12장

14 7 0
                                    

  ☆ ㅤ     ❏ ㅤ    ⎙         ⌲
ᵛᵒᵗᵉ    ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ   ˢᵃᵛᵉ     ˢʰᵃʳᵉ

      "Yaa! Jejeongsin-iya?!" (Heei! Ada apa dengan mu?!) tanya Muti terlihat frustasi menatap Sung Woon, kini keduanya tengah berada di atap sekolah jauh dari keramaian.

"Geulsseyo," (Entahlah). Jawab Sung Woon tampak tersenyum dan menggaruk tengkuknya.

"Ppeong chijima!" (Jangan berbohong!). sahut Muti sedikit kelas.

"Sekarang semua orang menyangka kita adalah pasangan, apa kau sudah gila? Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian. Lagi pula kau kan ketua Organisasi, untuk apa melakukan ini??" lanjutnya, ia terdengar frustasi.

"Ey. Gwaenchanayo, lagi pula aku akan segera selesai dengan masa jabatan ku. Bukankah hal ini bisa membantu Seung Eon? Kau mendukungnya menjadi idol kan?"

"Jadi kenapa kau melakukan ini? Apa ada hubungan nya?"

"Kau sangat lambat berpikir. Kau yakin menggunakan otak mu?" tanya Sung Woon menjentikan jadi nya di dahi Muti, gadis itu tampak meringis mengusap dahinya.

"Yaa!"

Sung Woon tampak terkekeh dan bersandar di tembok. Ia menghela nafas sesaat. "Kenapa tidak di jalani saja? Sebagai pasangan? Lagi pula hanya dengan cara ini rumor itu bisa reda" tutur Sung Woon.

"Kau dan aku? Jangnanhae?" (Apa kamu bercanda?).

"Aigoo, kau memang lambat berpikir" ucap Sung Woon sembari menunduk mensejajarkan kepalanya dengan kepala Muti ia menyentuh pucuk kepala gadis itu.

"Jadi, kemana kita akan pergi untuk kencan pertama kita?" tanya Sung Woon membuat Muti terpaku, jarak wajah laki-laki tampan itu sangat dekat dengannya. Wajah Muti tampak memerah karena malu, kedua telapak tangan Sung Woon beralih menangkap kedua pipinya.

"Apa kau sudah melihat pesona ku?" tanya Sung Woon terkekeh, Muti tampak tersadar dan menendang kakinya rapat di tulang kering, Sung Woon tampak meringis sedikit menjauh darinya mengusap kaki.

"Dak-cho!" (Tutup mulut mu!) Muti segera berjalan meninggalkan nya dengan wajah kesal. Sung Woon terkekeh puas melihat ekspresi nya.

"Ya! Chagi-ya! Gidalyeo!" (Hei! Sayang tunggu aku!) teriak Sung Woon dengan ceria. Muti menutup kedua telinganya mendengar hal menggelikan itu, ia menuruni tangga dengan cepat.

"Sikkeuro!" (Berisik!).

✦✦✦

     Saat jam istirahat di kantin, Muti sedikit muak karena tatapan orang-orang yang kini sudah pada tahu jika rumornya dengan Seung Eon adalah salah, tetapi benar adanya dengan Sung Woon.

"Ya, kau serius bersama Sung Woon?" tanya Seung Eon membuat Muti mendengus, ia meneguk minumnya dan menatap Sung Woon.

"Mollayo" jawab Muti menatap makanannya dan menusuk-nusuk sayuran dengan kedua sumpit alumunium nya.

"Ku pikir kalian serasi, tidak ada salah nya" kata Young Jin dengan mulut penuh.

"Kalau kau melakukannya hanya untuk meredakan rumor dengan ku, maka kau tak perlu melakukannya" ucap Seung Eon melahap makanannya dengan tenang. Muti mengangkat wajahnya tampak merasa bersalah.

"A-aniyo! Gwaenchanayo, aku tidak keberatan. Benar, sama sekali tidak" sahut Muti dengan cepat, ia tersenyum meyakinkan.

"Kau sungguh menerima Sung Woon? Woah!" seru Young Jin menatapnya dengan terkekeh senang.

Langit Yang Sama || 같은 하늘 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang