"Tuhan baik ya sama kita, Ra? Tapi bakal lebih baik lagi kalo takdir kita ga dibuat rumit, serumit lipatan origami burung bangau yang sering aku buat."
•Rayyan Ahsanul Ihsan•
•×☆ו
"Kenapa bisa gini?" tanya Rayyan panik, Rayyan berjongkok, dia mengambil alih Viora yang berada dalam rangkulan Nisa.
"Tadi Viora kayak kesakitan gitu pas napas, terus tiba-tiba pingsan," kata Nisa menjelaskan.
Rayyan mencoba mengangkat tubuh Viora, tapi tiba-tiba tangannya terasa mati rasa, kebas, pegal dan panas. Rayyan kembali membaringkan tubuh Viora di lantai.
'Apa ini gara-gara tadi kebanyakan bikin origami burung bangau? Tangan gue jadi kebas, panas gini kayak mati rasa?' batinnya.
"Ayo bawa Viora ke UKS, Yan!" titah Dhea pada Rayyan.
"Cepet angkat dia!" seru Dhea tidak sabar.
"Sorry Dey. Gue gak bisa bawa Viora ke UKS, tangan gue tiba-tiba mati rasa," ujar Rayyan sambil mencoba menggepalkan tangannya tapi malah terasa lemas.
"Lo gimana sih? Viora harus dibawa ke UKS, kasian dia!" bentak Dhea tidak terima dengan alasan Rayyan.
"Tapi tangan gue beneran ma-,"
"Biar gue aja!" potong Leo sambil mendorong tubuh Rayyan yang sedang berjongkok di samping tubuh Viora.
Leo mengangkat tubuh Viora perlahan, lalu membawanya ke UKS. Di ikuti Dhea dan Nisa di belakangnya dengan raut wajah panik.
Rayyan meneguk ludah susah payah, melihat Viora dan Leo dari belakang. Dia merasa tidak berguna disaat Viora membutuhkannya seperti ini.
"AH, TANGAN SIALAN!" teriaknya kesal.
•×☆ו
Rayyan langsung pergi ke UKS setelah tangannya kembali bisa digerakkan.
"Gimana? Viora gapapa kan?" tanya Rayyan panik. Bukannya mendapat jawaban, Rayyan malah mendapat tatapan sinis dari Dhea dan Nisa.
"Kemana aja lo, baru muncul sekarang?!" tanya Dhea ketus.
"Gue,-"
"Viora udah dibawa pulang sama Kakaknya. Baru aja," kata Leo sambil berlalu pergi hendak meninggalkan ruangan, dia berhenti berjalan saat berada tepat di samping Rayyan.
"Payah. Gak becus banget jadi cowo!" bisik Leo penuh penekanan, tepat di dekat telinga kanan Rayyan.
Rayyan yang tidak terima dikatai seperti itu oleh orang seperti Leo, langsung naik pitam.
Rayyan memegang bahu kiri Leo, memutar balik tubuh Leo dan memberikan bogem mentah tepat di rahangnya. Membuat Leo tersungkur ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Origami
Fiksi RemajaViora tak pernah mengira jika perjuangan Rayyan bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Rayyan benar bersungguh-sungguh membuatkannya 1000 origami burung bangau, dengan harapan agar Viora kembali sembuh, walaupun ia sendiri tahu jika skoliosis yang...