🍽️ # 023

220 68 32
                                    

Sun visor itu masih terbuka, Sajiwa masih bisa melihat jelas wajahnya sendiri di cermin kecil yang terdapat di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sun visor itu masih terbuka, Sajiwa masih bisa melihat jelas wajahnya sendiri di cermin kecil yang terdapat di sana.

"Pacaran yuk?"

Jeandra mendekatkan kepalanya ke arah perempuan itu, membuat rongga hidung Sajiwa dengan lebih detail menghirup aroma parfum milik Jeandra.

"H- Hah..?" She has no clue.

"Pacaran, yuk?" Jeandra mengulang perkatannya kembali, kini artikulasinya lebih jelas.

"T.. tiba-tiba banget.." Sajiwa masih terbata, terlihat wajahnya yang kebingungan.

Lelaki yang masih duduk di sampingnya itu hanya menatapnya, tidak mengeluarkan sedikitpun suara. Netranya kerap memandang dalam manik Sajiwa, menunggu jawaban yang di sana.

Dengan degup jantung yang tak karuan, dan suasana hari yang tak beraturan, Sajiwa mengangguk.

"Yuk.."

Jawabnya, terlihat enteng. Padahal saat itu, mungkin saja perutnya hendak meledak.

Keduanya masih terdiam di dalam sana, hingga tiba-tiba terdengar suara rintikan hujan sedikit demi sedikit membasahi windshield mobil itu.

"Eh.. hujan,"

Jeandra langsung ke luar dari dalam mobil, kemudian langkahnya menuju bagian kiri pintu, ia segera membukakannya untuk Sajiwa.

"Hold my hand." Ujarnya, menggandeng tangan mungil milik Sajiwa, hendak membawanya ke dalam kafe.

Setelah mobil matic itu ia kunci secara otomatis, keduanya akhirnya masuk ke dalam kafe berukuran 12x15m, dengan interior serba vintage. Tercium pula aroma kopi yang Jeandra bisa bedakan mana yang amerikano, espresso, atau bahkan affregato sebagai seorang pecinta kopi.

Akhirnya keduanya terduduk di table yang masih tersedia. Sore itu, tak banyak orang yang datang ke kafe. Jadi, di dalam tidak terlalu penuh orang.

"Hey, pacar."

Jeandra menyahut perempuan yang duduk di depannya, awalnya kepalanya melengok kanan dan kiri entah mencari apa.

"Ah? Iya, pacar?" Perempuan itu berhenti melohat sekeliling dan matanya langsung tertuju kembali pada lelaki di depannya.

"Kak, kita beneran pacaran?" Tanya Sajiwa, kini ia sudah membuang lamunannya yang larut.

Jeandra memanggut, "Iya, beneran, masa mainan?"

"Ini Jeandraksa Alderran beneran jadi pacarku?" Tanyanya kembali.

Yang ditanya terkekeh, ia tersenyum gemas melihat tingkah perempuan itu. "Iya, Sajiwa Mahika Kamaniya juga jadi pacarnya Jeandra."

"Kak, kamu nggak lagi bercanda, 'kan? Ini seriusan banget, 'kan? How dare you if you making fun of me."

Lelaki yang duduk di depannya masih tertawa gemas, kini tangannya mengelus tangan Sajiwa, sembari ia menjawab,

Plate Of Melodia - ꒰ jaeminju ꒱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang