{{Semua alur, tokoh, karakter, tempat, dan sejarah adalah fiksi belaka.}}
Let's enjoy the story!
☆ ㅤ ❏ ㅤ ⎙ ⌲
ᵛᵒᵗᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉDirevisi setelah selesai semua bab
Happy reading!
....
Jakarta, Februari 2023
"Woah! Ibu!! Ayah!! Seung Eon! Dia... beneran ikutan boys planet!" seru seorang gadis cantik membawa ponselnya dan memperlihatkan pada kedua orang tuanya yang tengah membuat karangan bunga di depan rumah.
"Siapa?" tanya pria paruh baya dengan logat Korea yang masih melekat dalam dirinya, belum sepenuhnya lancar berbahasa Indonesia. Ia menoleh pada putrinya.
"Seung Eon, Yoo Seung Eon! Anaknya pak Yoo di Korea. Dulu dia tetangga kita kan?" tanya gadis itu menatap keduanya.
"Dia jadi idola? Orang yang nari sambil nyanyi itu? Kayak Exo?" tanya Ibu menoleh padanya membuat gadis itu tersenyum dan mengangguk penuh semangat.
"Benar sekali!" sahut gadis itu. Dan menoleh kepada pria itu dengan wajah memelas.
"Ayah, kita pindah lagi ke Korea ya? Ayolah, aku mau dukung dia juga" kata gadis itu membuat ayah nya mengerutkan kening.
"Kau bilang dia tidak cocok jadi idola, kau bilang tidak ingin mendukung nya waktu dia bilang mau jadi idola. Sekarang kenapa tiba-tiba-"
"Ayolah! Itukan waktu kecil. Sekarang aku paham situasinya. Ayo kembali kesana, dia pasti gak punya siapa-siapa untuk mendukungnya! Ya kan Bu?"
Ayah dan Ibu saling pandang, "Benar juga, ibu Yoo kurang mendukung anak nya jadi idola" kata ibu membuat gadis itu mendapat secercah harapan.
"Tapi situasi kita sulit, tidak mungkin bisa kembali kesana" ucap ayah membuat senyum nya pudar.
✦✦✦
Mutiara Cahyani Kim POV ON
Aku lahir dari dua orang yang berbeda negara yakni Indonesia dan Korea. Aku mencintai dua negara itu, ayah ku asli dari Korea, ia bernama Kim Do Hyun. 'Kim' memiliki arti emas yang berharga. 'Do' memiliki makna perjalanan, sementara 'Hyun' berarti berbudi luhur atau mampu.
Sedangkan ibuku asli orang Indonesia, ia bernama Asha Charu Hasmita. 'Asha' berarti harapan, 'Charu' memiliki arti cantik, dan Hasmita memiliki arti selalu bahagia.
Sedangkan aku sendiri adalah Mutiara Cahyani Kim. 'Mutiara' memiliki arti sesuatu yang berharga, 'Cahyani' berarti Cahya yang terang, dan 'Kim' adalah emas yang berharga.
Aku lahir di Indonesia pada 11 November 2004. Ayah rutin mengirimkan foto masa kecil ku pada keluarga ayah di korea. Yakni pada harabeoji dan halmeoni (Kakek dan Nenek). Aku datang ke Korea dan di perkenalkan pada mereka saat umur ku 10 tahun.
Ayah juga memberikan nama Korea untuk ku yang bisa di panggil lebih mudah oleh mereka, yaitu Kim Muti. Dan ibuku menjadi Kim Asha.
Selama aku di Indonesia, aku sering berkirim kabar dengan Seung Eon, menceritakan apapun yang terjadi pada keseharian kami. Tetapi, aku tidak tahu jika ia mengikuti ajang untuk menjadi idol. Saat aku tahu, aku merasa senang dan marah. Entahlah, dua rasa itu berpadu jadi satu.
Sudah hampir tiga bulan, aku memantau acara survival Boys Planet. Acara tv Korea yang membuat semua peserta diambang eliminasi atau lolos untuk debut menjadi seorang idol. Awalnya aku sangat tertarik untuk menonton acara itu karena ada idola ku Hui dari Pentagon yang ikut serta acara itu. Dengan nama aslinya Lee Hoe taek.
Namun, aku terkejut saat melihat Yoo Seung Eon juga turut hadir di acara itu. Yoo Seung Eon, adalah teman pertama ku di Korea. Ia tinggal di samping rumah halmeoni dan saat aku datang, kami berteman.
Aku banyak memberi dukungan pada Idola ku, Lee Hoe taek. Tentu saja Yoo Seung Eon teman ku juga aku memberikan dukungan pada nya, ada saat nya aku kecewa saat pengumuman peringkat. Peringkat mereka terus naik turun membuat ku sedikit cemas akan babak eliminasi selanjutnya. Tapi, aku sangat senang mereka bekerja keras dan menggertakan giginya untuk bisa menjadi idola.
✦✦✦
Malam hari saat episode 11 Boys Planet berakhir, aku berencana membuat panggilan pada Yoo Seung Eon dan menanyakan kabarnya.
"Yoboseyo?" tanya suara di sebrang, suara yang ku rindukan. Ingin ku memarahinya. (Hallo?)
"Seung Eon-ah! Na-ya!" (Seung Eon! Ini aku)
"Muti-ya?" (Muti?)
"Ne! Neoneun peullaenise hablyulhaessni? Boys planet!" (Iya! Kamu bergabung di planet laki-laki? Boys Planet!)
"Bogo issni?" (Kamu nonton?)
"Omo! Jinjja? uwa Seung Eon-ah neo jinjja meos-issda!" (Waduh! Beneran?! Woah Seung Eon kau sangat keren!)
"Dodaeche a! Bogo issneunyago mul-eossda" (Apaan sih ah! Aku bertanya apa kau nonton?)
"Eung! Wae~malhaji anhni?!" (Iya! Kenapa gak bilang-bilang?")
"Ahh...nal jolonghalkka bwa" (ahh...aku takut kau mengejekku)
"Yaa~ naneun dangsin-eul jolonghaji anh-eul geos-ibnida! Jeongmal!" (Hey! Aku tidak akan mengejek mu! Sungguh!)
"Ah..Geurae. Mianhae." (Ah..baiklah. Maaf.)
"Najung-e hangug-e olge, gidalyeo!" (Nanti aku datang ke Korea, tunggu aku!)
"Mwo? Eonje? Wae? Wae? Wae?" (Apa? Kapan? Kenapa? Kenapa? Kenapa?)
"Geunyang wonhae" (Mau aja)
"Museun tteus-ieyo?" (Apa maksudnya?)
"Aah! Geunyang gidalyeo!" (Aah! Tunggu aja!)
"Dodaeche!" (Apaansih!)
"Ya Yoo Seung Eon! Eotteon gyeoljeong-ideun. Dangsin-eun choeseon-eul dahassseubnida" (Hei Yoo Seung Eon! Apapun keputusan nya nanti. Kamu sudah melakukan yang terbaik)
"..."
"Ya yeonghon! Uljima!" (Hey semangat! Jangan menangis!)
"Nan ulgo issneunge aniya aljanh-a" (Aku tidak menangis tau!)
"Arayo, geuleom...itta boja!" (Mengerti, kalau begitu...sampai jumpa)
"Ya Muti!" (Hey Muti!)
"Wae?" (Kenapa?)
"Gomawo." (terimakasih) Seung Eon memutuskan panggilannya, aku terdiam. Baru kali ini ia berterimakasih padaku, kami selalu berselisih setiap waktu. Melihat ia berjuang hingga di banjiri keringat membuat hati ku tersentuh. Ternyata, ia serius pada mimpinya menjadi sang idola.
Mutiara Cahyani Kim POV OFF
✫✫✫
Untuk acara Boys Planet yang di sebut2 kalian bisa nonton dulu biar lebih paham, kalau enggak juga enggak apa-apa ya.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Yang Sama || 같은 하늘 END
Novela JuvenilFiuh, masa remaja ya?... Terlintas beberapa moment yang menyenangkan di usia belasan tahun, masa sekolah. Masa yang menyenangkan tidak akan pernah terulang lagi. Muti berniat kembali ke Korea dan mencoba beradaptasi di penghujung kelas SMA, bertemu...