Sekali lagi,
Aku up nya sekali dalam seminggu ya. Kalau hari nya gak nentu sih. Tapi setiap masuk satu minggu, aku bakal up kok. Jadi jangan bosan nungguin, hihi.happy reading 🌻
🥦🥦🥦
Makin kesini hubungan keduanya semakin baik, Arkana juga mulai mengantar jemput gadis itu kesekolah. Sudah dua minggu lebih mereka Seperti ini, dan selama itu pula Arga tak pernah memperlihatkan dirinya di depan gadis itu. Karena apa?, ya karena Faira sendiri yang melarang Arga untuk menemui nya.
Faira punya alasan tersendiri kenapa ia tidak ingin melihat Arga lagi. Cewek itu tidak ingin menumbuhkan rasa benci untuk laki-laki itu, semakin ia melihat wajah Arga, bayangan dimana ia melakukan hal yang sangat tak pantas untuk di lakukan selalu terbayang di kepalanya. Membuat nya ingin gila.
Laki-laki itu hanya bisa melihat gadis itu dari jauh, kedekatan antara Arkana dan Faira membuat nya sedikit sakit hati. Ia cemburu, namun ia juga sadar jika rasa cemburunya itu tidak wajar. "Kenapa sesusah ini buat ngelupain lo, Fai" ucap Arga saat melihat gadis itu tengah masuk ke dalam mobil Arkana untuk pulang.
Arkana melirik Faira yang terdiam, "mampir ke rumah mama dulu, papa nyuruh kita mampir. Gapapa kan?". Faira menoleh dan mengangguk.
"Gapapa kak,"
Melihat tukang bakso di pinggir jalan membuat Arkana ingin mampir, apalagi melihat banyak anak kecil yang sedang membeli bakso itu. Mobil Arkana berhenti, lalu mundur dengan pelan. "Ngapain, kak?", tanya Faira.
"Ayo turun, beli bakso dulu. Gue tiba-tiba laper", Arkana membuat seatbelnya lalu segera turun.
"Halo mas" sapa tukang bakso itu dengan ramah.
"Halo kang," balas Arkana.
Faira turun dari mobil dan berdiri di samping Arkana, "wah, neng geulis pisan" ujar tukang bakso itu. Gadis itu tersenyum, "makasih, pak" balasnya. Kemudian ia kikuk sendiri, menoleh menatap Arkana yang juga sedang menatapnya.
Gadis itu sebenarnya tidak mengerti dengan apa yang tukang bakso itu katakan. "Bisa makan disini gak, kang?", tanya Arkana.
"Bisa mas,".
"Yaudah, saya pesen dua mangkok ya kang. Yang satunya gak usah pakai mie ya" ucap Arkana dan duduk di kursi yang telah tukang bakso itu siapkan untuk nya.
"Yang gak pakai mie, siapa?", tanya Faira setelah duduk di samping Arkana.
"Gue" balas cowok itu singkat.
Nada bicara Arkana belum sepenuhnya berubah, terkadang cowok itu masih bersifat cuek ke gadis itu. Tapi, Arkana perlahan mencoba untuk mengubah sifat ketusnya ke gadis itu. Walaupun sulit, karena masih ada rasa benci dan tidak terima tentang pernikahannya ini.
Faira memaklumi itu, setidaknya sifat Arkana tidak sekasar dan sejutek dulu. Perlahan rasa gadis itu juga mulai tumbuh untuk Arkana. Tapi rasa bersalah selalu menghantui pikiran nya karena kejadian waktu itu. Hatinya mungkin ingin mencintai Arkana sepenuhnya, tapi pikiran nya tidak. Pikiran nya seakan menolak untuk mencintai Arkana.
🥦🥦🥦
Biru langsung berlari kencang saat melihat abangnya nongol di depan pintu utama rumah nya. Bocah itu langsung memeluk kaki Arkana, Faira tertawa kecil melihat tingkah Biru, ia lantas berjongkok agar tubuhnya setara dengan bocah laki-laki yang berumur 3 tahun lebih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana [On Going]
Fiksi Remaja[UTAMAKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU] ⁰ Sebuah perjodohan yang awalnya di tolak oleh seorang laki-laki yang bernama Arkana, entah karena apa papanya bisa menjodohkan nya dengan seorang gadis yang sama sekali tak pernah ia lihat sebelumnya. Dengan...