"Itu yang lagi tidur tolong dibangunkan!"
Dosen wanita itu menunjuk Lucas yang tertangkap basah tidur dengan menempelkan pipi di atas meja dan lengan sebagai bantalan. Sontak seisi kelas jadi ikut menoleh ke arah Lucas.
Julian yang berada di sebelahnya dengan panik berusaha membangunkan pemuda chindo itu, "Eh, Cas. Bangun kau!" desaknya menggoyangkan bahu Lucas.
Lucas tersentak bangun dan menoleh ke Julian, sedetik kemudian matanya terbelalak menyadari bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan. Setengah isi kelas jadi tertawa melihat Lucas yang jadi menggosok-gosok kedua mata.
"Kenapa kamu? Sakit?" tanya dosen tersebut pada Lucas.
"Ah, nggak apa-apa, bu," kata Lucas tersenyum samar, berusaha menguasai diri.
Dosen itu jadi mengernyit mendengarnya, "Begadang lagi kamu?"
"Abis futsal bu, sampai malam," celetuk Julian tanpa beban, membuat Lucas menoleh kesal sambil menyikut Julian.
"Nggak bu, saya habis nugas semalam, uh... tugas Metodologi Desain, bu," kata Lucas membela diri.
"Nugasnya setelah main futsal, bu," kata Julian terus mengompori.
Dosen itu melengos pelan, "Kalau kamu ngga enak badan, pulang saja sana. Istirahat," katanya menggerakkan kepala ke arah pintu kelas.
"Saya nggak apa-apa, kok, bu. Kurang tidur habis nugas saja, bu," kata Lucas nyengir.
"Kalau begitu, ibu mau nanya sama kamu."
Seisi kelas langsung hening dan tegang begitu mendengar dosen tersebut sudah berkata seperti itu. Lucas jadi menegak, meneguk ludah.
"Dalam merancang sebuah produk, seorang desainer membutuhkan perencanaan desain yang baik dan matang dengan memperhatikan berbagai pertimbangan. Salah satunya pertimbangan ergonomi. Menurutmu, apa saja pertimbangan ergonomi yang menjadi fokus utama dalam mendesain produk?"
Lucas terdiam cukup lama. Otaknya berusaha membuka ingatan materi-materi selama pertengahan semester ini. Berusaha tidak terlihat panik walau matanya sudah melirik kemana-mana sambil menggaruk tengkuk lehernya.
"Menurut saya..." Lucas berusaha berpikir keras, "Fokus utama pertimbangan ergonomi dalam desain produk adalah prosedur kerja, dan kebutuhan kerja manusia."
"Alasannya?"
"Alasannya... agar dapat menjadi solusi masalah pekerjaan dan menaikkan efisiensi, sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja manusia."
Dosen itu menggumam sambil mengangguk pelan. "Cukup impresif. Tidak salah... Tapi jawabanmu terlalu general. Singkat seperti mencari jawaban aman." Komentarnya tentang jawaban Lucas. Lalu beliau berbalik ke depan papan tulis, menulis sesuatu di bawah mind map yang beliau buat tadi.
"Kenapa, sih, kita harus pertimbangkan sisi ergonomi pada produk? Sebelumnya kita harus tahu dulu bahwa ruang lingkup kegiatan desain produk mencakup masalah yang berhubungan dengan sarana kebutuhan manusia. Fokus utamanya dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia sebagai objek, prosedur kerja dan lingkungan kerjanya. Caranya bagaimana? Dengan mempelajari kerja profesi lain. Coba lihat skema yang saya buat ini..."
Lucas menggosokkan muka sambil menahan malu dan kesal. Nyawanya masih belum sepenuhnya berkumpul. Sementara Julian masih berusaha menahan tawa dan memandang Lucas dengan wajah tengil. Pemuda chindo itu jadi mengumpat tanpa suara.
Sejak Lucas ditunjuk pelatih masuk ke tim inti futsal ke lomba tingkat kota, porsi latihannya jadi lebih banyak, dari sore ke malam. Apalagi kemarin ia sempat kehujanan setelah latihan saat jalan pulang. Sementara di sisi lain, ia juga harus mengerjakan tugas-tugas kuliah yang mayoritas tidak bisa dikerjakan dalam kurun waktu semalam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppo Squad
HumorDOPPO diambil dari plesetan nama kedai kopi yang menjadi basecamp Genta, Marten, Lucas, Hafizh dan Alvine, yaitu Dopi alias Doyon Kopi. Nama Dopi sendiri diambil dari nama pemiliknya, yaitu Donny alias Doyon yang juga ialah kakak tingkatnya Doppo Sq...