Setelah beberapa bulan bekerja di kantor yang sama dengan Dewi, Mira mengalami masalah serius dalam pekerjaannya. Masalah ini membuatnya sangat stress dan bingung tentang bagaimana cara menyelesaikannya. Namun, berkat bantuan Dewi, yang telah berpengalaman lebih lama dalam pekerjaan tersebut, Mira akhirnya berhasil menemukan solusi yang tepat.
Mira selalu menceritakan perkembangan masalahnya pada Mara. Mara selalu mendengarkan dengan teliti, memberikan saran, dan pandangan yang berbeda. Kehadiran Mara menjadi penyeimbang yang sangat berharga dalam hidup Mira.
Suatu hari, setelah berhasil menyelesaikan masalah di kantor, Mara membonceng Mira dengan vespanya saat pulang. Mira menceritakan tentang masalahnya yang baru saja selesai tadi siang. Dia merasa kesal dengan teman kantornya yang terlalu kompetitif dan tidak kooperatif.
Mara dengan bijak mengatakan, "Mira, dalam dunia kerja, kita akan bertemu dengan berbagai jenis orang. Tidak semua orang akan mudah diajak bekerja sama. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapinya dan mencari solusi. Kamu sudah melakukannya dengan baik."
Mira tersenyum mendengar kata-kata bijak dari sahabatnya. Mereka berdua terus mengendarai vespa dan terlibat dalam percakapan yang dramatis, Mira merasa sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Mara.
Ketika Mira sampai di rumah, dia mandi dan bergegas tidur. Namun, sebelum benar-benar tertidur, dia melihat ponselnya dan mulai melihat-lihat profil sosial media Mara, serta melihat foto-foto mereka bersama. Dia merasa adem melihat kebahagiaan yang mereka bagikan.
Kemudian, Mira masuk kembali ke dalam Wish Room-nya dalam mimpinya. Dia duduk di bangku putih di tengah ruangan kosong, seperti sebelumnya. Pintu ruang itu terbuka, dan dirinya yang bersinar muncul.
Mira memandang dirinya yang bersinar dengan tatapan bingung dan penuh pertanyaan. "Apakah aku menyukai Mara?" tanya Mira dengan ragu.
Dirinya yang bersinar tersenyum lembut. "Mira, perasaan adalah hal yang rumit. Kamu takut mengungkapkannya karena dia sahabatmu, bukan? Tapi ingatlah, cinta adalah perasaan yang indah, dan dia bisa tumbuh dalam berbagai bentuk."
Mira merenung sejenak, memikirkan semua yang telah terjadi dalam hidupnya. Dia tahu bahwa saatnya untuk menghadapi perasaannya, dan bahwa ada banyak jalan yang bisa dia ambil.
Saat dia terbangun dari mimpinya, Mira merasa lebih lega. Dia tahu bahwa perasaannya terhadap Mara adalah nyata, dan dia harus mencari tahu apa artinya perasaan itu dalam hidupnya. Dan meskipun ada ketidakpastian, dia siap untuk mengejar kebahagiaannya, entah itu sebagai teman atau lebih dari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PlotWish
Ficção Adolescente"Di balik setiap keputusasaan ada dunia baru yang menunggu untuk dijelajahi." Dalam usia "quarter-life crisis" yang penuh dengan pertanyaan tentang arah hidup dan keputusan besar, datanglah sebuah novel yang akan menggugah dan menginspirasi. "Plot W...