15🫒

523 16 0
                                    

happy reading 🌻

🥦🥦🥦

Tak terasa pernikahan Arkana dan Faira sudah berjalan 5 bulan. Benar-benar waktu yang sangat cepat, dan selama itu pula Faira benar-benar menjauhi Arga. Gadis itu selalu menghindar jika Arga menemui nya. Bahkan membalas dan menjawab Arga pun enggan ia lakukan.

Sekarang gadis itu tengah berdiri di depan laki-laki yang selalu menatap nya dengan penuh kebencian, hari ini Arkana berniat mengantar Faira kesekolah untuk pertama kalinya. Terpaksa, karena pak Tono sedang tidak enak badan, dan Arkana pun tak mau kalau Arga yang mengantar gadis itu.

"Cepet masuk!", ucap Arkana dan segera masuk kedalam mobil di ikuti Faira yang ikut masuk. Sebelum Faira benar-benar masuk ke dalam mobil, tangannya di tarik untuk keluar dari mobil. Faira menatap Fairi tak mengerti, "kamu duduk di belakang, biar mbak yang duduk di depan" ujar Fairi.

Fairi beberapa hari ini sering sekali menginap di rumah Arkana, Faira dan Arkana tak menolak ataupun menerima Fairi di rumahnya. Kedua orang itu seperti tak peduli dengan kehadiran Fairi.

Faira mengangguk saja, dan memilih membuka pintu di belakang. Saat Faira hendak masuk dan duduk, Arkana menoleh kebelakang menatap Faira dengan tatapan tajam. Tapi Faira tak peduli dengan tatapan tajam yang Arkana berikan padanya. Gadis itu memilih mengalah dari pada harus berdebat pagi-pagi, hanya karena tempat duduk.

Arkana membuka pintu mobilnya dan keluar, "lo yang nyetir!" Ucap Arkana dan membuka pintu belakang. Fairi menganga, kenapa harus dirinya yang menyetir?, Fairi menolak. Tapi, balasan Arkana membuat Fairi ciut, dan segera masuk kedalam mobil dan menyetir.

Pupus sudah harapan Fairi untuk bersebelahan duduk dengan Arkana. Fairi melajukan mobil Arkana dengan santai, gadis itu tak bisa melajukannya dengan cepat karena lagi macet. Arkana melipat tangan nya di depan dada, sesekali melirik Faira yang cuman diam saja.

Pikiran gadis itu di penuhi dengan rasa bersalah dengan Arga. Sungguh, ia tak bisa menjauhi Arga, tapi di sisi lain gadis itu takut jika Arkana berbuat yang tidak-tidak kepadanya jika tidak menurut. Apalagi, Arga setiap hari datang meminta penjelasan kenapa ia tiba-tiba menjauhi nya. Terdengar helaan nafas dari Faira, Arkana menoleh, menatap gadis itu heran.

Ia menarik wajah Faira agar menghadap ke dirinya, menatap wajah datar gadis itu. Arkana beralih menatap bibir Faira yang tengah pucat, tangannya mengusap pelan bibir Faira. Faira mendorong tangan Arkana dan segera menjauh, sedangkan Fairi mati-matian menahan pekikan yang ada di dalam hati gadis itu melihat perilaku Arkana.

🥦🥦🥦

Arga menghentikan mobilnya tepat dibelakang mobil Arkana, sedari tadi ia sudah mengikuti mobil Arkana dari jauh. Arga memperhatikan Faira dan Fairi turun dari mobil, Arga tak melihat Arkana turun dari mobil. Selang beberapa menit mobil Arkana kembali laju meninggalkan depan sekolah.

Arga segera membuka pintu mobil dan turun, ia berlari saat melihat Faira hendak masuk ke dalam sekolah. Tangan nya melingkar tepat di pergelangan tangan gadis itu. Faira berhenti melangkah, menoleh kebelakang dan terkejut melihat kedatangan Arga.

Faira mencoba melepaskan tangannya dari Arga, namun gagal. Karena tenaganya sangat tak sebanding dengan tenaga Arga. "Lepas, kak!", titah Faira dan masih berusaha melepaskan tangan nya.

Arga menarik Faira menjauh dari gerbang sekolah, ia menarik gadis itu ke samping mobilnya. "Enggak, Fai!. Gue harus dengerin alesan lo kenapa jauhin gue".

Arkana [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang