11장

11 8 0
                                    

☆ ㅤ     ❏ ㅤ    ⎙         ⌲
ᵛᵒᵗᵉ    ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ   ˢᵃᵛᵉ     ˢʰᵃʳᵉ

Di tempat pemakaman


     Tampak foto sepasang suami istri yang tersenyum bahagia tersimpan rapi di dalam lemari kaca bersama foto-foto lain yang telah lama beristirahat selamanya.

"Mereka kecelakaan tadi pagi, itu sebabnya aku berlari tergesa-gesa dan hampir menabrak kalian. Sekarang aku tak punya orang tua." tutur Chang Min menundukan kepalanya.

Sung Woon menelan salivanya yang terasa pahit mendengar hal itu, begitupun dengan Muti yang sama sedihnya.

"Tidak apa-apa Chang Min-ah, ada kami disini. Sebagai teman mu, kami akan banyak membantu. Kau tidak sendirian" kata Muti menatapnya sendu.

"Aku bertanya-tanya, mengapa semua ini terjadi padaku?...aku masih sangat membutuhkan mereka...siapa yang akan menyiapkan kebutuhan ku di pagi hari? Siapa yang akan menyambut ku di sore hari saat aku pulang sekolah? Siapa...yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun untuk ku?...aku tidak sanggup..." tutur Chang Min meneteskan air matanya.

Muti dan Sung Woon terdiam, menunduk sendu. Muti mengusap bahu Chang Min memberinya kekuatan, berharap ia bisa tegar menjalaninya.

"Ya...uljima" ucap Sung Woon yang tidak tahan dengan situasi seperti ini, Muti menatapnya tajam, agar tidak bersikap seperti itu.

"Ah...aku tahu akan sangat menyakitkan. Tapi Chang Min-ah, gwaenchanh-a. Jangan khawatirkan hal itu" tutur Sung Woon dengan hati-hati.

"Geurae Chang Min-ah, andalkan saja kami. Kami akan membantu banyak-banyak untukmu" kata Muti tersenyum menyakinkan.

Chang Min menghela nafas dan menyeka air matanya, ia tersenyum tipis menatap keduanya bergantian.

"Gomawo" ucapnya dengan pelan.

✦✦✦

     "Bukankah Chang Min sangat sedih?" tanya Muti pada Sung Woon setelah pamit pada Chang Min.

"Ya! Tentu saja dia sedih" jawab Sung Woon. Keduanya berjalan semakin jauh dari gedung itu.

"Ya Kim Muti!" seru seorang laki-laki di depan sana menghentikan larinya dan terhuyung menyentuh kedua lutut mengatur nafas nya yang memburu.

"Seung Eon-ah?" tanya Muti segera berjalan cepat menghampirinya. "Wae geurae?"

"Halmeoni bilang kau juga pulang, jadi aku mencari mu. Kau kemana saja?" tanya Seung Eon berdiri tegak.

"Aku bersama Sung Woon ikut belasungkawa ke tempat Chang Min."

"Siapa yang meninggal?"

"Orangtuanya Chang Min." Seung Eon tampak terdiam sejenak, sepertinya ia juga merasa terkejut.

"Ya, aku pulang duluan" kata Sung Woon membuat keduanya menoleh.

"Geurae, Sung Woon-ah gomawo!" seru Muti sebelum Sung Woon benar-benar jauh, laki-laki itu mengangkat tangannya tanpa menoleh lagi.

"Palli-ga" sahut Seung Eon membuat Muti mengangguk, keduanya segera berjalan menuju rumah.

"Bagaimana dengan latihannya? Semuanya baik-baik saja?" tanya Muti.

"Ne, seperti biasa. Minggu depan ada acara camp bersama beberapa anggota boys planet"

"Jinjja?"

"Hhm, Wongki-hyung juga ikut."

Langit Yang Sama || 같은 하늘 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang