"Ketika pintu masa depan terbuka, kita harus siap untuk memasukinya dengan hati yang penuh harapan." - Anonim
Semenjak bergabung dalam proyek pembuatan portofolio, Mira menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer. Entah itu dalam rapat online dengan tim atau fokus mengerjakan tugasnya. Komunikasi dengan Mara pun semakin sering, terutama ketika ada pertanyaan teknis yang perlu diatasi.
Suatu sore, setelah rapat online yang cukup panjang dengan tim, Mira memutuskan untuk menelpon Mara untuk berbicara tentang proyek. Ketika Mara mengangkat telepon, Mira dengan dramatis berbicara, "Mara, aku rasa aku akan bermimpi tentang kode-kode dan data malam ini."
Mara tertawa. "Aku juga, Mira. Itu adalah hukuman yang kita pilih sendiri."
Percakapan mereka selalu diwarnai dengan komedi, yang membantu mereka melepaskan sedikit tekanan. Mira merasa beruntung memiliki teman seperjuangan seperti Mara.
Setelah beberapa menit berbicara tentang proyek, Mira merasa mata dan tubuhnya semakin lelah. "Mara, aku pikir aku perlu tidur sekarang. Mimpiku pasti penuh dengan kode-kode dan tugas-tugas."
Mara menjawab dengan penuh pengertian, "Tidur yang cukup sangat penting, Mira. Selamat tidur, dan kita bisa melanjutkan besok."
Mira pun menutup teleponnya dan memutuskan untuk tidur.
Ketika Mira tertidur, dia memasuki alam mimpi yang aneh. Dia tiba-tiba berada di sebuah tempat yang sepenuhnya asing baginya. Tidak ada langit, lantai, atau dinding. Hanya ada sebuah bangku putih di tengah ruang kosong.
Mira merasa bingung dan sedikit ketakutan. Dia berdiri dan mencoba mencari tahu di mana dia berada. Tidak ada tanda-tanda kehidupan atau arah yang jelas. Hanya ada keheningan dan ketidakpastian. Dia mendekati bangku putih itu dan duduk di sana, mencoba meredakan rasa cemasnya.
Saat dia duduk, ruangan itu berubah. Bangku putih itu mulai bersinar dan membentuk seperti pintu ruang. Ketika pintu terbuka, Mira melihat dirinya sendiri dalam wujud yang sama dengan dirinya. Itu adalah dirinya di dalam mimpi, berbicara dengannya sendiri.
Mira merasa gugup dan bertanya pada dirinya yang bersinar itu, "Apa yang sedang terjadi? Di mana aku berada?"
Dirinya yang bersinar menjawab dengan lembut, "Kau berada di Wish Room, tempat di mana kau bisa melihat pilihan-pilihan yang ada di hadapanmu dan memilih jalan yang akan kau ambil dalam hidupmu."
Mira bingung. "Apa maksudnya? Mengapa aku di sini?"
Dirinya yang bersinar menjelaskan, "Kau berada di sini karena kau memiliki banyak pertanyaan dan keraguan. Ini adalah tempat di mana kau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan memilih plot hidupmu selanjutnya."
Mira merasa heran. "Apa yang harus aku lakukan di sini?"
Dirinya yang bersinar tersenyum lembut. "Kau harus menjawab beberapa pertanyaan."
Di Wish Room ini, ia dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Dia merenung sejenak, mencoba mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saat dia memikirkan masa depannya, perasaannya yang terpendam untuk Putra kembali menghantuinya.
Tiba-tiba, bayangan Putra muncul di depannya. Mereka duduk berdampingan di taman kecil yang tiba-tiba muncul di Wish Room. Putra tersenyum dan berkata, "Apa yang sedang kamu pikirkan, Mira?"
Mira merasa jantungnya berdebar kencang.
"Aku masih merasa... ada yang belum terselesaikan di antara kita," Ucap putra dengan senyum energik khas miliknya
Mira mengangguk Tersenyum "Aku mencoba melupakan perasaan itu. Tapi ada juga seseorang yang mulai menyentuh hatiku dengan cara yang berbeda."
Bayangan Putra pun seketika berubah menjadi dirinya yang bersinar
Dirinya yang bersinar tersenyum. "Percintaan adalah hal yang rumit, Mira. Sekarang, kau harus memilih: apakah kau akan terus mencintai dalam diam atau kau akan memberi peluang kepada perasaan baru yang muncul dalam hidupmu?"
Mira menggelengkan kepala, mencoba meredam perasaan dalam dirinya. Mira mencoba mengekspresikan perasaannya yang telah dia simpan dalam diam selama ini.
Mira merenung sejenak, merenungkan pertanyaan yang diajukan oleh dirinya yang bersinar. Dia merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sebenarnya ingin diajawab dalam kehidupan nyata. Namun, dia juga merasa bingung tentang apa yang harus dia pilih.
Tiba-tiba, Mira terbangun dari mimpinya dengan napas yang terengah-engah. Dia merasa bingung dan bercampur aduk oleh perasaan yang muncul dalam mimpinya tadi. Apa arti semua itu? Semua pertanyaan itu menghantuinya, dan dia tahu bahwa perjalanan menuju masa depannya masih penuh dengan ketidakpastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PlotWish
Teen Fiction"Di balik setiap keputusasaan ada dunia baru yang menunggu untuk dijelajahi." Dalam usia "quarter-life crisis" yang penuh dengan pertanyaan tentang arah hidup dan keputusan besar, datanglah sebuah novel yang akan menggugah dan menginspirasi. "Plot W...