Vote sebelum baca 🌟
Lima Minggu telah berlalu semenjak Iris melarikan diri dari Kerajaan. Banyak hal yang terjadi semenjak pelariannya. Misalnya hampir dijual penjahat ke rumah bordil.
Wajah cantik dan tubuh sexy Iris memang tidak perlu diragukan lagi. Selalu berhasil menarik perhatian siapapun dan kapanpun. Saking menariknya, para penjahat pun menangkapnya dan berencana menjualnya ke rumah bordil.
Untung saja dia bisa melarikan diri dari sergapan orang-orang jahat itu berkat otak liciknya. Kalau tidak, sudah pasti dia terpaksa melayani para pria hidung belang.
Lebih beruntungnya lagi, selama pelariannya, ia belum melihat tanda-tanda Dylan mencarinya. Suasana di sekitarnya tetap damai dan tenang. Tanpa papan pengumuman pencarian orang hilang.
Meskipun Iris sudah mengantisipasinya dari jauh-jauh hari dengan menyiapkan sebuah penyamaran dan identitas baru, masih ada sedikit ketakutan di sudut hatinya jika seandainya Dylan menyebarkan brosur pencarian dirinya.
Tentang identitas barunya ... Iris menyamar sebagai Zoey, rakyat biasa.
Warna rambut merah muda mencoloknya telah diubah menjadi warna pirang. Warna rambut yang cukup umum di kekaisaran. Ia juga sedikit memotong rambutnya agar terlihat perbedaan dari rambutnya yang dulu.
Jika dilihat sekilas, orang lain pasti tidak akan menyadari siapa dirinya. Kecuali Dylan.
Entah kenapa Iris sangat yakin bahwa pria itu akan langsung mengenalinya dalam sekali tatap. Makanya, Iris selalu berusaha pergi menjauh dari kekaisaran.
Iris berencana pergi ke negara lain dan untuk mencapai tujuannya, Iris hanya bisa melakukannya pelan-pelan karena tubuhnya tak tahan banting.
"Kita sudah sampai, nona," ucap kusir membuyarkan lamunan panjang Iris.
Gadis cantik itu segera keluar dari kereta kuda sambil membawa barang bawaannya. Ia tercengang seketika melihat pemandangan di sekitarnya. "Jangan bercanda, pak! Ini bukan desa, tapi hutan." Omelnya.
"Nona lihat jalan di depan itu?" Kusir menunjuk lurus jalan yang dimaksud. "Desanya di sana, nona."
"Kenapa tidak mengantar saya sampai ke sana, pak? Bukankah jalannya masih bisa dilewati kereta kuda?" Bantahnya.
Namun, bukannya mendapatkan balasan, Iris malah ditinggal pergi oleh kusir tersebut.
"Kusir brengsek!" Jerit Iris kesal. Merasa sia-sia membayar kusir.
Gadis itu terus menggerutu sambil berjalan ke arah yang ditunjuk kusir. "Andaikan saja Dylan tidak mengangguku, pasti aku bisa hidup nyaman di samping Sylvia. Tanpa perlu bersusah payah seperti sekarang." Kesalnya.
Ia terus melangkah sambil mengumpat. Umpatannya baru terhenti kala mendengar jeritan dan tangisan seseorang. Matanya melirik ke sana ke mari. Mencari asal suara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Wife
FantasiaSkripsi. Alasan Levia meninggal dunia. Alasan menyedihkan sekaligus paling konyol disepanjang sejarah. Lebih menyedihkannya lagi, jiwa Levia masuk ke dalam novel sebagai Iris. Tokoh utama wanita tersembunyi di dalam novel. Wanita yang sebenarnya sa...