☆ ㅤ ❏ ㅤ ⎙ ⌲
ᵛᵒᵗᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉDi ruang studio latihan, tampak para anggota Evnne tengah berlatih lagu utama yang berjudul "Trouble" tersebut masuk dalam mini album pertama mereka yang bernama "Target: ME".
Mereka mengikuti aba-aba dari sang ketua Keita, keenam anggotanya melakukan semua yang di instruksikan oleh Keita.
"...one end two end. Majja!" suara Keita terdengar memandu anggotanya.
"Gerakkan tangan kalian dengan bebas, jangan salah kaki, bergerak ke belakang dengan kaki kiri."
mengusap keringat di dahi dan bergerak mematikan musik membuat mereka menghela nafas lega dan bergerak bebas mengambil air minum nya masing-masing.
"Kalian cepat tanggap, tidak perlu waktu lama untuk berlatih," ucap Keita terkekeh membuat mereka senang.
"Apa kita sudah boleh pulang?" tanya Park Han bin menatap Keita.
"Mereka bilang kalau sudah jam 4 boleh pulang, dan sekarang sudah lewat," jawab Keita.
"Kajja," sahut Lee Jeong Hyeon. Mereka menuju ruang ganti dan berganti pakaian lalu mengambil barang-barang nya dan keluar dari studio.
"Aku dan Ji hoo akan makan tteobokki, ada yang mau ikut?" tanya Mun Jung Hyun menatap yang lainnya.
"Kol, aku ikut!" sahut Park Han Bin setuju.
"Nado!" (Aku juga) ucap Keita.
"Seung Eon hyeong ulilang gat-i gayo," kata Ji Hoo dengan bersemangat.
"Aku harus segera pulang, maaf Ji hoo." ucap Seung Eon menepuk bahunya.
"Ah begitu ya," kata Ji Hoo mengangguk-angguk.
"Kau tidak ikut juga?" tanya Jeong Hyeon menatap pada Yun Seo.
"Aku sangat lelah, aku akan ikut lain kali." jawab Yun Seo membuat mereka mengangguk.
Setelah mengobrol sebentar, mereka saling berpamitan dan pergi ke dua arah yang berbeda.
"Gwaenchana?" tanya Seung Eon menoleh pada Yun Seo yang tampak tidak bersemangat.
"Bahu ku terasa berat, sakit saat menggerakkan nya." Yun Seo tampak memutar-mutar bahunya dengan pelan.
"Sepertinya cedera, pergilah ke klinik sebentar mau mampir sekarang?"
"Tidak, aku akan pergi nanti. Bus ku disini, kau tidak apa-apa ku pergi duluan?"
"Geurae, pulanglah." ucap Seung Eon membuat Yun Seo mengangguk. Ia mengangkat tangannya dan memasuki Bus, meninggalkan Seung Eon yang menatapnya sampai hilang di belokan jalan.
✦✦✦
Kim Muti dan Park Sung Woon terlihat senang berjalan di tepi pantai dengan kedua kaki telanjang di terjang ombak pelan. Muti sangat bersemangat bercerita tentang keseharian nya di Indonesia, Sung Woon pun terlihat tertarik dan banyak merespon positif.
Tidak ada hal yang membosankan bagi keduanya saat ini, mereka menikmati suasana pantai, sunset, dan mencoba beberapa makanan kuliner di sepanjang jalan tak jauh dari pantai.
Hari sudah gelap, udara mulai dingin. Muti tidak terbiasa dengan udara seperti ini, tentu saja karena di Jakarta-Indonesia malam hari tidak dingin dan masih terasa panas.
"Apa di Indonesia banyak makanan yang enak?" tanya Sung Woon terlihat penasaran.
"Eung! Cobalah kesana sesekali, akan ku tunjukan padamu," jawab Muti yang sibuk mengunyah tteobokki hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Yang Sama || 같은 하늘 END
Teen FictionFiuh, masa remaja ya?... Terlintas beberapa moment yang menyenangkan di usia belasan tahun, masa sekolah. Masa yang menyenangkan tidak akan pernah terulang lagi. Muti berniat kembali ke Korea dan mencoba beradaptasi di penghujung kelas SMA, bertemu...