"Yang penting itu usahanya, berhasil atau engganya urusan belakangan. Selagi dijalani dengan ikhlas, selagi punya tujuan, selagi masih ada harapan, harus diterjang apapun bentuk halangannya."
• Rayyan Ahsanul Ihsan•
•×☆ו
Selain jam kosong, jam istirahat saat masa sekolah memang menjadi waktu yang paling dinanti dan paling dirindukan oleh para murid di SMA Taruna Jaya.
Biasanya jam istirahat paling asik jika dihabiskan dengan makan di kantin bareng teman, sambil mengobrol, bercanda dan mereview kekurangan dan kelebihan warga sekolah khususnya, sama seperti yang sedang dilakukan oleh Dhea, Nisa dan Viora saat ini.
"Denger-denger ya, ada murid baru di kelas XI Bahasa. Ganteng pol loh orangnya!" seru Nisa pada kedua temannya.
Namun kedua temannya malah asik sendiri dengan kesibukannya masing-masing, Viora dengan Mie ayamnya, dan Dhea sibuk dengan ponselnya.
"Emangnya lo udah liat orangnya, Sa?" tanya Viora, setelah selesai memilih dan memisahkan sayuran dari mie ayam miliknya lalu memindahkan sayuran tersebut ke mangkuk berisi mie ayam milik Dhea dan Nisa bergantian.
Viora memang tidak menyukai sayuran yang sering ada dalam mie ayam atau bakso, dan dia sudah biasa memindahkan sayuran seperti ini untuk diberikan pada Nisa dan Dhea.
Padahal bisa saja Viora memesan mie ayam tanpa sayur, tapi saat diusulkan seperti itu, Viora akan menjawab, 'nanti jelek dong mie ayamnya tanpa warna ijo. Gue gamau, mending pake sayur aja biar bagus ada variasinya,' begitulah katanya.
"Belum sih. Tapi katanya ganteng," jawab Nisa sembari menggeser mangkuk mie ayam miliknya agar lebih dekat dengan Viora, karena takut sayurannya jatuh jika jaraknya jauh.
"Lah, seganteng-gantengnya cowok di sekolah ini, tetep aja lebih ganteng Gojo-nya gue. Tuh, liat! Cakep pisan," ujar Dhea sambil memperlihatkan benda pipih yang sedari tadi menyita perhatiannya.
Ternyata Dhea sedang sibuk menonton video anime dari sebuah aplikasi yang menyuguhkan banyak anime beragam genre di dalamnya.
"Gantengan juga Itadorinya gue. Iya gak Nis?" tanya Viora meminta dukungan pada Nisa.
Namun bukannya menjawab, Nisa malah menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi, seolah menunjukan jika ia tidak peduli dan tidak mau tau dengan apa yang Viora dan Dhea bahas saat ini.
"Eh Vi, gimana tuh soal si Rayyan?" tanya Dhea mengalihkan topik pembicaraan, sambil menyimpan ponsel ke dalam saku rok abunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Origami
Fiksi RemajaViora tak pernah mengira jika perjuangan Rayyan bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Rayyan benar bersungguh-sungguh membuatkannya 1000 origami burung bangau, dengan harapan agar Viora kembali sembuh, walaupun ia sendiri tahu jika skoliosis yang...