32. Gimana Hari Ini?

573 36 0
                                    

Kumala POV

“Mbak Kumala lagi ngidam gitu, kok pengen makan mangga muda?”

“Hamil apa Mbok orang tadi aku punya ide buat ngerujak karna liat orang mukbang Mbok bukan karna aku ngidam.”

“Udah ada tanda-tanda ngisi gak Mbak?”

“Doain aja ya Mbok biar cepet ngisi.”

“Aminnn. Ini bumbunya udah siap Mbak coba di icip dulu udah pas belom?” Sambil meyodorkan aku cobek yang berisi ulekan bubu rujak.

Dari bentukannya bumbu rujak buatan si Mbok keliatan menggiurkan di tambah dengan buah buahan yang dari tadi sudah memanggil-manggil untuk di santap rasanya udah enggak sabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari bentukannya bumbu rujak buatan si Mbok keliatan menggiurkan di tambah dengan buah buahan yang dari tadi sudah memanggil-manggil untuk di santap rasanya udah enggak sabar. Pertama-tama aku mengambil sejumput bumbu rujak untuk aku icipin terlebih dahulu menggunakan ujung sendok sensasi yang pertama aku rasakan itu pedas manis menjadi satu kesatuan yang benar-benar menggiurkan.

“Gimana Mbak?”

“Wenak pol Mbok. Ini bumbunya udah pas rasanya, teksturnya semuanya enak. Ini mangga mudanya ya Mbok.” Ujarku melihat potongan buah yang terlihat segar di mataku.

” Ujarku melihat potongan buah yang terlihat segar di mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Iya Mbak.”

Aku pun langsung mengambil satu potongan manga muda dan tak lupa mencelupkannya ke dalam bumbu rujak. Dan yaaaa rasanya buat aku speechless sendiri.

“Gimana Mbak enak toh?”

“Enak tenan iki Mbok.” Ujarku dengan sangat bersemangat dan mengambil lagi beberapa potong manga muda.

Tak lama terdengar suara Mama dari arah dalam menuju gazebo yang ada di belakang rumah.

“Gimana enak toh rujak buatan si Mbok?” Ujar Mama yang duduk di sampingku.

“Enak banget Ma. Cobain Ma, ini nampol benget bumbu rujak buatan si Mbok.” Ujarku sambil mendekatkan bumbu rujak ke arah Mama. Mama pun dengan senang hati mengambil buah nanas yang sudah di kupas dan langsung mencelupkan ke dalam bumbu rujak.

“Gimana Ma. Enakkan?”

“Enak selalu sama seperti pertama kali Mama dan si Mbok buat rujak pertama kali.”

Rumah Kita -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang