Bagian 13

2.5K 114 6
                                    

"Mas beneran udah gapapa?" tanya Aira di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas beneran udah gapapa?" tanya Aira di pagi hari.

Tadi pagi Brian kembali mual dan muntah-muntah, bahkan wajahnya terlihat pucat. Padahal nih yah, bangun tidur normal saja, dan sempet-sempetnya menggoda Aira sampai kena serangan bantal karena menolak mandi. Brian masih ingat sekembalinya dari toilet tubuh masih biasa saja tapi ketika tidak menemukan istrinya di dalam kamar, mual itu tiba-tiba ada, hingga berakhir di atas rajang seperti saat ini.

Walaupun sekarang sudah mendingan, tidak mual seperti tadi, hanya saja letihnya yang masih tersisa.

"Aku izin kuliah aja deh, kita ke rumah sakit yuk?" sebagai respon Brian hanya menggeleng lemah.

"Kamu berangkat sana, Mas udah mendingan ko. Tapi hari ini engga Mas antar, soalnya Mas masih lemes. Gapapa?"

"Tuh kan, kita ke rumah sakit aja. Takut kenapa-napa."

Brian mengambil tangan istrinya, dicium punggung tangan Aira yang Brian genggam, "Nanti siang juga mendingan, sana berangkat, nanti telat!" ucap Brian merintah. Brian merasa, tubuhnya emang lagi mode caper pada Aira. Semalam aja begitu, mual, lemes, tiba-tiba bertenaga ketika didekat Aira. Nah sekarang pun demikian, ya walau ada lemes-lemes dikit, Brian yakin bentar lagi juga pulih.

"Beneran?" khawatiran Aira membuat senyuman terbit di wajah Brian. Oh sungguh, itu membuat hati Brian senang.

Anggukan kepala Brian berikan sebagai bentuk dalam meyakinkan Aira pergi kuliah.

"Ya udah kalau gitu," putusnya "nanti kalau ada apa-apa kabarin aku ya, Mas. Hari ini ga lama ko, cuman satu matkul, setelah itu aku langsung pulang." Aira bangkit, tidak lupa menyalimi Brian untuk berpamitan. Brian tersenyum memandang kepergian istrinya itu.

Drrttt....drrttt....

Getaran ponsel di atas nakas mengalihkan atensi Brian. Segera menerima telpon, nama sang Mamah tertera dilayar ponsel pria itu.

"Hallo, Mah!"

"Bi, lagi dimana?"

"Apartemen, kenapa Mah?"

"Loh ga kerja kamu?" tanya Kasih

"Ini loh Bi, adik kamu ngidam."

"Kenapa telpon Bian, Mah. Suami Echa itu Gibran, kenapa setiap ngidam ngadunya ke aku!"

"Masa ngidamnya mau ketemu kamu. Pengen dengerin suara kamu katanya." Lah emang ada ngidam yang kaya begitu?

"Kenapa ga telpon aja kalau pengen dengerin suara, tapi memangnya ada ngidam kaya begitu?"

"Adik kamu kan lagi ngambek, Bi sama kamu. Gengsinya selangit. Pokoknya kamu ke rumah hari ini. Mamah udah pusing sama adik kamu."

"Ga bisa Mah, Bian lagi ga enak badan."

"Sakit apa, istri kamu kemana?"

"Ga sakit apa-apa, cuman lemes doang. Aira baru aja berang-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Brian keburu ngacir ke toilet. Rasa mual dan kepingin muntah hadir kembali.

Mengejar Cinta IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang