Bagian 5

2.4K 129 1
                                    


Rutinitas Brian menjadi General Manager Food and Beverage sudah ia lakoni semenjak lulus kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rutinitas Brian menjadi General Manager Food and Beverage sudah ia lakoni semenjak lulus kuliah. Selain bekerja di rumah makan milik orang tuanya, Brian juga memiliki beberapa café di Bandung. Mengapa dirinya mendirikan café di Bandung adalah supaya bisa mengalihkan kejenuhan bekerja di Jakarta, istilahnya healing sambil bekerja di Bandung.

Brian cukup mumet dengan jabatanya sebagai GM F&B di rumah makan orang tuannya dimana ia menghendel 1 rumah makan induk dan 2 cabang lainya yang berada di kawasan Bogor.

3 café miliknya di Bandung tidak ia kelola secara penuh, ia hanya menjadi pemilik bisnis yang menjalankannya adalah orang lain yang Brian tunjuk sebagai GM nya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar oleh Brian

"Masuk!"

Ketika pintu terbuka Brian bisa melihat bu Biah menghampirinya. Sudah dua minggu sejak kejadian itu terjadi begitu pula dengan bu Biah yang baru masuk kerja hari ini. Biasanya Brian tidak akan membiarkan karyawanya cuti lama-lama, jika sakit maka harus ada keterangan dokter yang menyatakan bahwa harus istirahat dengan tengak waktu yang tidak di tentukan.

"Ibu sudah membaik?" tanya Brian mengawali. Wanita paruhbaya itu mengangguk.

"Saya minta maaf untuk kejadian tempo hari, Pak. Saya terbawa emosi."

"Tidak apa," ucapnya santai, bahkan senyumannya pun terbit "tapi untuk kedepannya jangan melakukan seperti itu lagi, saya paham kekesalan Ibu, tetapi tidak baik memarahi anak didepan orang asing," lanjut Brian.

Wanita paruhbaya itu mengangguk kembali. "Saya benar-benar minta maaf. Saya hanya bingung menghadapi Aira, dia sangat keras kepala."

"Lalu bagaimana dengan pratikumnya?"

Bu Biah terdiam untuk beberapa saat, "Saya memutuskan untuk menikahkan Aira saja Pak. Kebetulan minggu kemarin saya sudah menerima pinangan seseorang dan insyallah pernikahannya akan dilaksanakan bulan depan."

Jderrr

Bagai petir disiang bolong. Senyuman Brian hilang seketika, bolpoint yang berada ditangannya terjatuh, jantungnya pun bertalu dengan cepat.

"Saya sudah tidak sanggup membiayai Aira, Pak. Apalagi dia kuliah, Ibu semakin tidak sanggup."

"Bukanya kuliah Aira gratis?"

"Iya, Pak. Akan tetapi biaya hidup tetap Ibu yang ngasih. Uang beasiswanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, apalagi Aira berkuliah di tempat bagus, kebutuhannya juga jauh lebih tinggi." Oke, Brian cukup paham soal itu. Tapi bukan berarti harus dinikahkan bukan?

"Memangnya siapa yang meminang Aira, Bu Biah?" secara tidak sadar Brian menanyakan. Walaupun ini bukan ranah pria itu, tapi kasus disini orang yang di bicarakan adalah Aira. Gadis yang Brian cintai kurang lebih 10 tahun. Rasa tidak terima menguap dalam hati Brian.

"Calon suami Aira bos sayur tempat suami saya bekerja Pak. Walaupun Aira akan dijadikan istri ke-3, tapi tidak masalah bagi Ibu. Selagi kehidupan Aira terpenuhi."

Jderrr  yang kedua

Oh ada apa dengan Ibu, Aira ini. Anaknya akan dijadikan istri ke-3 tidak jadi masalah katanya? Fucking! Ohh..Brian emosi sekarang.

"Apa Ibu yakin kehidupan Aira terpenuhi? Kuliahnya? Masa depannya? Kebahagiannya?" tanya Brian beruntun. Nada yang dikelurkanpun tidak seramah tadi, Brian mengucapkan dengan intonasi sinis andalannya. Brian lupa, lawan bicaranya orang yang lebih tua dari usiannya, yang seharusnya ia hormati walaupun berstatus karyawan.

"Saya tidak ada pilihan lain, Pak. Hutang saya semakin banyak, mereka sudah nagih terus. Mereka juga sudah main tangan, setidaknya dengan hal ini hidup Aira terjamin dan hutang kami pun lunas."

Brian bangkit dari kursi kebesarannya, ia berjalan kerah kaca sambil menyugar rambutnya frustasi.

Keheningan melanda di ruangan itu. Bu Biah tidak berani mengucapkan apapun setelah melihat respon atasannya. Bu Biah cukup bingung dengan respon Brian, pria itu tampak kesal dan marah terhadapnya.

Brian membalikan tubuh menghadap bu Biah, pria itu masih sempat mengusap wajahnya dengan kasar sebelum mengatakan hal yang membuat wanita paruhbaya itu tercengang, "Saya akan menikahi putri Ibu. Batalkan pernikahannya dengan pria itu, saya akan menanggung kehidupan Aira!" oh Brian memang sudah gila.

"Hutang Ibu juga akan saya lunasi, asal Aira menjadi milik saya." Brian sudah tidak peduli kalau ucapannya sungguh tidak sopan.

Biarlah, yang paling penting Aira bersama dengan dirinya. Brian juga yakin, bu Biah tidak akan menolak. Melihat sifat bu Biah, Brian sudah menebak, kalau wanita paruhbaya itu akan melepaskan Aira kepada siapapun untuk mengurangi beban. Pada bos sayur yang sudah beristri pun dilepas, bagaimana dengan dirinya?

***

Selang dari percakapan itu, Brian sibuk mengurusi pernikahannya dengan Aira. Rencananya, Brian akan menikahi Aira di KUA terlebih dahulu. Brian cukup mengerti, kebijakan dimana seseorang yang menerima beasiswa S1 tidak diperkenankan menikah lebih dulu.

Pria itu bisa saja membiayai kuliah Aira, tetapi pria itu juga harus memikirkan perasaan Aira. Aira mendapatkan beasiswa itu dengan penuh perjuangan, tidak mungkin Brian rusak begitu saja.

Brian juga bisa saja membantu Aira tanpa ikatan pernikahan, tapi lambat laun, apa yang ia lakukan pasti ketahuan Elsa dan Kasih. Jika mereka tahu akan lebih runyam, apalagi Kasih, Brian terus saja di teror untuk menikah, dan lebih memungkinkan kalau Kasih akan mendesak Aira. Memikirkannya saja membuat Brian ngeri.

Dapat dipastikan pula Aira akan menjauhinya, lalu gadis itu kembali pada orang tuannya, direncanakan untuk dinikahkan kembali dengan bos sayur sialan itu, membuat kepala Brian mendidih.

Perlu diketahui, Kasih dan Elsa belum mengetahuinya. Biarlah, toh laki-laki menikah tidak perlu wali. Brian juga percaya orang tuannya akan menerima Aira sebagai menantunya. Orang mereka ngebet melihat Brian menikah.

 Orang mereka ngebet melihat Brian menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai teman-teman MCI, maaf aku baru up date

Kemarin aku ada pemeriksaan di rumah sakit, selama di RS 7 hari aku ga pegang laptop, jadi ceritannya hiatus sebentar hehe

Jangan lupa dukung cerita ini dengan vote dan comment ya teman-teman, supaya aku semangat menulisnya

24 Oktober 2023

Mengejar Cinta IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang