Setiap pertama kali mendengar nama Juju, setiap orang langsung bertanya "Juju, siapa?"
Lalu dijawab Marten, "itu gue.."
"—OH JUJU TUH ELU??!!"
Inilah sepenggal basa-basi yang biasa didengar Marten alias Juju sejak ia kuliah di Bandung.
Junior Marten Kaivar, dari namanya saja kelihatan kalau ini orang, cakep habis. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Tapi karena tingkahnya yang pecicilan dan mudah tantrum seperti anak kecil, tidak sesuai dengan tubuh raksasanya, jadilah ia dipanggil Juju.
Awalnya panggilan itu cuman dipakai oleh Doppo Squad dan Donny, lama-lama menyebar ke teman-teman kampus lain sehingga mulai pada ikut-ikutan memanggilnya Juju.
Selain Marten, Donny ternyata juga menerapkan panggilan unik kepada semua staf Dopi. Bahkan name tag setiap staf bukan memakai nama asli, melainkan panggilan uniknya.
Bahkan Donny sendiri punya banyak nama panggilan. Itu juga tergantung siapa yang memanggil, situasi dan kondisi. Khusus Doppo Squad, mereka memanggilnya bang Doy.
Marten pernah bertanya, "Bang, gimana rasanya punya banyak nama panggilan? Kalo abang melamar kerja jadi teroris bisa banget tuh, pasti sulit dikenali!"
Donny hanya tertawa hambar. Terus menabok Marten dengan punggung tangannya sampai rokok di mulut Marten terpental jauh.
Ada salah satu barista Dopi sekaligus teman seangkatan Donny, namanya Bobby Bagaskara. Disingkat jadi Boba. Fakta menarik, Bobby emang pecinta minuman Bubble Tea.
"Bang Boba, pernah kepikiran ngga sih ada di menu Dopi ada add on topping boba? Kan lucu tuh tambahin topping boba ke dalam kopi susu gula aren," usul Marten suatu hari.
"Wah, urang pernah usulin sih. Tapi tulang kering urang malah ditendang keras sama Udin. Dikira urang malah ngadi-ngadi," ucap Bobby sambil menoleh seorang wanita berkerudung hitam di pojokan bersama kalkulator.
"urang" dalam bahasa Sunda artinya sama dengan "aku" dengan versi yang lebih santai.
Belum lagi ada si Ulfa Diana Nahza. Teman SMA Donny juga teman sekampus dari jurusan Sistem Informasi. Staf yang bekerja paling lama disini. Wanita berkerudung cantik yang sudah dianggap ibu bagi Doppo.
Eh, dipanggilnya Udin.
Ulfa memang kelihatan kalem tapi aslinya tomboy. Kalau galak, semuanya langsung tunduk sekalipun si Donny. Ada di antara rekan-rekan kerja laki-laki malah jadi semacam bos besarnya.
"Doy, cuci gelas-gelasnya. Jangan boros gelas plastik cuman gara-gara pada malas nyuci!" perintah Ulfa membuat Donny merapatkan bibir dan langsung melangkah menuju wastafel, "Bob, meja luar beresin tuh, banyak sampah! Ah, besok-besok kita pakai sistem self service saja, deh!" lanjutnya menunjuk ke arah luar, kemudian menarik salah satu kursi bar dan duduk santai.
Doppo Squad yang mendengarnya langsung saling menatap, sepaka untuk tidak pernah main-main atau membuat masalah dengan kakak tingkat satu itu.
Lain lagi dengan barista sekaligus bagian kasir. Anak baru si bule lokal, Justin Sadeli Nataprawira. Mahasiswa Ilmu Komunikasi blasteran Jerman - Sunda yang bekerja paruh waktu. Satu angkatan dengan geng Doppo. Nasibnya sama seperti Marten. Susah-susah dibikinin nama bagus...
... dipanggilnya Icung.
Marten merespon dengan tertawa begitu mendengar cerita Justin ketika mereka sudah berada di tempat biasa, meja bawah pohon. Antara lucu dan merasa kasihan sembari menepuk-nepuk bahu Justin pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppo Squad
HumorDOPPO diambil dari plesetan nama kedai kopi yang menjadi basecamp Genta, Marten, Lucas, Hafizh dan Alvine, yaitu Dopi alias Doyon Kopi. Nama Dopi sendiri diambil dari nama pemiliknya, yaitu Donny alias Doyon yang juga ialah kakak tingkatnya Doppo Sq...