Sajiwa Mahika Kamaniya, nestapa menjadi sahabatnya, perempuan yang dikira sempurna itu sebenarnya hidup dengan melankolia. Kala itu, pandangannya tidak terhenti kepada seseorang yang selalu mencuri perhatiannya. Lelaki itu selalu terpampang tepat te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin sekarang, berjalan berdua mengitari kota Jakarta sudah menjadi hal yang biasa bagi Sajiwa dan Jeandra. Mereka sudah tahu kebiasaan masing-masing. Jeandra yang tak perlu lagi memberitahu perempuan itu untuk memakai sabuk pengaman, juga Sajiwa yang terbiasa menghirup aroma khas mobil milik lelaki itu.
Rute mereka kali ini adalah pethouse. Entah bagai mana, kemarin Jeandra tiba-tiba meneleponnya dan mengajaknya untuk pergi ke toko hewan.
"Tumben nggak nyetel lagu," Utar Jeandra.
"Ah?" Perempuan yang duduk di sampingnya itu menoleh ke arahnya.
"Kamu nggak nyalain lagu? Biasanya kamu yang nyalain." Jelasnya.
Selalu saja Jeandra mengingat hal-hal kecil tentang perempuan itu. Biasanya, Sajiwa selalu menjadi orang yang pertama menyalakan radio di mobil Jeandra. Kemudian, ia selalu mengetuk playlist no #1 yang ada di layar itu.
Namun, Sajiwa tetap terdiam setelah ujaran dari Jeandra tadi. Netranya tetap mengarah ke jalan yang tengah padat dengan kendaraan itu.
"Kamu lagi pusing?" Sontak Jeandra heran.
"Ya udah, kamu yang nyetel lagu aja, Kak." Perempuan itu membuka suaranya.
"Hey, what happened?" Jeandra kerap bertanya.
"No, i'm okaaayy. Aku lagi.. Lagi mau diem aja..." Jawab Sajiwa.
"Alright then.." Jeandra mengerutkan bibirnya, mengangguk berkali-kali, kemudian tangannya kini yang menekan tombol playlist di layar radio mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagu yang bermain itu adalah summer, night dari Jeon Jinhee
Sepanjang perjalanan, rasanya sepi sekali. Biasanya Sajiwa mengoceh tak berhenti mengenai hal apapun, ia membahas segala hal ketika bersama Jeandra.
Jeandra menotis, perempuan di sampingnya itu menggerakkan mulutnya tanpa suara seiring dengan lirik lagu yang tengah bermain. Kepalanya juga mengangguk beberapa kali seiring dengan tempo lagu. Jemarinya mengetuk tas-nya, membuat ketukan baru.
