Yakini hari esok kan indah
Nyatanya tak satupun yang mudah
Apa jadinya masa depanku?
~Masa Mudaku Habis, Ghea IndrawariMasa lalu mereka terasa begitu dekat, seperti senja yang perlahan menghilang, dinyanyikan dan dibuai oleh kenangan manis. Hari itu, mereka semua mengenakan toga dan berbaris dengan bangga ke atas panggung untuk menerima gelar sarjana mereka.
Sebagai mahasiswa yang baru saja lulus, momen ini adalah titik balik yang ditandai oleh kebahagiaan yang tak terkira, tetapi juga sedikit rasa kehilangan karena Nysa dan Juliet belum menyelesaikan kuliah mereka. Keduanya masih sibuk menyusun tugas akhir yang sulit, dan cerita perjuangan mereka mengingatkan teman-teman lainnya tentang masa-masa indah kuliah.
Sedangkan Dewi dan Dirfan, yang telah lulus enam bulan yang lalu, tidak ikut dalam perayaan ini. Dewi telah menjadi Ilmuwan data di salah satu perusahaan, sedangkan Dirfan mempunyai usaha event organizer.Setelah upacara wisuda selesai, Mira, Putra, Mara, Nysa, Juliet, dan Ferlia berkumpul di luar gedung universitas. Mereka berdiri di bawah sinar matahari yang hangat, mengingat-ingat momen-momen indah selama kuliah.
"Duduk dipangku di kala senja," kata Mira dengan gembira, mengangkat topinya yang telah ia lepas. "Ini adalah saat kita melihat ke belakang pada masa-masa indah kita sebagai mahasiswa."
Putra, yang selalu bersemangat, mengangguk setuju. "Betul sekali, Mira! Dan jangan lupa, besok kita akan makan siang di restoran baru yang kamu rencanakan, Mara."
"Kemana perginya masa-masa yang indah," kata Nysa dengan cemas kareana tugas akhirnya yang belum selesai. "Aku akan merindukan momen seperti ini, tetapi tugas akhirku "
Juliet menghibur, "Jangan khawatir, Nysa. Kita pasti akan menyelesaikannya dengan baik."
Ferlia, yang selalu ceria, mengusulkan, "Bagaimana jika kita membuat rencana untuk apa yang akan kita lakukan setelah lulus? Itu akan menjadi momen yang seru!"
Semua setuju dengan ide Ferlia, dan percakapan mereka mulai menjadi dramatis dan penuh komedi.
Mira berbicara dengan semangat, "Jadi dewasa kukira menyenangkan"
Putra dengan ceria menjawab, "Aku ingin menjadi penerbit buku, seperti yang aku katakan dulu. Aku sudah merencanakan untuk membuka perusahaan penerbitan kecil."
"Aku punya rencana besar, teman-teman. Aku ingin merintis start-up teknologi! Aku sudah memiliki ide yang hebat dan akan mencari investor." kata Mara dengan penuh semangat.
Nysa dan Juliet, yang mendengarkan dengan penuh antusiasme, juga membagikan rencana mereka. Nysa ingin menjadi ilmuwan data, sedangkan Juliet bercita-cita menjadi komedian terkenal.
Ferlia dengan riang berkata, "Aku hanya ingin hidup dengan bahagia dan mengejar semua mimpi-mimpi gila kita!"
Percakapan mereka dipenuhi dengan tawa dan harapan. Meskipun masa depan mereka penuh dengan ketidakpastian, mereka tahu bahwa dengan dukungan dan persahabatan satu sama lain, mereka akan menghadapinya dengan penuh semangat.
Setelah momen berbicara tentang rencana mereka yang dramatis dan komedi itu, mereka melanjutkan merayakan hari wisuda mereka dengan makan siang yang lezat, menikmati momen bersama yang tak terlupakan. Suasana penuh kebahagiaan dan harapan, serta tawa yang terus mengalir, membuat hari itu benar-benar spesial bagi mereka semua.
"Apa jadinya masa depanku? " gumam Mira dalam hati "Kan ku jalani hari ini sebaik mungkin," mengingat bahwa masa muda mereka mungkin telah berlalu, tetapi masa depan yang cerah masih menunggu mereka dengan segala kemungkinan yang tak terhingga.

KAMU SEDANG MEMBACA
PlotWish
Teen Fiction"Di balik setiap keputusasaan ada dunia baru yang menunggu untuk dijelajahi." Dalam usia "quarter-life crisis" yang penuh dengan pertanyaan tentang arah hidup dan keputusan besar, datanglah sebuah novel yang akan menggugah dan menginspirasi. "Plot W...