🍽️ # 012

246 97 22
                                    

Kini kamar Sajiwa penuh dengan alat-alat bermusiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini kamar Sajiwa penuh dengan alat-alat bermusiknya. Hiasan dinding studionya yang penuh dengan foto-foto artistik pun seolah tersenyum menyambut kedatangan laki-laki yang tuan rumah itu bawa ke studio musiknya.

"Kak, maaf banget ya, berantakan." Ucap Sajiwa setelah melihat Jeandra hampir tersandung akibat kertas melodinya yang bertebaran di lantai.

"This such a great place." Ujar Jeandra, melihat kanan dan kiri studio musik milik Sajiwa.

"Hahaha, thanks for the compliment, tho." Jawab Sajiwa. Kini tangannya tengah merapikan kertas-kertas dan beberapa barang-barang acak yang berserakan di lantai.

Jeandra kerap melihat studio itu dari ujung ke ujungnya, ada gitar elektrik yang terletak di ujung kanan, keyboard elektrik dan beberapa alat musik yang sedikit asing baginya, karena minatnya benar-benar berbeda dengan Sajiwa.

"Kamu suka Arctic Monkeys, ya, Jiw?" Tanya Jean, setelah ia melihat ke salah satu poster album milik band Arctic Monkeys yang di pajang dengan figura di tempat itu.

"Ah, enggak. Aku cuma pasang posternya karena fontnya bagus. I'm not a rock songs enjoyer. Emang kenapa, Kak?"

"Oh.. Ya.. Nothing. I'm just.. asking.. I often listen to their songs. Ya.." Jeandra menjawab kembali, dengan terbata.

"Ya, ini studioku. Soooo.. What can we do here?" Sajiwa bertanya kembali, ia bahkan lupa apa tujuan bermain ke studio musiknya.

Jeandra tidak menjawab apa-apa. Perempuan itu sudah menunggu jawaban yang akan disampaikan oleh Jeandra, namun tak kunjung ada ucapan dari lelaki yang ditunggunya itu.

"Kamu keren banget, Jiwa." Alih-alih menjawab pertanyaan tadi, ternyata Jeandra masih melihat kanan dan kiri studio itu. Ada beberapa kertas susunan melodi karangannya sendiri yang juga Sajiwa pasang di dinding studio yang dilapisi poliester itu.

Kini Sajiwa tidak bisa berhenti menahan rasa senang sekaligus malunya. Ia menjawabnya dengan senyum. Kemudian keduanya terdiam sekarang, tidak ada sepatah pun kata yang di lontarkan. Tidak ada pergerakan fisik sama sekali. Mereka benar-benar diam seperti manekin.

Situasi canggung itu tidak bertahan lama, Jeandra membuka suaranya.

"Aku mau denger kamu nyanyi." Ujarnya.

"Oh.."

Masih saja Sajiwa tidak bisa menahan rasa salah tingkahnya. Wajahnya terpaku pada hal-hal di dinding studio, tidak menghiraukan wajah Jeandra yang kini tengah berbicara dengannya.

"Aku mau denger suara kamu, Sajiwa." Jeandra memegang pundak Sajiwa dari belakang, melihat perempuan itu sedari tadi hanya terdiam, ia pikir Sajiwa tidak mendengar perkataannya tadi.

"Duh, Kak. Maaf banget aku gak bisa diginiin." Ujar Sajiwa, ia membalikkan badannya ke arah Jeandra. Hal itu ia katakan benar-benar secara spontan. Apa yang ia pikirkan.

Plate Of Melodia - ꒰ jaeminju ꒱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang