14. Berpacu Dalam Melodi

32 2 0
                                    

Praktikum, praktikum, repeat.

Sudah hampir setahun Alvine sering masuk ruangan besar dengan banyak peralatan dan mesin-mesin canggih itu. Kegiatan normal yang rutin dilakukan oleh sebagian besar mahasiswa teknik; menyelip di antara padatnya jadwal kelas, tugas, dan himpunan.

Hari sudah sore, Alvine berjalan keluar dari ruang lab begitu selesai praktikum dengan mesin-mesin canggih yang besar. Tiba-tiba alarm hapenya bergetar, menandakan sudah memasuki adzan Ashar.

"Hayya 'alash sholah, guys! Kalau ntar-ntaran keburu ditutup pintu surga," ajak Alvine kepada teman-temannya.

Beberapa perempuan di belakang Alvine mulai saling terkikik dengan berisik sepanjang perjalanan mereka ke mushola sampai Alvine jadi menoleh kebingungan.

"Kenapa?" tanya Alvine bingung.

"Ngga apa-apa, Vin. Cuman kami kagum saja karena kamu ngajak sholatnya pakai bahasa Arab 'Hayya 'alash sholah', lucu saja begitu,"

"Oh, ya, maaf. Kebiasaan aku waktu mondok begitu," jawab Alvine sedikit malu.

"Ehh, nggak apa-apa, atuh, Vin. Kami kagum, lho, bukan mau negur kamu... Tetap begitu terus ya, Vin!"

"Ehh, baiklah..." katanya jadi salah tingkah.


Selesai sholat Ashar, Alvine menarik sweater abu-abu dari dalam tas dan memakai untuk menutupi kemeja putihnya. Lalu keluar dari mushola dan duduk di bangku besi panjang untuk memakai sepatu. Tiba-tiba ia merasakan hapenya bergetar di balik saku celana panjang hitamnya. Begitu selesai memakai sepatu, ia mengeluarkan hape dan mengecek notifikasi.

Group Chat "UKM Band Jaya Jaya Jaya!"

Marten : Punten guys! Saya disini disuruh sama ketua tercinta kita (Karena HP nya abis baterai) buat mengingatkan kembali bahwa kita ada pertemuan jam 16.00 WIB di sekre kita tercinta. Agenda hari ini mau bahas jadwal latihan dan pembagian baju kepada anggota baru. Nuhun!

Alvine mendadak berterima kasih pada Marten karena ia hampir lupa agenda UKM Band hari ini. Otaknya masih terasa panas setelah praktikum tiga jam yang melelahkan meski sudah diguyur oleh air wudhu.

Alvine memasukkan hape kembali ke saku celana. Ia berdiri, menepuk celana kemudian tersenyum ketika berpamitan dengan teman-temannya. Lalu keluar gedung FTI (baca: Fakultas Teknologi Industri) menuju sekretariat UKM Band, atau biasa disingkat sekre.

Letak sekre UKM Band tak jauh dari pintu gerbang Utara. Terdapat dua bangunan kecil dipisahkan oleh ruang terbuka. Kedua bangunan itu dibangun khusus sebagai pusat kegiatan semua UKM di BIT. Makanya daerah dua bangunan tersebut sering disebut Markas Besar, karena memang semua markas besar UKM di BIT berada di sini. Hampir setiap waktu tempat ini selalu ramai, entah pagi, siang, sore, bahkan malam oleh mahasiswa yang berkegiatan. Tidak hanya berkumpul, bermain, atau berkegiatan UKM, tapi juga mengerjakan tugas karena disediakan fasilitas Wi-Fi, toilet, dan bangku taman. Selain itu, tempatnya lumayan sejuk karena banyak pepohonan rindang membuat semua orang betah berlama-lama di sana.

Bangunan pertama berada di depan persis gedung perpustakaan sementara bangunan kedua berada di sebelah gedung FEB. Sekre UKM Band sendiri berada di bangunan pertama, di antara sekre UKM Fotografi dan UKM kebudayaan Jepang.


Alvine mengetuk pintu kaca sekre, lalu masuk, melepas sepatu sambil mengucapkan salam.

Di ujung ruang sekre, nampak pemuda berambut mirip mangkuk berlapis dan perempuan berambut semi bob sedang memetik bass di tangan masing-masing. Sesekali bernyanyi dengan suara kecil. Tak jauh dari mereka, ada sosok Haikal yang sedang duduk di karpet sambil membuka sekotak paket besar dari bubblewarp putih.

Doppo SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang