Alana Alexander Logan, gadis cantik berusia 16 tahun, anak bungsu William Alexander Logan dan Eliana Alexander Logan.
Alana memang gadis penurut, apapun yang di minta sang bunda akan selalu di turuti.
Bunda Alana memang selalu protektif terhadap Ala...
"Shhh, sakit bego!" Gesya menoleh kebelakang sambil memegang Belakang kepala nya yang baru saja di petik oleh Rasya.
"Sensi amat" Rasya menoyor kepala Gesya lalu duduk di samping Gesya diikuti oleh Alara yang duduk di samping Rasya.
"Ihh siapa ini?kok imutttt?" Rasya tersenyum heboh melihat Alana, sedangkan Alana hanya planga plongo menatap Rasya.
"Sepupu gua itu" jawab Alara.
"Gemoy bangettt, Sya lu pindah sini Sya gua di situ" Rasya sudah berdiri ingin berganti posisi.
"Gak! Gamau gua, mending lu pesen makanan buat kita mumpung lu lagi berdiri"
"Aelah lu mah ga seru" walaupun mengeluh, Rasya tetap berjalan menuju stand makanan.
"Na, lu nanti kalau di dekatin Rasya jangan mau ya, dia itu maniak bocil, bisa bisa lu di benyet benyet ma dia"bisik Gesya pada Alana dan Alana mengangguk polos.
"Dasar penghasut" sindir Reygan, yaitu pria yang memiliki luka sayatan di alis nya.
"Sembarangan lu njing" sinis Gesya.
"Ck, udah woy sakit telinga gua" Alara berdecak keras.
"Telinga neng Alara sakit? Sini biar babang Dani usapin" modus Dani pada Alara.
"Ekhem" suara deheman seseorang membuat Dani menoleh.
"Aduhh babang Liam, maap bang lupa tadi kalau ada abang hehe" cengir Dani dengan wajah menyebalkan.
Liam merupakan pacar Alara dari kelas 9. Liam sebenarnya tidak sekalem itu, bahkan dia lebih gila dari Dani.
Liam pernah pargoy di tengah lapangan saat senam bersama, saat itu dia di suruh ke depan untuk memimpin senam karena bergosip dengan Dani saat berbaris.
Tapi, jika ada Alara di sampingnya dia akan kalem seketika. Berbeda dengan Reygan, Reygan itu the real cowok cool, tidak bobrok, dewasa, dan tampan tentunya."Gua tau gua ganteng, gausah liatin gua kaya gitu" suara Reygan membuat atensi semua orang yang duduk di meja tersebut teralihkan kepadanya.
Baru saja Alana ingin memaki kepedean cowok itu, tiba-tiba saja Rasya datang membawa pesanan mereka, lalu tanpa aba-aba mereka semua makan tanpa suara sehingga Alana tidak jadi memaki cowok itu. Sekarang Alana dkk sedang duduk di taman yang ada di belakang gedung kedua.
"Alana mau ngak masuk circle kita?" tanya Rasya yang duduk di depan Alana.
"Circle apa?" Alana bertanya dengan wajah penasaran.
"Nama circle nya macan kumbang Na, ketuanya Alara" Rasya tampak begitu semangat memperkenalkan circle nya itu pada Alana.
Alara? Pantas saja nama circle nya agak beda, tapi tidak apa-apa, selagi isi circle nya normal.
"Mau lah, biar kece kan" jawab Alana sambil tersenyum.
"Nahh gitu dongg, karena kita kedapatan anggota circle hehehe" Gesya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya, karena kita masih kecil jadi ga boleh minum minuman keras, paham anak anak?" Tanya Alara pada anggota circle nya itu.
"PAHAM MAK!" Jawab serentak para anak anak didik Alara, padahal jelas ada Rasya yang lebih tua, namun mereka tetap memilih Alara menjadi emak mereka.
Chapter ini pendek ya hehe Soalnya lanjutan dari chapter sebelumnya.
" Para karakter kesayangan kita"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.