Keyla tahu dirinya memang masih sangat muda, mimpinya juga sebenarnya masih banyak meskipun waktu di kota dia bisa mewujudkan beberapa. Sekarang dia sudah berubah status, menjadi seorang Ibu dan istri, semuanya tidak mudah.Dia harus beradaptasi sendirian, belajar parenting dari awal agar bisa mendidik Dean dengan baik, belajar menu-menu baru setiap harinya agar keluarganya tidak bosan. Perjuangannya begitu besar, jadi wajar bukan kalau dirinya berharap dihargai? Suaminya itu akhir-akhir ini memang sudah berubah lebih terbuka, apalagi setelah mereka melakukan itu. Danu tidak lagi secuek dulu, ya meski wajahnya tetap datar seperti tembok. Keyla sudah kapok, tidak menggoda suaminya lagi, takut bakal banyak yang di mau, sedangkan dirinya masih belum se-siap itu.
Saat ini masih siang, pukul satu, anaknya sudah terlelap sekarang karena memang waktunya tidur siang. Sedangkan dirinya merenung sendirian di sofa depan tv. Memang sebenarnya sedikit membosankan menjadi ibu rumah tangga, tapi Keyla menikmati semuanya. Keyla senang, meskipun sering bosan ya begitulah. Tapi tiba-tiba pintu rumahnya terbuka menampilkan suaminya yang tumben sekali pulang siang-siang begini.
"Loh Mas? Ada apa?" tanyanya, berdiri. Biasanya kalau makan siang Keyla bakal mengirim bekal makanan, tadi juga begitu. Jadi tidak mungkin Danu pulang untuk makan lagi kan?
"Gak, anak-anak lagi pada sibuk kirim ke beberapa kecamatan. Jadi ya saya pulang," jawab Danu menuju kamar mandi terlebih dahulu. Keyla senyam-senyum sendiri, tidak biasanya suaminya itu pulang jam-jam begini. Duh kok jadi agak canggung dan takut ya?
"Dean mana?" tanya Danu, tidak melihat kemunculan putranya.
"Lagi tidur Mas, baru aja tadi. Kenapa?" Danu menatapnya dari atas sampai bawah, lalu mengalihkan perhatiannya. Keyla tahu, bajunya memang kurang sopan. Dia hanya memakai daster pendek tipis, rambutnya juga dia cempol asal-asalan tapi demi apapun Keyla yakin dirinya yang begini jauh lebih menarik.
"Bajumu Keyla, kalau ada tamu gimana?" omel Danu, geleng-geleng kepala duduk di sofa ruang tamu.
"Ya aku ganti baju dulu, ambil cardigan. Lagian emang cuacanya kan lagi panas banget Mas, masa di rumah harus pakai yang tertutup juga, gerah tau," jelasnya ikut duduk di samping Danu.
Danu berbalik arah, menatap istrinya, lalu berdehem. "Gak mau tidur?"
Keyla salting, demi apapun pipinya langsung memerah sendiri mendengarnya.
"Ayo, Mas juga?" katanya mencoba biasa saja, padahal dirinya benar-benar gugup sekali.
"Ya udah ayo," keduanya lalu menaiki tangga, menuju kamar mereka.
"Key,"
"Ya, Mas?"
"Boleh?"
"Tapi cuma sebentar ya? Takut Dean bangun terus cariin aku," jawabnya malu-malu.
"Oke."
**********
"Bunda!" Teriak Dean, terdengar suara langkah menuju kamarnya. Keyla panik, memukul punggung Danu yang masih sibuk dengan tubuhnya.
"Mas! Ini udah satu jam lebih! Itu Dean udah bangun! Lepas dulu, aduh jangan digigit!"
Danu tersenyum puas, mengecupi lagi lalu duduk meneliti tubuhnya. Keyla malu, menggeplak lengan Danu.
"Gak usah lihat-lihat Mas!" Serunya, malu, berusaha menutupi.
"Cantik banget istri saya," Danu maju, mencium pipi Keyla dengan gemas.
"Udah, itu Dean mau kesini. Mana dasterku!"
"Padahal mau lagi," katanya seperti memelas, sudah dia duga! Suaminya itu astaga, tidak mungkin bisa sebentar!
"Bunda!" Dean mendobrak-dobrak kamar mereka.
"Tuh kan! Mana dasterku Mas!" seru Keyla, Danu terkekeh. "Gak usah pakai dulu, Dean saya suruh main sendiri. Saya masih belum selesai sama kamu," katanya enteng sekali, memakai boxer dan kaosnya lalu beranjak ke arah pintu kamar.
"Bunda mana?!" kata Dean ketus, ingin masuk dan langsung di cegah oleh Danu.
"Dean, dengerin Ayah dulu," Danu berusaha menahan, menutup pintu kamarnya.
"Dean mau adek gak?" tanya Danu tersenyum tipis, berusaha membujuk.
"Adek? Anak bayi?" katanya mulai melunak, menatap sang ayah penuh tanya.
"Iya, Ayah sama Bunda lagi mau bikin adek buat Dean. Mau kan?" bujuknya lagi wajahnya sangat meyakinkan.
"Mau Ayah!" serunya sangat riang, karena memang beberapa temannya juga sudah memiliki adek. Jadi Dean juga mau!
"Ya udah, sekarang Dean gak boleh ganggu lagi ya? Dean boleh main dulu sama Bibi, nanti bilang sama Bibi kalau mandi. Gak boleh ganggu sampai jam lima, oke? Sekarang masih jam setengah tiga, jadi masih agak lama. Ingat ya? Jam lima? Janji dulu sama Ayah," Danu mengangkat jari kelingkingnya, membuat Dean tersenyum manggut-manggut. Ikut mengangkat jari kelingkingnya dan saling menautkan dengan sang Ayah.
Mulai beberapa minggu yang lalu Keyla memang menyewa ART yang sudah cukup berumur, tadi memang sedang istirahat saat jam siang. Sepertinya Bibi juga sudah bekerja lagi, membereskan rumah, dan nanti bakal membantu Keyla masak makan malam, kalau tugasnya selesai Bi Ros bakal pulang rumahnya memang cuma dibelakang komplek ini. Jadi bisa pulang-pergi.
"Hati-hati jalannya ya sayang," Dean mengangguk, menuruni tangga dengan pelan. Danu juga sudah memanggil Bi Ros untuk memantau Dean.
******
"Gila ya kamu!" kata Keyla sebal, menarik selimutnya keatas sampai dada.
"Besok saya harus ke Banyuwangi sekitar dua harian," beritahunya, membuang selimut yang dipakai Keyla.
Keyla melotot, menautkan kedua alisnya tanda bertanya. "Kenapa? Aku gak ikut?"
"Gak, cuma pertemuan bisnis sebentar. Saya langsung pulang habis itu. Kamu jaga Dean," jawabnya sudah mulai sibuk lagi, Keyla memang sepertinya sudah menjadi candu bagi Danu. Wanita itu benar-benar astaga, kulitnya sangat halus, putih, bersih sedikit kontras dengan kulitnya yang memang agak coklat karena sering bekerja di luar. Wangi tubuh dan rambut Keyla benar-benar membuat Danu mabuk kepayang. Dari malam itu sebenarnya Danu sudah ingin lagi, tapi gengsi. Entah kenapa tadi dirinya bisa seberani ini mengajak istrinya.
"Huh?"
"Diam sayang," keduanya tampak sibuk, mencari kenikmatan masing-masing sampai matahari terbenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Village and You [on going]
ChickLitKehidupan di kota memang menyenangkan, Keyla suka sekali. Bertahun-tahun berada disini karena tuntutan pendidikan membuatnya merasa nyaman dan enggan pulang ke desa. Berbagai alasan dia gunakan untuk tetap berada di kota, sampai akhirnya sang Ibu n...