32

15.5K 1K 32
                                    


"Loh nak Danu, jadi kesini ternyata. Masuk dulu, hujan-hujan loh padahal kenapa tadi gak panggil Ibu atau Keyla basah kuyup gitu kamu. Masuk Nak," kata Nur, membuka pintu lebar, membiarkan Danu masuk.

"Tadi kehujanan di depan gang aja kok Bu, saya juga gak tau tadi kalau tiba-tiba hujan deras begini. Mau panggil juga gak enak udah malam," jelasnya sambil mencium tangan Nur dengan sopan.

"Kamu ini, bentar Ibu panggilin Keyla dulu biar diambilkan baju ganti. Istrimu itu tadi langsung masuk kamar sama Dean. Bentar ya Nak, duduk aja gak apa."

"Gak usah Bu, basah nanti saya berdiri aja, minta tolong panggil Keyla aja Bu. Ini gak enak saya lantainya jadi basah juga."

"Gak apa Nak, nanti bisa Ibu bersihkan. Ya udah ibu keatas dulu bentar ya," lalu Danu mengangguk membiarkan Nur menaiki anak tangga untuk memanggil Keyla.

****

"Key! Suami mu datang itu! Kamu ini! Kasihan dia basah kuyup malam-malam gini loh, kamu kasih baju ayah mu yang kekecilan, kemarin ibu simpan di lemari mu yang paling bawah. Sama ada sarung kok disitu masih baru, cepet! Keluar Key! Ibu tau kamu belum tidur ya!" Teriak Nur cukup keras, mungkin menggema sampai bawah karena suasana malam yang cukup sepi.

"Ibu aja sana! Aku malas ketemu sama Mas Danu Bu! Aku udah bilang kan, suruh dia pulang aja! Aku masih sakit hati sama dia Bu, biarin."

"Key! Kamu itu gak baik ngomong gitu! Dia itu suamimu ya! Mana pernah ibu ajarin kamu gak bener gitu? Semarah-marahnya ibu sama ayah kamu gak pernah kayak kamu gini Key, keluar. Gak usah bikin ibu makin teriak ya, nanti kalau ayah kamu sampai dengar malah kamu yang dimarahin! Keyla!"

Keyla mendengus tak urung membuka pintu kamarnya dengan muka malas.

"Ibu juga teriak-teriak gitu nanti kalau anakku bangun gimana! Aku tuh gak suka Bu sama Mas Danu! Aku masih marah!" Kesalnya menghentakkan kaki seperti anak kecil.

"Wes, ibu bilang itu di dengerin Keyla! Ambilin cepet bajunya!" Keyla mendengus lagi, mengambil baju dan sarung sesuai instruksi ibunya.

"Ayo turun sana, cepet jalanmu itu kenapa lemot sekali! Danu udah nunggu kamu lama," omel Nur lagi. Sampai keduanya sampai di lantai bawah.

"Maaf ya Nak, lama, istrimu itu emang sedikit lemot," kata Nur melirik tajam ke arah Keyla yang malas-malasan.

"Ibu ke atas dulu ya Dan, Key nanti biar nak Danu tidur di kamar kamu sama Dean. Ibu tidur dulu," ucap Nur sambil menatap Keyla memperingati untuk tidak membantah omongannya.

"Kamu kenapa sih kesini? Aku udah bilang! Gak usah kesini! Ganggu aja," omel Keyla memberikan baju yang dia bawa tadi.

"Saya mau minta maaf sama kamu, saya gak bisa Key kamu marah-marah begini," jawabnya memelas. Jujur melihat wajah Danu seperti itu Keyla merasa kasihan.

"Cepetan sana ke kamar mandi, ini lantainya malah tambah basah," katanya mencoba mengalihkan pembicaraan. Untung saja Danu menurut, langsung menuju kamar mandi. Keyla mengambil pel, dan membersihkan lantai yang terkena tetesan air.

"Saya bantu Key?" Ucap Danu mengagetkan Keyla yang sedang mengepel.

"Udah selesai, kamu mau tidur dimana Mas? Ngeselin banget sih!" Ucap Keyla menaruh pel di pojok dinding.

"Kata Ibu tadi sama kamu dan Dean kan? Ayo," kata Danu sok sekali mengajak.

"Dasar suami gak tau diri!" Omelnya membuat Danu geleng-geleng sendiri.

"Keyla omongannya ya."

"Kenapa kamu gak sama mantan kamu aja tuh? Dih siapa kemarin ngomong 'aku tuh cuma mau Dean tau ibu kandungnya' cih," ucap Keyla menirukan suara Danu kemarin sambil berdecak sebal.

"Maaf sayang, saya kemarin cuma kasihan banget lihat mukanya. Saya rasa Dean juga butuh tau kalau dia yang melahirkannya. Tapi saat pagi kamu bilang saya rasa wanita itu memang tidak ada niatan untuk dekat dengan anak kandungnya sendiri. Maaf ya?" Kata Danu ikut masuk kamar Keyla dan melihat putranya sudah tertidur pulas.

"Omongan mu Mas! Kesel banget aku tuh! Aku tau kalau Dean emang harus tau ibu kandungnya siapa tapi gak sekarang juga! Apa sih yang di tau sama anak usia kurang dari empat tahun tentang seorang ibu? Dia cuma bisa tau mana yang sayang sama dia dan yang bukan Mas! Aku udah bilang sama kamu kemarin dan kamu bilang kalau kamu udah capek kan? Ya udah sama sekarang aku yang capek!" Kata Keyla mulai emosi lagi mendengar maaf Danu tentang kemarin malam.

"Saya tau saya salah Key, makanya saya minta maaf sama kamu. Lain kali saya akan berpikir lebih matang lagi," kata Danu mendekati Keyla yang tampak murka.

"Kamu tau kesalahan kamu lagi?" Tanya Keyla menatap mata Danu dengan berani.

"Maaf Key, apa?" tanya Danu tidak mau sok tau tentang kesalahannya lagi. Takut salah omong dan malah buat Keyla lebih marah denganya.

"Kamu ini! Kamu gak denger saran aku sama sekali Mas! Kamu ambil keputusan sendiri tanpa mikir perasaan aku! Aku gak kamu anggap sebagai istri kamu yang seharusnya keputusan itu kita ambil berdua! Aku udah berapa kali bilang sih? Kalau kunci dari rumah tangga itu satu, komunikasi yang baik! Apa sih susahnya tanya ke aku 'key gimana? key boleh gak?' apa susahnya Mas? Kamu itu selalu menganggap cuma kamu yang bisa ambil keputusan. Padahal gak gitu! Paham gak kamu?" Kata Keyla panjang lebar, menatap Danu yang hanya diam.

"Oke, saya tau saya salah untuk itu. Lain kali saya akan selalu ajak kamu dalam setiap keputusan saya dan gak memutuskan apapun sepihak. Maaf ya sayang?" Demi apapun Keyla langsung luluh mendengar itu semua! Tidak bisa Keyla melihat wajah tampan itu menurunkan ego demi dia, astaga, Keyla langsung ingin peluk suaminya itu.

"Maaf mulu dari tadi! Gak asik kamu, dasar om-om udah tua!" Kesal Keyla berusaha untuk tidak secepat itu luluh.

"Key, iya tau saya udah tua tapi saya gak setua itu! Kamu tau sendiri kan stamina saya gimana?" katanya sambil tersenyum smirk, mengangkat satu alisnya menggoda Keyla.

****

Hellow, met holiday kemarin teman-teman wkwk, gimana nih masih setia gak nunggu mas danu dan mbak keyla? duh duh aku makin semangat update kalau komennya banyak nih, komen ya!

met baca sayang-sayangku semoga suka ya!

Village and You [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang