Bab 036: Lahirnya Legenda Dua Utusan Suci (Bagian 3)

2 0 0
                                    

Diky, Dimas, Kaisar Alfonso beserta beberapa prajurit pengawalnya terlihat sedang menunggu tanpa bicara apapun. Benar saja, beberapa menit kemudian para warga Baviles mulai berdatangan hingga memenuhi lapangan depan istana. Mereka tampak sangat penasaran akan apa yang diumumkan oleh eks Kesatria Kegelapan itu.

"Cepat katakan! Jangan buang-buang waktuku!" ujar salah satu warga pria.

Diky menghela napas panjang lalu memberitahu bahwa dia sebenarnya terpaksa menjadi Kesatria Kegelapan hanya untuk mengawasi Farus, Sang Penguasa Kegelapan, beserta anak buahnya dari dekat. Namun sayang, para warga tak menerima alasan tersebut begitu saja. Mereka menganggap semua itu hanya alasan semata-mata untuk menyembunyikan niat busuk mantan Kesatria Kegelapan itu saja.

Diky kembali menarik napas panjang untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Ia merasa kesal karena para penduduk sangat tidak mempercayainya, meski sudah mengatakan hal yang sebenarnya. Namun, salah satu warga lain berujar lantang, "Kau itu tak lain seperti ular berkepala dua! Aku yakin kau memiliki niat busuk dalam hatimu!"

"Kalian tahu, saat ini Farus sedang berusaha memulihkan kekuatannya lalu mengulangi kejadian yang sama lima tahun lalu!" ujar Diky.

Seketika para warga terdiam dan berkata satu sama lain. Mereka membicarakan kejadian lima tahun lalu, saat Sang Penguasa Kegelapan membuka portal magis dan mengirimkan ribuan monster berupa goblin, orc dan juga kobold dari Dunia Bawah. Akibatnya, suasana mencekam menyelimuti penjuru Eoggavar karena monster-monster tersebut tak henti-hentinya meneror orang dengan menyerang siapapun yang berani keluar kota. Tak hanya itu saja, mereka bahkan sampai menyerang kota-kota hingga tak menyisakan satu orang pun yang selamat.

Tiba-tiba seorang lelaki berusia sekitar 30 tahunan dengan tinggi sekitar dua meter lebih berjalan menerobos kerumunan. Setelah keluar dia menunjuk Diky dan berujar lantang, "Kalian jangan tertipu! Semua itu hanya omong kosong dari dia saja!"

Para penduduk seketika tertegun untuk sesaat, lalu menyerukan dukungan lelaki tak dikenal itu. Mereka kembali menyudutkan Diky, yang dianggap telah menyampaikan kabar bohong. Tak terima, ia menunjuk pria tinggi besar tersebut dan berujar, "Omong kosong! Mana mungkin aku, seorang Utusan Kristal Suci, berani berkata bohong!"

Lelaki tak dikenal itu hanya melempar senyuman menyungging lalu berkata, "Oh ya? Apa buktinya?!"

Hanya dengan jentikan jarinya, tiba-tiba sebuah lubang hitam terbuka di dekat tangan Diky. Dia mengambil sesuatu dari dalam sana, yang rupanya adalah kalung bermata Kristal Suci, lalu menunjukkannya pada lelaki misterius itu. "Ini adalah kalung yang diberikan oleh Nadella, Sang Penjaga Kristal Suci."

Seketika semua orang terdiam. Namun, pria tak dikenal itu hanya memberi tatapan skeptis sembari tersenyum menyungging. "Kalau begitu, apa boleh aku periksa?"

Tanpa banyak bicara, Diky memberikan kalung Kristal Suci pada lelaki itu. Setelah diperiksa dengan teliti, dia tertawa lalu melemparkan benda tersebut ke tanah sekuat mungkin. "Ini hanya kalung biasa! Kau jangan mengada-ada!"

Sontak para penduduk menyoraki Diky karena dianggap sebagai seorang pembohong. Bahkan sebagian dari mereka ada yang menertawakan eks Kesatria Kegelapan tersebut. Tak terima sahabat masa kecilnya diperlakukan seperti itu, Dimas maju dan angkat suara. "Kau! Berhenti bicara omong kosong pada kami!"

Lelaki misterius itu meletakkan tangan ke dada lalu membungkuk untuk memberi penghormatan pada Dimas. "Wahai Utusan Suci, saya tidak berbicara omong kosong. Kenapa Anda begitu membela eks Kesatria Kegelapan ini, yang penuh dengan kebohongan?"

Dalam hati Dimas merasa muak melihat tingkah lelaki tinggi besar itu, yang dianggap sedang berpura-pura untuk menutupi kedok aslinya. "Kalau Diky benar-benar menjadi Kesatria Kegelapan, dia pasti sudah membunuhku waktu itu!" kata Dimas serius.

(Cancelled) Utusan Kristal SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang