23. Jual foto ke Mas Jeno

5K 292 39
                                    

Ketika kedua kelopak mata kuning langsat nana terbuka, penampakan yang ia tangkap adalah pahatan wajah sosok lelaki manis yang saat ini berada di depannya.

Ya, itu Winwin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, itu Winwin. Karena semenjak Jaemin pingsan, untuk menyalurkan rasa rindu yang terpendam lama,—Winwin menyewakan pahanya untuk menumpu kepalanya.

"Pingsan lagi Nana!!!!" Teriak Jaemin seperti seorang kesurupan, badannya menegak langsung di tangkap oleh Jeno yang kini merengkuh tubuhnya.

Jangan sampai rasa sedih berkepanjangan itu mengarungi raga yang sedang berbadan dua. Layaknya bocah berusia lima tahun, Jeno menggendong Jaemin menuju dapurnya.

Dimana bahu kekar Jeno di himpit oleh selangkangan Jaemin.

"Jangan nangis, okay. Cup cup!! Mass punya es krim, kita makan berdua ya"

Tidak semudah itu menenangkan seorang Jaemin yang telah kacau, bahkan pundak Jeno selalu mendapatkan pukulan tangannya.

"Kalau kamu nangis gini, gimana mass mau nerangin ke kamu hmm. Please, kita makan berdua kok"

"Mass Jeno, Nana mau pingsan tapi nggak bisa huaaa hiks hikss" bibir Jaemin melengkung tajam ke bawah, air mata nya banjir melumuri wajah dan lehernya.

Isakan itu berubah menjadi sesenggukan, Jeno tau betapa sakitnya tenggorokan Nana saat ini.

"Mau yang mana nih? Tuh kan banyak banget, mass beliin ini semua buat kamu loh"

"Mau yang mana nih? Tuh kan banyak banget, mass beliin ini semua buat kamu loh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Yang ada kacangnya"

Finalnya Jeno mengambil dua, ia bawa Jaemin ke gazebo belakang rumah. Kebetulan hari itu sudah sore, jangan lupakan bahwa di rumah itu semua mobil sudah pergi dari sana.

Lenyap di telan waktu, karena durasi pingsannya seorang Jaemin cukup lama yakni lima jam.

Taeyong dengan jiwa ingin taunya langsung mendekati mereka. Jaemin menerima suap demi suap eskrim dari tangan dominannya seraya menahan agar ingusnya tidak turun dan bercampur dengan manisnya rasa eskrim itu.

BINAL 03 || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang