Doppo Squad Series proudly present
***
Hujan deras kembali mengguyur kota Bandung di sore hari. Langit yang awalnya sudah cantik dengan warna jingga keunguan tiba-tiba tersapu rintikan air dari gumpalan cumulonimbus. Ah, awal cerita yang buruk?
Oke, mari kita berteduh sejenak ke sebuah kafe. Letaknya tak jauh dari Bandoeng Institute Technology atau biasa disingkat BIT, salah satu kampus bergengsi di Bandung. Beneran tidak jauh, kok. Jika kamu membawa payung dan tidak malas berjalan kaki bisa ditempuh sekitar tujuh sampai sepuluh menit.
Ah, kamu bawa kendaraan? Itu lebih baik. Tinggal lurus terus belok kiri, melewati bawah jembatan layang yang mengarah ke suatu jalan lenggang dengan pepohonan yang berbaris rapi, nanti ada plang arah menuju kafe. Masuk saja. Nah, nanti kamu akan melewati rumah-rumah khas Belanda tempo doeloe sebelum sampai di kafenya.
Ini kafenya, Dopi. Kafe ini punya slogan "Nggak ngopi di Dopi, nggak dope!".
Nama Dopi merupakan singkatan dari DOyon koPI, nama si owner, yaitu Doyon alias Donny. Ah, ngomong-ngomong, itu hanya nama panggilan. Nama aslinya Donny Mahendra Kumar. Tapi pelanggan di sini sering memanggilnya Doyon. Kadang juga dipanggil; Dodo, Do, Doy, Doyan, Doyoung, Dodi, Dosa, Do-San, Doi, Dopi, bahkan Dodol, Donat, atau malah Doremi. Sesuka hati saja. Pokoknya apapun yang awalan "Do", si Donny pasti menoleh.
Donny nih mahasiswa semester banyak (nggak perlu sebut semester berapa ya, nanti disiram kopi panas!) jurusan Teknik Industri di BIT. Berawal dari salah takaran pada seduhan kopi yang enak, berujung membangun kedai kopi bersama kakaknya. Apalagi melihat peluang bisnis kopi yang sedang tren di Bandung, awalnya hanya kedai kopi kecil, lalu berkembang menjadi kafe.
Kafe Dopi ini adalah bagian halaman hingga ruang tamu rumahnya Donny. Konsepnya mengusung tema interior indie dengan tetap mempertahankan keasrian rumah jadul khas Belanda tempo doeloe. Menu-menu kopi yang disajikan lebih variatif dan otentik dibandingkan kafe lain membuatnya jadi punya banyak pelanggan tetap.
Mayoritas pelanggan Dopi adalah mahasiswa, entah dari kampusnya atau dari berbagai kampus lain di Bandung. Tentunya karena banyak promo mahasiswa, salah satunya gratis satu donat setiap beli satu kopi, dan tentu ini promo terlaris. Makanya banyak yang tidak melewatkan kesempatan ini.
Tapi sebenarnya, cerita ini berawal dari sini...
Oke.
Kita biarkan Donny bekerja kembali dengan tenang karena aktor utamanya ialah sekumpulan lima mahasiswa yang sekarang sedang berkumpul heboh di meja halaman Dopi. Ada mengerjakan tugas di laptop, merokok, menyeruput kopi dengan tenang, dan sibuk menikmati kentang goreng. Ada juga yang sibuk bermain gitar, memancing semuanya untuk bernyanyi bersama. Yup, itulah kehebohan mereka, Doppo Squad, lima mahasiswa pelanggan paling setia di DOPI yang berteman akrab dengan Donny beserta staf lainnya.
"Sebenarnya kita nggak pernah kepikiran bikin nama circle kami. Bang Doy sendiri yang memberi nama. Kayaknya, itu hanya akal-akalan dia untuk kita tetap nongkrong di Dopi. Kami sih tidak masalah, lagian grup chat kami pun sering kami ganti; 'Lima Sekawan', 'Aliansi Kage', 'Fast Five', bahkan pernah kami ganti dengan 'Kelompok 5 Pancasila'. Tapi akhirnya kita punya nama sendiri ya, HAHAHA!!!"
Ya, begitulah.
Lima mahasiswa itu dipanggil Genta, Marten, Lucas, Hafizh serta Alvine. Sama-sama dari BIT dengan jurusan yang berbeda-beda. Hanya Genta dan Marten yang satu jurusan.
Pertemuan mereka ditakdirkan dalam satu kelompok orientasi pengenalan mahasiswa baru di bawah bimbingan si Donny, sebagai kakak tingkat dan mentor kelompok mereka. Untungnya mereka tetap bisa kompak dan satu frekuensi sehingga terbentuklah Doppo Squad. Terdengar norak dan alay ya, tapi mereka tidak mempermasalahkan itu. Penyebutan Doppo terdengar enak juga tanpa embel-embel squad di belakangnya.
Tapi kenapa DOPPO? Selain Dopi udah punya hak paten sebagai nama kafe, jadi tidak bisa sembarangan digunakan, akhirnya diplesetin menjadi Dopo. Fakta lain (penting nggak penting, sih) lima sekawan ini sering nongkrong di halaman kafe, di meja bawah pohon. Makanya DOPPO bisa disebut DOyon POhon atau bisa juga DOyan di POhon. Terus ada tambahan huruf P ditengah biar pengucapannya enak saja.
Kabar baiknya, sejauh Doppo Squad nongkrong di sana, Donny tidak pernah memanggil pak Ustad gara-gara mendengar salah satu dari mereka bahkan semuanya kesurupan mba Kunti... karena Donny cuman bisa bayar jasanya pakai kopi.
Semua orang melihat mereka sebagai squad goals meski Doppo Squad bukanlah sebuah geng laki-laki populer, kaya raya, atau dielu-elukan para gadis seperti di film maupun drama, mereka layaknya mahasiswa lain; belajar, bersosialisasi, dan lebih banyak tidur, bukan juga kelompok pembuat onar yang berjalan beriringan di koridor dengan muka dipaksa seram.
Kira-kira seperti itulah Doppo Squad, meski sebenarnya mereka memiliki masalah masing-masing yang disembunyikan...
Welcome to Doppo Squad Series.
Cerita ini adalah main series dari Doppo Squad Series yang akan diterbitkan dengan lima judul berbeda yang menceritakan kisah mereka masing-masing setahun setelah kejadian di main series sebagai spin off. Karena itu nanti akan ada karakter-karakter pendukung baru yang peran-perannya akan lebih mendetail di setiap spin off Doppo Squad. Kisah spin off mereka akan segera di publish satu persatu (Cek saja secara berkala, jika ada karakter yang belum muncul berarti belum dipublish).
Meskipun semua cerita saling berkaitan satu sama lain, namun masih bisa dibaca tanpa perlu membaca cerita lainnya. (Tapi akan ada foreshadow dari cerita yang lain, ya kalau kepo banget mending baca semuanya :p)
Cerita ini merupakah republish dari judul yang sama dengan sedikit perombakan demi alur cerita dan kenyamanan pembaca juga setelah mendapat banyak kritikan. (Hehe, revisi dikit ngga ngaruh :D)
Enjoy reading ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppo Squad
HumorDOPPO diambil dari plesetan nama kedai kopi yang menjadi basecamp Genta, Marten, Lucas, Hafizh dan Alvine, yaitu Dopi alias Doyon Kopi. Nama Dopi sendiri diambil dari nama pemiliknya, yaitu Donny alias Doyon yang juga ialah kakak tingkatnya Doppo Sq...