16

24.6K 1K 5
                                    


"Mau Ayah bacain novel yang baru gak?" tanya Danu, menatap putranya yang masih sibuk memakan buah-buahan yang dipotong kecil oleh Keyla sebagai makanan penutup.

Dean tampak melirik Keyla, seperti tidak setuju dengan perkataan Danu.

"Biasanya kan Bunda, nah mumpung Ayah lagi gak sibuk giliran Ayah ya sayang?" bujuk Keyla, memberikan Dean segelas susu sebelum tidur.

"Kalau cerita yang lembut ya Ayah, Ean suka suara lembut kayak suara Uti dan Bunda," jawabnya.

"Pasti, ayo sini. Ayah gendong," lalu Dean tersenyum, merentangkan tangannya.

"Ean tidur dulu ya Bunda," pamit Dean, melambaikan tangan saat sudah di gendongan Danu. Keyla jadi ikut seneng kalau ayah dan anak itu tampak akur.

********

"Duh cantik banget ya gue?" monolog Keyla, menatap pantulan tubuhnya di kaca kamar mandi.

"Beruntung banget tuh Mas Danu bisa dapatin gue, padahal dulu yang kejar-kejar gue para anak kolongmerat, eh nikahnya sama juragan, mana duda. Gak apa juga sih, yang penting duitnya banyak," monolognya lagi, memberikan semprotan minyak wangi di bagian-bagian tubuhnya.

Keyla lalu memakai lingerie yang sudah dipersiapkan, tampak pas sekali ditubuhnya. Dia benar-benar merasa seratus persen cantik hari ini. Berdehem pelan, menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang lalu keluar kamar mandi. Sepertinya Dean memang belum tidur, sampai-sampai suaminya itu belum balik ke kamar.

Keyla berusaha tenang, duduk di kasur sambil memainkan ponselnya, iseng memberi tahu Mela, keduanya tampak asik mengobrol lewat chat. Sampai-sampai saat Danu masuk kamarnya, Keyla tidak tahu.

"Key?" ucap Danu serak, membuat Keyla melemparkan ponselnya. Untung saja lemparannya kearah kasur bukan lantai.

"Ya Mas? Kaget aku," ucapnya sedikit gugup, mengambil ponselnya kembali.

"Bajumu," peringat Danu, matanya benar-benar menyelusuri tubuh Keyla.

"Kenapa? Lagi gerah kok," jawab Keyla asal-asalan, meletakkan ponselnya di nakas tempat tidur.

"Lagi gerah atau mau goda saya?" Keyla sempat mengerjap-ngerjapkan matanya, seolah tidak paham.

"Dua-duanya, mau apa kamu?" tantang Keyla, berdiri mendekat kearah Danu.

Danu tersenyum miring, ikut maju dan memojokkan Keyla ke dinding kamar.

"Pengalaman banget ya?" Selalu saja begitu, Danu selalu menganggap dirinya wanita murahan. Padahal dia benar-benar menjaga kehormatannya. Meskipun sering ke club malam dan memakai pakaian seksi, Keyla masih tau batasan. Bahkan ciuman dengan pacarnya pun tidak pernah. Maka dari itu banyak yang bosen dengan Keyla, karena Keyla benar-benar tidak mau diajak ngamar.

"Betul, pengalaman ku banyak, gimana? Dapat nilai plus gak?" Bisik Keyla sensual ke telinga Danu.

Danu tersenyum kecut, ada rasa kecewa saat Keyla tidak membantah perkataannya.

"Begini juga caramu menggoda mereka?" tantang Danu, merapatkan tubuhnya kearah Keyla.

"Huh? Aku gak pernah goda mereka, tapi mereka sendiri yang tergoda," jawabnya, menatap mata Danu.

"Dengan pakaian begini lelaki mana yang gak tergoda Keyla?" Danu menyelusuri tubuh Keyla dengan jarinya, menggoda.

"Pakaianku selalu sopan kok, mereka langsung tergoda. Aku semenarik itu Mas, emang cuma kamu aja yang menyia-nyiakan aku," sungutnya berpura-pura sebal, mengalungkan tangannya keleher Danu.

"Saya kalau main agak kasar, lama juga, kamu siap?" Keyla mengerjap tak yakin, ini pengalaman pertamanya.

"Yes Daddy," lalu dengan gerakan cepat Danu langsung menggendong Keyla, menjatuhkan di kasur.

*****

"Terimakasih, dan maaf udah nuduh-nuduh kamu. Tapi kenapa kamu gak pernah marah atau bantah perkataan saya?" tanya Danu, menatap lembut kearah istrinya yang tampak kelelahan.

"Percuma kan? Kamu pasti gak percaya," jawabnya sambil merem. Tenaganya benar-benar terkuras habis.

Danu tersenyum, mengecup mata Keyla. "Ngantuk banget ya? Katanya tadi siap lama?" Keyla membuka matanya, melotot.

"Itu udah lama ya Mas! Capek!" Ketusnya, ingin membalik badan tapi ditahan oleh Danu.

"Ya maaf, ke kamar mandi dulu. Pakai bajunya jangan kayak gitu, nanti saya mau lagi."

"Kaki ku rasanya kayak jeli Mas," rengek Keyla manja, membuat Danu terkekeh.

"Bocah banget kamu, tapi kenapa saya bisa tertarik?" Ucap Danu kembali mendusel ke arah Keyla.

"Dih, istrimu ini banyak yang naksir ya Mas," sombong Keyla, menahan kepala Danu yang mau iseng.

"Sekarang udah punya saya, yuk ke kamar mandi dulu. Saya gendong," Danu turun, memakai boxernya. Lalu merentangkan tangan, menyambut baik tubuh Keyla.

"Cantik," puji Danu, benar-benar suaminya ini. Kalau situasinya begini aja sok romantis banget, emang ya cowok kebanyakan gitu.

"Aku tau, aku emang cantik."

"Dah sana, mau saya bantu?"

"Tunggu aja disitu, nanti aku panggil," ucap Keyla, menutup pintu kamar mandi.

"Astagfirullah! Emang bener laki gue gak ada lembut-lembutnya. Mentang-mentang udah puasa dua tahun," Keyla geleng-geleng sendiri, melihat banyak bekas disekitar leher dan dadanya.

Village and You [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang