Hi, sudah lama tidak menyapa kalian.
Apa kabar? Maaf lama update."Pemenangnya bukan seseorang yang ada di masa lalu, melainkan seseorang yang ada di sampingnya saat ia terpuruk"
→selamat membaca←
Di sepanjang perjalanan menuju rumah Alana, Teo termenung dan sesekali melirik Alana yang berada di sampingnya.
Dia menatap Alana kasihan.
"Maafin abang ya na, abang ga mungkin ga nerima dia di sekolah ini, gaada alasan untuk ga nerima dia" ujar Teo sambil mengelus kepala Alana dan kembali fokus pada jalanan.Teo tentu tau kenapa Alana menangis, ia hanya tidak mau membahasnya, takut itu akan membuat trauma Alana semakin memburuk.
Sepupunya ini baru saja sembuh, Teo tidak tau Alana kenapa, yang dia tau hanya Alana masuk rumah sakit karena kelelahan.
Dua hari setelah Alana masuk rumah sakit, seorang gadis berambut cokelat gelap datang bersama ayahnya untuk mendaftar di SMA Harsa Jaya.
Saat itu, Teo tidak sempat melihat siapa gadis yang mendaftar, karena Pada hari itu Teo sedang berada di luar kota.
Besoknya, Teo sudah kembali masuk ke sekolah.
Saat sedang memeriksa berbagai dokumen yang terletak di atas mejanya, perhatian Teo teralihkan melihat sebuah map berwarna merah yang belum pernah Teo lihat di mejanya.
Karena penasaran, Teo mengambil map tersebut dan membukanya.
Map tersebut berisi surat pindah siswa, biodata seorang gadis, dan yang lainnya.
"Ohh murid pindahan lagi?" Gumam Teo sambil membaca biodata lengkap siswa pindahan itu.
"Namanya Runa Raden Dwiansa, umur 17 tahun... Tunggu!" Teo familiar dengan nama itu, dia kemudian melirik kebawah untuk melihat foto gadis itu.
Deg!
Betapa terkejutnya Teo saat melihat wajah gadis itu, gadis yang telah membully Alana, Runa, ya dia Runa.
Walaupun sudah lima tahun dia meninggalkan Indonesia dan melanjutkan sekolahnya di Jerman mengikuti sang ayah, Teo sering melihatnya mengikuti ayahnya yang kebetulan rekan bisnis papanya di rapat perusahaan.
Setiap tahunnya, Teo pasti akan ikut papanya, dan tidak sering juga dirinya bertemu dengan Runa.
Teo tidak tau, apakah Runa mengenali dirinya atau tidak.
Pasalnya, setiap Teo menatapnya dia akan selalu membuang muka.Teo yang mengenal gadis yang ingin mendaftarkan dirinya di Harsa Jaya hanya bisa memijit pelipisnya.
Bukannya apa, kejadian 5 tahun lalu bukanlah kejadian yang bisa di katakan biasa saja.
Kenapa? Bayangkan, seorang anak SD kelas 5 yang tentunya sudah berpemikiran mengunci temannya di dalam WC sekolah hanya karena iri dan membiarkannya di dalam WC itu sampai malam hari tanpa memberi tahu siapapun.
Dan dengan mudahnya dia mengatakan 'aku ga sengaja pas itu' dan menangis seolah-olah dialah korbannya.
Teo mengepalkan tangannya mengingat kejadian itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY WAY
AcakAlana Alexander Logan, gadis cantik berusia 16 tahun, anak bungsu William Alexander Logan dan Eliana Alexander Logan. Alana memang gadis penurut, apapun yang di minta sang bunda akan selalu di turuti. Bunda Alana memang selalu protektif terhadap Ala...