Rasa cinta tidak mengenal siapa yang dituju
termasuk diriku
***
Brian Kosasi, berstatus singel di usiannya 32 tahun. Alasan dia tetap menyendiri di usia yang matang adalah karena mencintai seseorang dari 10 tahun yang lalu hingga kini. Cintanya tidak pernah berubah sedikitpun, mungkin tambah besar. Brian lewati kehidupannya dengan terus memperhatikan dan mengawasi gadis yang dicintainya dari jarak jauh. Dia bukan tidak berani menyatakan cinta pada gadis itu, melainkan perbedaan usia yang sangat jauh membuat dia harus berpikir dua kali. Brian khawatir gadisnya akan menjauh karena alasan takut.
"Bi, kapan kamu bawa calon menantu mamah. Mamah udah pengen gendong cucu." Kasih, Ibu dari Brian itu menanyakan.
"Nanti, mah." Jawabnya pendek "lagian mamah udah punya cucu tuh dari mbak Ranti sama Elsa. Ada 4 malahan." Lanjut Brian mengomentari.
"Ya, itu beda dong, Bi! Mamah pengennya cucu dari kamu. Anak laki-laki mamah satu-satunya."
"Apa bedanya? Mau dari aku ataupun anak perempuan mamah sama aja tuh. Sama-sama anak mamah, cucu mamah juga." Jawab Brian santai.
"Sudahlah...mamah cape ngomong sama kamu!" Kasih beranjak meninggalkan Brian diruang TV sendirian.
Brian sebenarnya jengkel pada orang-orang, kenapa terus menanyakan dirinya yang belum menikah. Apakah kebahagiaan diukur dengan cara menikah? Ya, walaupun sebenarnya Brian juga ngebet nikah. Tapi karena calon yang dia inginkan hanya gadis itu, apa boleh buat. Brian harus menahanya, lagian kenapa juga dirinya suka dengan gadis 20 tahun yang lulus SMA beberapa tahun lalu. Otomatis usia segitu sedang berusaha merintis karir, mencari jati diri, dan asik bermain dengan teman, sebagian memang ada yang menikah di usia muda, contoh adiknya Elsa.
Elsa baru menikah 2 bulan lalu dengan kakak kelasnya sewaktu SMA dan sedang mengandung 1 bulan. Sebagai informasi, Elsa adalah teman gadis yang ia cintai. Bukan teman dekat, tapi beberapa kali pernah main kerumah untuk mengerjakan tugas.
Aira, nama gadisnya dan Elsa bersekolah di tempat yang sama dari bangku sekolah dasar hingga menengah atas. Intensitas Brian untuk dapat melihat Aira sangat banyak. Selain di rumah, di sekolah pun tak jarang Brian dapat bertemu karena mengantar jemput Elsa setiap hari. Alasanya cuman satu. Brian ingin bertemu Aira walau tidak berkomunikasi langsung dengan gadis itu. Menatap dari jauh wajah Aira sudah cukup puas bagi Brian.
Aira membuat Brian candu, ingin terus bertemu. Menatap wajahnya yang sering tersenyum. Apalagi mendengar suara merdu Aira, ketika Aira mengucapkan "nanti sore aku kerumah kamu, aku pulang dulu izin ibu." Rasanya Aira sedang berkomunikasi dengan dirinya, padahal ucapan tersebut tertuju untuk Elsa. Selain itu, Brian juga sering terngiang-ngiang suara Aira saat mendesah. Namanya pria dewasa pikirannya tidak jauh dari hal dewasa pula. 32 tahun merupakan usia lagi matang-matangnya untuk pria menyalurkan birahinya kelawan jenis, sayangnya Brian masih sendiri. Belum mampu melakukan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Istriku
Lãng mạnDalam kondisi apapun, aku akan tetap mencintaimu. Mengejar cinta istriku, Aira Citrakirani. 10 tahun bukan waktu sebentar menyimpan rasa tanpa berpaling jadi bukan masalah jika saat ini perasaanmu belum hadir, aku akan berusaha supaya kamu membalas...