🍽️ # 028

170 32 47
                                    

sepatu docmart putih berkelana, berjalan dengan langkah demi langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepatu docmart putih berkelana, berjalan dengan langkah demi langkahnya. Ditemani selarasnya nada pantofel hitam yang ikut melangkah. Berjalan melewati distrik dengan plang bertuliskan mariahilferstraße; [mariahilferstrasse].

Tidak seperti di negara lain, Austria-Vienna mempunyai perbedaan yang cukup lain dari kota-kota biasanya. Sebab jalanan di sini ditandai dengan distrik, bukan jalan. Sementara turis yang asing dengan keberadaan distrik menjadi agak kesulitan untuk menentukan jalan.

Namun malam ini, dua insan dengan nama berakhiran Kamaniya dan Alderran hanya berkelana di sana tanpa berbekal pengetahuan tentang distrik itu. Keduanya hanya berbekal pemikiran 'let everything flow and let we experience this city as a memory'.

"Guess i started to fall in love with this city.."

Perempuan dengan syal cokelat yang berjalan di samping Jeandra itu membuka suara.

Sementara lelaki yang ia ajak berbicara itu hanya mengangguk. Terdengar suara napas satu sama lain, hingga hembusan uap sebab dinginnya udara di sana.
Malam itu adalah malam kedua mereka di Vienna. Berjalan di sekitar distrik Mariahilf dengan hangatnya warna lampu jalan juga gedung-gedung khas dengan cat yang monoton berwarna putih.

Dinginnya suhu yang bisa diperkirakan 62,6 farenheit atau sekitar 17 derajat celcius. Biasanya suhu seperti itu hanya bisa dirasakan di dataran tinggi jika mereka berada di Indonesia.

Sedang keduanya bertekad untuk menghabiskan waktu bersama malam itu, teman-temannya yang lain hanya terdiam dan menggunakan waktu mereka di apartement.

Mengingat beberapa jam lalu Hale yang menyeletuk bahwa udara di kota ini tidak cocok untuk orang yang butuh kehangatan seperti diinya. Ya, namun salah sendiri. Si konyol itu terlanjur memilih ikut destinasi selama satu bulan penuh untuk menghabiskan waktu luangnya di kota musik ini.

 Si konyol itu terlanjur memilih ikut destinasi selama satu bulan penuh untuk menghabiskan waktu luangnya di kota musik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"So.. Angkat kaki dari Jakarta nggak seburuk itu, 'kan?" Tanya Jeandra.

Sajiwa mengangguk, keputusannya sejauh ini benar.

"As long as i'm with you," Perempuan itu berhenti melangkahkan kakinya. Membuat lelaki yang tangannya ia genggam pun ikut berhenti melangkah.

Perempuan itu mengangkat tumitnya, berjinjit, meski kini tingginya hanya setara leher lelaki di sampingnya. Ia melanjutkan ocehannya, "I'll never regret all of my memories with you, Kak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Plate Of Melodia - ꒰ jaeminju ꒱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang