32🫒

466 12 1
                                    

biasakan vote dulu sebelum membaca, yaa.
votenya jangan tipis-tipis dongg, yng brutal gituu kyk cinta kalian sama doii, wkwk candaaa.

komen juga, jngn lupaa
perhatian bnget kan aku, krna selalu ingetin kaliann

terimakasih krna sdh menyempatkan waktu kalian untuk mampir dan membaca cerita ini, sekali lagi terimakasih.

happy reading mniss🌻🌻🌻

>>>

"Kamu adalah luka sekaligus obat di waktu yang bersamaan"
-...-

<<<

🥦🥦🥦

Hari ini kelas Faira ada pelajaran olahraga, semua siswa di kelasnya berkumpul di lapangan menunggu guru olahraga nya tiba. Disaat teman nya yang lain bermain bola basket, Faira lebih memilih duduk di pinggir lapangan sendiri.

Langit yang tadinya bersama Miraya, kini berjalan mendekati Faira saat Miraya ke kantin bersama teman dekatnya.

Langit ikut duduk di samping gadis itu, Faira menoleh sebentar. "Fai gak mau cari masalah, mending Langit pindah tempat duduk" ujar Faira dan menatap ke arah lapangan memperhatikan teman nya yang sedang bermain basket.

"Bentar doang, Fai. Lagian Raya bakal lama di kantin" balas Langit.

"Gue pengen ngobrol bentar sama lo",

"Lo liat di sana?", Langit menunjuk teman laki-laki nya yang bernama Dion.

"Disana, dipinggir lapangan ada Dion, di tengah lapangan ada Arthur, dan disini ada gue yang suka sama lo", Faira yang tadinya tidak peduli dengan ucapan Langit, kini menoleh menatap Langit serius.

Langit ikut menoleh, mata keduanya bertemu sebentar. "Gue udah tau kalau lo udah nikah" ucap Langit membuat Faira kaget.

"Langit tau dari mana?", tanya Faira penasaran.

"Dari suami lo, kita sempat ketemu di kafe, dan bicara banyak hal tentang lo" jawab Langit.

"Dan gue ngasih tau tentang lo yang beli tes pack waktu itu, kayaknya lo nyembunyiin kehamilan lo dari suami lo sendiri, ya?. Soalnya dia kayak kaget pas gue bilang sama dia" Faira semakin di buat kaget.

Ternyata Arkana mengetahui kehamilannya dari Langit, dan Arkana menyembunyikan itu setelah ia mengetahui nya.

Dan pada akhirnya, Arkana tak bisa menahannya.

Tapi, Faira sangat bersyukur di pertemukan dengan laki-laki yang bisa menerimanya dengan baik, disaat ia sudah mengecewakan Arkana.

"Lo gak mungkin sekolah di saat lo lagi hamil, kan?", Faira mengangguk pelan.

"Setelah masuk empat bulan, Faira bakal home schooling sampai Faira melahirkan" jawab Faira.

"Lo yakin?",

Faira menoleh sebentar, "Yakin apa?", tanyanya dengan mengangkat kedua alisnya.

Langit menggeleng, "enggak, gue masih gak nyangka Fai. Lo nikah secepat ini, dan bakal jadi ibu di usia muda. Jujur aja, gue sedih banget, orang yang gue suka ternyata udah nikah, dan sebentar lagi udah mau jadi ibu. Lucu ya", Langit terkekeh pelan.

Cowok itu tak bisa menyembunyikan raut sedih dari wajahnya, "makasih karena sudah menyukai, Faira. Makasih karena langit sudah banyak membantu Faira".

Langit tersenyum kecil, dan mengangguk.

Arkana [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang