Mira's Story : Mara's Proposition

6 0 0
                                    


Seiring waktu berlalu, seminggu setelah perayaan wisuda, kehidupan terus bergerak maju. Mira masih menyimpan perasaannya yang terpendam pada Putra, tetapi ia tahu bahwa harus fokus pada masa depannya. Suatu hari, saat Mira sedang berada di rumahnya, telepon genggamnya berdering. Ia melihat nama Mara di layar, dan tanpa ragu, Mira menjawab panggilan itu.


"Mira, apa kabar?" sapa Mara penuh semangat dari seberang sana.


Mira tersenyum mendengar suara sahabatnya itu. "Aku baik, Mara. Ada yang bisa kubantu?"


Mara langsung ke pokok perbincangan. "Tentu, Mira. Aku ingin mengajakmu bergabung dalam proyek besar. Aku dan Yesnu, akan membuat portofolio Aplikasi. Kami pikir, kamu bisa menjadi aset besar dalam tim ini."


Mira terkejut dan senang mendengar undangan tersebut. "Itu terdengar menarik, Mara. Aku akan bergabung. Kapan kita mulai?"


Mara menjawab dengan cepat, "Besok pagi di Cafe Book, jam sepuluh. Bawa semua materi dan ide-ide kreatifmu Mir"


Mira sangat senang dengan ide tersebut. "Tentu, Mar! Itu terdengar seperti proyek yang menarik. Aku senang bisa membantu."


Mara berterima kasih, lalu mengatur pertemuan pertama untuk besok di kafe buku favorit mereka. Hari itu pun tiba dengan cepat, dan Mira tiba lebih awal di kafe book. Ketika Mara dan Yesnu datang, mereka tersenyum dan berjabat tangan dengan penuh semangat.


"Baiklah, teman-teman, mari kita mulai," kata Mara sambil membuka laptopnya. "Aplikasi ini adalah ide besar kita, dan kita akan membuatnya menjadi portofolio yang menarik."


Mira mendengarkan dengan serius, sambil mempersiapkan laptopnya. "Apa yang harus aku lakukan pertama, Mara?"


Mara menjelaskan, "Aku akan mengurus script pemrograman dan desain user interfacenya, dan Yesnu akan bekerja pada kontennya. Kamu, Mira, akan mengumpulkan dan mengelola data, serta melakukan pengujian user experience. Kita akan memastikan bahwa aplikasi ini benar-benar berfungsi dengan baik."


Yesnu menyambung, "Kita perlu memastikan bahwa pesan-pesan dan kata-kata dalam aplikasi ini cocok dan menarik. Kita juga perlu mengatur strategi pemasaran yang efektif."


Mira mengangguk, "Aku siap untuk bekerja keras. Kita harus membuat aplikasi ini benar-benar hebat."


Percakapan mereka berlanjut dengan serius, tetapi sesekali diselingi oleh komedi ringan saat mereka menghadapi tantangan dan menemukan solusi bersama. Mira merasa sangat senang bisa bekerja sama dengan teman-temannya dalam proyek yang bermakna ini.


Mereka menghabiskan berjam-jam di kafe book, bekerja keras dan saling membantu satu sama lain. Semangat mereka semakin berkobar, dan mereka tahu bahwa proyek ini akan menjadi bagian penting dari perjalanan mereka menuju masa depan yang cerah.


Setelah beberapa jam bekerja keras, mereka akhirnya menutup laptop masing-masing dengan perasaan puas. Mara tersenyum pada teman-temannya. "Kita telah membuat langkah awal yang besar dalam membangun portofolio kita. Ayo, kita lanjutkan usaha ini!"


Semua setuju, dan mereka berpencar dengan rencana untuk pertemuan berikutnya. Saat Mira meninggalkan kafe, ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari proyek ini dan tahu bahwa masa depannya bersama teman-teman yang hebat ini akan selalu cerah.

PlotWishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang