Pagi itu, Jeandra sudah menampakkan mobil hitamnya tepat di depan pagar rumah Sajiwa. Sementara perempuan yang ia tunggu itu berjalan ke arah mobilnya, mengenakan pakaian casualnya yang terlihat cantik dipakainya.Ia melambai ke arah mobil itu.
"Hi!" Seru Sajiwa, pagi ini ia tersenyum dengan sangat sumringah.
Jeandra menyambutnya, membalas senyumannya,
"Cantik." Katanya.
Belum juga Sajiwa duduk di jok mobil, hatinya sudah diobrak-abrik oleh lelaki itu.
Setelah Sajiwa berhasil duduk dan menutup pintu mobil, akhirnya Jeandra mengubah posisi persenelingnya dan mulai memijak pedal gas mobilnya.
Entah ke mana tujuan mereka, yang jelas, Pusat Jakarta. Mereka ingin menghabiskan hari ini dengan bermain di Pusat Jakarta berdua. Menghirup udara di ruangan terbuka.
"Love your vanilla perfume." Celetuk Jeandra, baru saja Sajiwa duduk, harumnya parfum aroma red vanilla milik Sajiwa sudah menusuk ke indra penciuman lelaki itu. Wangi khas Sajiwa yang selalu menghiasi penampilannya.
"Eh? Hahaha. Thanks!"
Jeandra tertawa kecil, ia menoleh ke arah perempuan itu. Netranya mulai menatap dengan tulus ke bola mata indahnya.
Lampu merah jalan itu memang sudah biasa lama. Waktu untuk satu lampu merah bisa digunakan untuk menggoreng telur dadar, atau bahkan memenangkan lima ronde game basket di plato.
"Ah? What's wrong with me?" Sajiwa yang melihat Jeandra kerap menatap wajahnya, merasa sedikit aneh. Ia takut apabila lipsticknya keluar dari garis bibir, atau blush on nya yang terlalu tebal.
"Kamu cantik, Jiw. I can't stop stairing at you." Ucap Jeandra.
Detak jantung Sajiwa semakin tak karuan. Meski sudah seringkali Jeandra mengatakan hal itu.
"Ah!" Sajiwa menolehkan kepalanya ke arah jendela mobil sebelah kiri, entah apa yang bisa ia lakukan ketika salah tingkah di dalam mobil.
"Kamu jangan gituin aku, Kak. Nanti aku gituin balik kamu nangis lho." Lanjutnya.
"Eh?" Jeandra tertawa, "Gituin apaaa? Did i do anything to you?"
"Yaaaa, nggak usah ngeliatin aku gitu banget,"
Jeandra masih tertawa, meski tangan kanannya masih hinggap di kemudi mobil, tangan kirinya mengotak-atik radio mobil.
Musik yang bermain di dalam mobil sekarang adalah
Best Part dari Daniel Caesar."Iiihhhh, bisa nggak sih gak usah setel lagu ini!" Pekik Sajiwa, bercanda. Mengingat ini adalah lagu yang menceritakan tentang jatuh cinta.
Sajiwa adalah tipe orang yang gampang untuk jatuh ke dalam suasana musik yang ia dengarkan. Sekarang saja pipinya sudah merah seperti tomat, jika ditambah mendengar lagu milik Daniel Caesar yang satu itu mungkin blush on yang ia pakai itu sebaiknya tidak perlu ia gunakan lagi untuk meronakan pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plate Of Melodia - ꒰ jaeminju ꒱
RomanceSajiwa Mahika Kamaniya, nestapa menjadi sahabatnya, perempuan yang dikira sempurna itu sebenarnya hidup dengan melankolia. Kala itu, pandangannya tidak terhenti kepada seseorang yang selalu mencuri perhatiannya. Lelaki itu selalu terpampang tepat te...