🍽️ # 027

151 33 8
                                    

Sudah hampir enam belas jam seat pesawat itu menjadi tumpuan mereka untuk terduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah hampir enam belas jam seat pesawat itu menjadi tumpuan mereka untuk terduduk. Menonton lima episode serial western di layar tv dengan headphone peredam bising yang disediakan dari pesawat.

Awan-awan menjadi pemandangan mereka selama perjalanan, untungnya tidak ada turbulance sama sekali selama perjalanan ini. Meski dinginnya udara di dalam pesawat membuat Sajiwa agak tidak enak badan, syukur saja ia membawa selimut merah mudanya.

Sementara lelaki yang duduk di sampingnya, kepalanya sudah bersendeng di ujung kursi. Ia tertidur selama beberapa jam terakhir. 

"Ladies and gentlemen, we will be landing shortly. Please ensure your seat belts are securely fastened, your tray tables and seat backs are in their full upright position, and all electronic devices are turned off. Thank you for choosing to fly with us today, and we hope you have a pleasant stay at your destination."

Suara pengumuman final landing yang diumumkan oleh pramugari membuat kedua mata Jeandra terbuka.

Sajiwa yang menyadarinya menoleh ke arah lelaki itu, "Have you sleep well?" Ia bertanya.

Sementara itu, Jeandra hanya mengangguk sembari tersenyum. Matanya melihat ke luar jendela yang masih terang. Ya, mereka sudah menghirup udara Vienna sekarang. Waktu di Austria enam jam lebih lambat dari Jakarta.

Mereka berangkat jam tujuh pagi tadi ketika masih memijakkan kaki di Jakarta, sekarang, waktu di Vienna adalah pukul empat sore. Perjalanan yang mereka tempuh adalah selama 16 jam. 

Setelah mengisi arrival card, semua penumpang mengambil barang bawaan di bagasi dan kabin. Masih dengan struggle yang sama, Sajiwa kesusahan untuk mengambil barang bawaannya di atas kabin. 

"Kak," Ia memanggil Jeandra yang juga tengah sibuk dengan barang bawaannya.

Belum juga Sajiwa berbicara, Jeandra sudah tahu apa yang harus ia lakukan. Tanpa berlama-lama, lelaki itu dengan cepat langsung menurunkan tas bawaan Sajiwa.

Tanpa aba-aba saja, lelaki itu sudah peka.

Saat Sajiwa hendak membawa tas yang berhasil diturunkan itu, Jeandra malah menghalangkan tangan perempuan itu.

"Ini aku yang bawa. Kamu bawa paperbag aja, Jiw." Ujarnya, menunjuk ke arah paperbag kecil berisi camilan yang belum sempat ia makan selama perjalanan.

"Ah, is that okay?" Sajiwa merasa tidak enak, ia takut hal itu membebani Jeandra meskipun lelaki itu sendiri yang menyuruhnya untuk tidak membawa tasnya sendiri.

"That's okay. Just take that paperbag and i'll bring your stuffs." Jawab Jeandra kembali.

—★★★—

—★★★—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plate Of Melodia - ꒰ jaeminju ꒱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang