Alfonso seketika tertegun setelah mendengar cerita dari eks Kesatria Kegelapan itu barusan. "Kau…. Kau sama sekali tidak berbohong, bukan?!"
Diky hanya mengangguk sesaat dan menunduk lesu. Raut wajahnya terlihat sedang berusaha untuk tetap tegar, walau tak kuasa membendung air matanya yang mengalir di pipi. Rupanya kejadian satu tahun lalu masih meninggalkan luka dalam hatinya, karena melihat kematian dua rekannya tepat di depan mata dan tak mampu berbuat apa-apa untuk menolong mereka.
Dengan ekspresi kebingungan, Alfonso memijat keningnya beberapa kali sembari menghela napas panjang. "Jika Sang Penguasa Kegelapan sekuat itu, mustahil bagi kita untuk mengalahkannya," gumam sang Kaisar dengan gusar.
Setelah menyeka linangan air mata, Diky memberanikan diri untuk menatap Kaisar. "Belakangan ini saya merasa kekuatan Sang Penguasa Kegelapan seperti sedang tersegel. Dan yang saya ketahui, Dia akan menggunakan sihir elemen milik Tuan Putri untuk melepaskan segel tersebut."
Seketika Alfonso teringat saat penculikan putrinya beberapa hari yang lalu, kemudian refleks menoleh ke arah Diky dengan wajah geram. "Jangan-jangan, waktu itu kau membawa Beatrice ke tempat Sang Penguasa Kegelapan?!"
"Jangan salah paham dulu, Yang Mulia. Saya membawa Tuan Putri pergi dari Baviles untuk mencegah serangan ini terjadi," jawab Diky serius.
"Hah, jangan banyak alasan! Aku yakin kau ada di balik penyerangan ini!" ujar Alfonso lantang seraya menunjuk Diky dengan penuh amarah.
"Jika memang saya benar begitu, saya tidak mungkin menyerang balik goblin dan juga menolong orang-orang, baik warga maupun tentara," kata Diky serius
Alfonso seketika bungkam dan kembali memijat keningnya. Ia sama sekali tidak bisa membantah, karena merasa semua yang dikatakan eks Kesatria Kegelapan itu memang benar berdasarkan laporan para tentara Kekaisaran. Sang Kaisar menatap Diky dan kembali bertanya, "Kalau begitu, kenapa kau bergabung dengan Sang Penguasa Kegelapan?"
Diky menjelaskan bahwa saat ini Farus membuat sebuah ramuan khusus dengan menggunakan darah wanita yang diculik dari seantero Eoggavar. Setelah itu Sang Penguasa Kegelapan akan mencampur darah dari Beatrice, yang memiliki sihir empat elemen yang sangat besar. Hal ini cukup beralasan, karena Farus pernah melakukan hal yang serupa setelah berhasil menyerap sebagian besar kekuatan Empat Kristal Elemen selama terjadinya Perang Lima Negara.
"Apa?! Jadi, Perang Lima Negara adalah ulah dari Sang Penguasa Kegelapan?!" ujar Alfonso yang tak percaya.
Diky mengangguk lalu berkata, "Benar sekali, Yang Mulia. Dia berhasil mengambil kekuatan Empat Kristal Elemen setelah memanfaatkan kekacauan selama perang berlangsung."
"Jadi, selama ini kau tidak sepenuhnya berpihak pada Sang Penguasa Kegelapan?"
Diky kembali mengangguk untuk menjawab pertanyaan barusan. Namun, Alfonso yang masih tak percaya kembali bertanya kepada eks Kesatria Kegelapan itu. "Apa kau benar-benar tidak berbohong?!"
Tiba-tiba suara dari seorang wanita yang tak berwujud bergema di seluruh ruang singgasana. "Dia sama sekali tidak berbohong. Meski Aku menyayangkan keputusannya itu, tapi dia hanya mengawasi Farus dan para bawahannya saja, terlebih Empat Jenderal Kegelapan."
Sontak semua orang langsung tertegun. Mereka meyakini suara barusan adalah Nadella, Dewi Penjaga Kristal Suci. Dia pun menambahkan, "Kalian harus menggagalkan rencana-Nya untuk membuat ramuan itu. Jika tidak, Eoggavar akan dilanda kekacauan seperti apa yang sudah terjadi."
Seketika Alfonso terperangah dan memijat keningnya karena tak percaya dengan apa yang ia dengar. "Apa yang sudah kulakukan? Aku selama ini tertutupi oleh kebencian, dan tidak berusaha mencari kebenarannya terlebih dahulu," gumamnya penuh penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Cancelled) Utusan Kristal Suci
Fantasy"Di manakah ini? Apa aku sudah mati?" Setelah membuka mata, Dimas Santoso, pria 28 tahun dari Bumi, mendapati dirinya telah pindah ke sebuah dunia lain bernama Eoggavar. Menurut pengakuan Elina dan Cheryl, gadis petualang yang pertama ia temui, lela...