"Kemungkinan akhir orang yang sakit itu ada dua, sembuh atau meninggal."
•Rayyan Ahsanul Ihsan•
"Siapa?" tanya Leo sambil berjalan mengikuti Rama di belakangnya.
"Abangnya Viora. Dia sengaja ngelakuin itu biar Abangnya Viora gak pake mobilnya, karena,..." Rama berhenti bicara, ia mencondongkan tubuhnya agar lebih dengan dengan Leo.
"Motornya udah lebih dulu di sabotase dengan lebih buruk, dan lo taukan, apa yang terjadi sama Abangnya Viora setelahnya?" bisik Rama.
Leo menatap Rama dengan penuh tanya, ia curiga namun ia juga penasaran.
"Kakaknya Viora kenapa?" tanya Leo penasaran.
"Ya, sesuailah dengan rencana Fani." Rama tersenyum miring, ia berjalan dengan tampak acuh menjauhi Leo.
Brak
Suara benda terjatuh membuat Leo dan Rama menoleh serempak pada sumber suara, namun tidak ada apapun di balakang mereka.
•×☆ו
"Untung mereka berdua ga nyamperin kita, Cok!" seru Erlangga dengan wajah paniknya.
Sedangkan Rayyan hanya Menatap Erlangga dengan wajah malasnya.
"Gak seru! Gue udah cosplay jadi pohon gini malah gak di samperin! Berasa gak dihargain gue!" Keluh Rayyan sambil membersihkan daun-daun yang menempel pada baju dan rambutnya, serta membuang semua tangkai yang ia pegang.
Fahmi yang masih duduk di atas tanah dengan wajah merah menahan sakit, kini wajahnya semakin merah menahan sakit dan juga kesal sekaligus.
"Brengsek lo pada. Bantuin gue bangun dulu kek, sakit ini!" keluh Fahmi sambil mencoba berdiri dari tempatnya.
Beberapa saat yang lalu, Erlangga meminta Fahmi untuk mengambilkan beberapa ranting di pohon yang berada tidak jauh dari tempat mereka mengintai Rama dan Leo.
Lalu saat hendak meraih ranting pohon yang berada lebih tinggi dari sebelumnya dengan meloncat, Fahmi tidak sengaja menginjak lumpur lalu terjatuh dengan posisi duduk.
Drtt, drrt
Rayyan yang merasa saku celananya bergetar, buru-buru merogoh sakunya.
"Mampus, Bunda nyariin gue!" ujar Rayyan dengan panik. Tidak hanya Rayyan, Fahmi dan Erlangga juga ikut terkejut.
Mereka saling tatap dan sepersekian detik berikutnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.
•×☆ו
"Bagus, masih sakit udah keluyuran. Kalo makin parah gimana tuh, Mas?" Rosalina berbicara dengan nada sinis sambil menatap Rayyan, Erlangga dan Fahmi bergantian di kamar rawat Rayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Origami
أدب المراهقينViora tak pernah mengira jika perjuangan Rayyan bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Rayyan benar bersungguh-sungguh membuatkannya 1000 origami burung bangau, dengan harapan agar Viora kembali sembuh, walaupun ia sendiri tahu jika skoliosis yang...