19🫒

464 14 3
                                    

happy reading 🌻

🥦🥦🥦

Arga memasuki sebuah tempat yang sudah sangat lama ia tidak datangi. Club, terakhir kali Arga mengunjungi tempat itu saat ia masih kelas 3 SMA, dan ia tidak pernah datang lagi kesini semenjak kuliah. Menjadi ketua geng motor membuat Arga sedikit nakal. Ia bisa mengenal bagaimana jahat nya pergaulan bebas.

Argan Mahorga, seseorang yang tak pernah merasakan apa itu kasih sayang dari orang tua. Keluarga nya lengkap, ia bukan broken home, tapi ia tak pernah merasakan sedikit pun tentang apa itu kasih sayang dari orang tuanya. Sedari kecil cowok itu di asuh oleh pembantu rumah tangganya yang sudah di percaya oleh kedua orang tuanya.

Apapun yang di lakukan oleh cowok itu tidak akan pernah mendapatkan teguran ataupun kepedulian dari orangtuanya. Keduanya seakan-akan tak peduli apa yang di lakukan oleh anak semata wayangnya.

Seseorang menepuk pundak nya dari belakang, Arga menoleh. Orang yang menepuk pundak nya itu tersenyum melihat kedatangan Arga, "udah lama banget, bro. Gak main kesini!" Ucap seorang laki-laki yang umur tak beda jauh dari Arga.

"Temen-temen lo udah ada di sana" ucapnya lagi sembari menunjuk tempat duduk yang sudah dipenuhi oleh banyak orang.

Arga mengangguk kecil, kemudian menghampiri para mantan anggota geng motor GARENTA, ia langsung di sambut dengan baik, dan di persilahkan untuk ikut duduk. "Si bos makin cakep aja, yak" ujar seseorang, ia memberikan secangkir minuman ke Arga dan langsung diterima oleh Arga.

Mereka semua tersenyum saat melihat Arga meneguk habis minuman itu. Ternyata ketuanya dulu belum berubah. Lagi, ia kembali menuangkan minuman yang lain, "biar gue aja" ucap Arga dan mengambil alih botol itu.

"Tumben banget, bos. Mau ikut kumpul, biasanya langsung nolak" ucap cowok yang bernama Renald, dia adalah wakil ketua geng GARENTA waktu masih sekolah.

Arga tak menanggapi ucapan Renald, laki-laki itu sibuk meneguk berbagai minuman yang ada di meja. Renald terkekeh melihat seorang Arga kembali. Arga dulu memang nakal, tapi dia tak pernah bermain perempuan seperti anggota inti yang lainnya. Senakal-nakalnya Arga, ia tak pernah mau menyentuh perempuan. Pelampiasannya hanya datang ke tempat ini dan minum sebanyak-banyaknya, jika ada seorang perempuan yang berani menyentuhnya di tempat seperti ini, maka Arga berani melukai perempuan itu.

Arga tak ingin disentuh dengan perempuan murahan. Sangat tak pantas jika mereka menyentuh Arga dengan seenak jidat mereka. Jika cowok itu merasa sudah cukup meminum berbagai jenis minuman, ia akan langsung pulang ke apartemennya bukan ke rumah orang tuanya.

Renald tersenyum smirik melihat Arga yang setengah pusing, cowok itu menopang kepalanya dengan tangan kanan seraya menunduk. Renald meraih sesuatu di kantong jaketnya, ia menuangkan minuman lagi, kemudian menaruh sesuatu di dalam minuman itu tanpa sepengetahuan teman-temannya. Renald menunggu beberapa detik sampai ia obat perangsang itu larut di dalam minuman itu dan diberikan kepada Arga.

Arga mengangkat kepalanya, saat Renald memanggilnya. Mata Arga mulai memerah, Arga meraih gelas yang di sodorkan oleh Renald, Arga sempat menatap minuman yang diberikan Renald kepadanya, sampai ia meneguk minuman itu habis tak tersisa.

Renald tersenyum dalam hati, ia tertawa senang. Akhirnya ia bisa melihat mantan ketua GARENTA mabuk perempuan.

🥦🥦🥦

Arkana [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang