Brian memberhentikan mobil di samping 3 gadis yang menunggu di bawah pohon bringin. Pria itu membuka kaca depan untuk dapat berkomunikasi dengan ketiga gadis tersebut.
"Masuk, Elsa sudah ngasih kabar kalau saya yang jemput?" ketiga gadis tersebut mengganggukkan kepalanya serempak. Brian sedikit kecewa karena gadis yang ingin ia lihat wajahnya menggunakan masker, sehingga sebagian wajah cantiknya tertutupi kain sialan itu. Namun kekecewaan tersebut terbayar dengan Aira yang duduk disamping pengemudi dan kedua temannya dibelakang. Dalam hati Brian berucap "tidak masalah jika belum dapat melihat wajah Aira, setidaknya dia duduk di sampingku. Oh tuhan! Ini benar-benar menyenangkan."
Brian selalu menganggap secara berlebihan soal Aira. Tidak ada yang sepesial terkait duduk berdampingan, tapi pria itu menganggap seakan hal tersebut luar biasa.
Perjalanan diisi keheningan. Nia dan Dila fokus dengan ponsel genggam masing-masing, sedangkan Aira lebih memilih menyenderkan punggung dengan mata tertutup. Sepertinya gadis itu kelelahan, pria tersebut masih menyempatkan diri untuk curi-curi pandang mumpung kedua teman adiknya fokus dengan ponsel.
"Saya mampir dulu beli martabak titipan Elsa di depan, tidak apa?" ujar Brian memecahkan keheningan.
Brian mengatakan hal tersebut kepada Nia dan Dila, tapi tidak menyangkan ucapannya direspon oleh gadis sebelahnya yang tadi memejamkan mata.
"Di depan komplek?" mata Aira menatap Brian dengan antusias. Aduh, Brian salfok. Sumpah suara Aira benar-benar merdu. Brian jadi membayangkan yang iya-iya lagi, ga tahu kondisi emang.
"iya! Eh..ehemm!" lah kenapa suaranya jadi serak gini. Brian buru-buru mendehemkan akan suaranya kembali seperti semula. Ga 'laki' banget suaranya mencicit kaya tikus ke jepit. Bisa-bisa ayang ilfil. "Iya, depan komplek" lanjutnya kemudian.
"Aku ikut ya Mas, sekalian mau beli ayam geprek."
Didepan komplek perumahan Brian memang terdapat warung angkringan yang sangat ramai, terdapat berbagai penjual mulai dari martabak, nasi goreng, soto, sate, ayam geprek langganan Aira kalau lagi main ke rumah Brian dan lainnya. Selain murah rasanya juga nikmat. Makanan UMKM yang berkerjasama dengan beberapa aplikasi pengantar makanan seperti grabfood atau ojekfood ini memiliki riview yang cukup tinggi. Tidak heran ramai pembeli hingga larut malam sekalipun.
Brian memparkirkan mobil di lahan yang di sediakan. Mematikan mesin lalu membuka sabuk pengaman, sebelum membuka pintu Brian menengok ke arah 2 teman adiknya yang lagi-lagi fokus dengan ponsel masing-masing.
"Kalian mau sesuatu?" tanya Brian
"Enggak deh Mas, kita berdua udah bawa banyak makanan." Ke-dua gadis tersebut menunjuk kantong penuh berisikan belanjaan dari minimarket terkenal "Si Aira emang ga pernah bosen soal ayam geprek, padahal tadi siang makan juga." Sahut Dila
"Ya kan kebetulan, Mas Ian mau beli martabak."
"kan bisa beli yang lain, soto ke! Bosen tau ga denger lo makan ayam geprek mulu." Nia menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Istriku
RomanceDalam kondisi apapun, aku akan tetap mencintaimu. Mengejar cinta istriku, Aira Citrakirani. 10 tahun bukan waktu sebentar menyimpan rasa tanpa berpaling jadi bukan masalah jika saat ini perasaanmu belum hadir, aku akan berusaha supaya kamu membalas...