Start

39 26 0
                                    


Sekarang Alana sedang berjalan menuju kelas nya bersama Alara yaitu sepupu nya.

"Raaa,itu kenapa?" tanya Alana sambil menggoyang goyangkan tangan Alara.

"Paling juga ada yang di bully" jawab Alara santai.

"DI BULLY?!!" Alana tidak sengaja berteriak sangking kaget nya.

"CK lu badan kecil suara gede njir"
"Mwehehe mangap,ayo tolongin Raa"
Alara hanya membalas dengan deheman.

"Lagi pada ngapain hm?"suara Alara membuat atensi semua siswa dan siswi yang berkumpul teralihkan.

"Kenapa kalian bully dia?"tanya alara sambil membantu siswi yang sedang terduduk di lantai koridor.

Penampilan siswi itu sangat kacau,dan sepertinya dia habis di Tampar,karena terlihat ada jejak 5 jari di pipi nya.

"KENAPA KALIAN BULLY DIA?!!"suara Alara menggelegar di sepanjang koridor, Alana sampai kaget di buat nya"untung ga lari ni jantung"ucap nya sambil memegang dada nya.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Alara mereka seakan tuli.

"Mereka bully tu cewek gara gara tu cewek  ga sederajat sama mereka"terdengar suara seorang wanita  dari belakang Alara.

Semua yang ada di sana menoleh,terlihat seorang siswi berambut pendek se bahu tengah berjalan ke arah mereka dan berhenti tepat di samping Alana.

Alana menatap siswi itu takjub, bagaimana tidak?!hidung nya seperti perosotan bestieee!!!.
"BUBAR KALIAN SEMUA"perintah Alara.

Kringggg

Suara bel masuk terdengar nyaring di seluruh wilayah sekolah.

Alara yang masih menggenggam tangan siswi yang di bully tadi menarik siswi itu dan juga Alana dari sana, diikuti oleh gadis berambut pendek.

Setelah mereka berjalan cukup jauh dari sana, tiba tiba saja siswi yang di tolong oleh Alara mengucapkan sesuatu "makasih ya, udah mau nolongin Yuna" Yuna berhenti sambil menatap Alara.

"iya" jawab Alara singkat, padat, jelas, dan bermakna.

"Mohon maklum sama dia ya Yuna, dia emang kulkas" bisik Alana yang berdiri di samping Yuna.

"Iya gapapa kok, makasih sekali lagi Yuna ke kelas dulu ya" Yuna berlari dari sana menuju kelas nya sambil melambaikan tangan terhadap tiga manusia yang tadi menolongnya.

"Ekhem, neng" Alana menusuk-nusuk lengan siswi berambut pendek tersebut dengan telunjuknya.

"Iya, kenapa?" Siswi tersebut menunduk melihat Alana yang hanya setinggi dada nya.

"Boleh tau keturunan apa?  terus nama kamu siapa? Kok hidung nya mancung bener? Tutor dong" siswi tersebut tersenyum geli melihat raut wajah Alana yang penasaran.

"Ini sepupu yang lu bilang Ra?"

"Hooh, bocil prik satu ini anak om William " jawab Alara sambil menyentil jidat Alana.

"Hahaha, kenalin nama gua Gesya, Gesya Rachel Pramoedya, gua campuran Indonesia dan Rusia, salam kenal Alana" ucap Gesya sambil mengelus kepala Alana.

"Huwahhhh"

Alara berdecak melihat Alana yang menatap kagum Gesya.

"Cepat bocil, bentar lagi gurunya masuk, lu juga Gesya, malah senyum senyum liat bocil" Alara berjalan dengan langkah cepat diikuti Alana dan Gesya yang berlari mengejarnya.

Sesampainya di kelas, pusat perhatian para siswa siswi yang berada di dalam kelas langsung terpusat pada Alana.

'kiw kiw.. neng cantikkk'

'itu cewe yang tadi keluar dari mobilnya pak Wiliam '

'apa dia anak kedua pak Wiliam?'

'bisa aja sih soalnya dia juga deket tuh sama Alara'

Banyak lagi ucapan ucapan para manusia itu, namun tidak Alana pedulikan.

Beberapa saat kemudian, datang seorang guru laki laki berkepala botak.

"Pagi semuanya"sapa guru tersebut.

"PAGI PAK" jawab para murid serentak.

"Jadi pagi ini kita mendapatkan teman baru, untuk Alana, tolong perkenalkan diri kamu di depan nak"


Duarr
Bintang nya bro

MY WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang