kenalan

30 22 0
                                    

"Kenalin, nama ku Reygan, Reygan Anggarata Louis" ujar Reygan sambil menyodorkan tangannya pada Alana yang berada di sampingnya.

Alana yang sedang melamun tersentak saat melihat uluran tangan Reygan.

"Aku Alana" jawab Alana sambil menautkan tangannya pada tangan Reygan.

Cukup lama mereka berpegangan tangan dan tatap tatapan, sampai deheman seseorang membuat keduanya tersadar.

"Udah dulu kenalannya, nanti ga siap siap" tegur bu Siti pada Reygan dan Alana.

Setelahnya Alana dan Reygan kembali fokus pada tugas masing-masing.
Reygan mengantarkan tugasnya terlebih dahulu pada bu Siti dan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Alana.

Setelah 10 menit berlalu, akhirnya Alana juga siap dengan catatan IPA nya dan keluar dari ruangan.

Saat di perjalanan menuju ke kelasnya, Alana tidak sengaja melihat Reygan tengah berbicara dengan seorang laki-laki di samping gedung kelas 11.

Jika dilihat dari ekspresinya, sepertinya Reygan sedang menahan emosi.
Sedangkan laki-laki yang berbicara dengan Reygan sedang tertawa mengejek.

Saat sedang fokus-fokusnya melihat kejadian itu, tiba-tiba saja pundak Alana di tepuk oleh seseorang.

"Isss, kaget tau sya" keluh Alana sambil menatap jengkel Gesya yang sedang tertawa melihat wajah terkejutnya.

"Lu sih, di tengah tengah aula gini malah ngelamun, lu lagi liatin apa sih? Sampai sampai ga liat kalau di sebelah lu sono ada pasukan paskibra lagi latihan" tanya Gesya heran ketika melihat Alana melamun di tengah aula saat dirinya baru saja kembali dari gedung satu.

"Ga ada kok, udah Gesya ayo! Itu mereka mau latihan" Alana langsung menarik tangan Gesya agar menjauh dari sana.
.
.
.
.
.
Saat ini Alana tengah bermain di rumah Alara.
Awalnya sih tidak diizinin oleh bundanya, namun setelah merajuk dan mengadu pada ayahnya, Alana akhirnya di perbolehkan ke rumah Alara.

Bukan apa-apa, main ke rumah Alara itu perlu kehati-hatian yang tinggi.
Karena, di rumah Alara ini terdapat banyak hewan buas yang di pelihara oleh Riko yaitu papa Alara.

Walaupun semua hewan buas itu di kandang, tidak mungkin suatu saat hewan itu  tidak pernah terlepas, terlebih lagi seperti hewan yang baru dijinakkan.

Riko yaitu adik William ayah nya Alana memang sangat suka memelihara hewan buas, mau itu harimau, singa, cheetah, macan kumbang, dan yang lainnya.

Pantas saja Alara menamai circle nya macan kumbang.

"Ra, harimau papa lo udah di kandang kan?" Tanya Rasya pada Alara.
Pasalnya, pernah sekali saat Rasya datang kerumah Alara untuk mengantarkan Alara yang sedang sakit, Rasya melihat seekor harimau yang berkisar sebesar badan Alana tengah berguling-guling di taman rumah Alara.

Jika diingat-ingat lucu juga kejadian itu.

Flashback

"Ra lu pegangan yang erat erat udah mau nyampe ini" ujar Rasya pada Alara yang sedang memegang pinggang nya.

Rasya mengantar Alara mengunakan motor milik Liam karena mobilnya sedang terjebak diantara mobil mobil yang diparkirkan sembarangan oleh para anak anak Harsa Jaya.

"Gimana gua mau megang lu erat Anj*ng, gua lemas inii!" Alara yang sedang sakit malah di buat emosi oleh Rasya.

Memang lebih afdol jika tadi Liam saja yang mengantarnya daripada Rasya.

"Udah, turun! Bisa turun sendiri kan lu?" Tanya Rasya pada Alara ketika mereka telah sampai di depan gerbang rumah Alara.

"Ya lu bantuin lah! Orang sakit mana yang bisa turun dari motor setinggi harapan orang tua ini!" Cerocos Alara sambil menatap jengkel Rasya yang ada di depannya.

"Yaudah bentar!" Rasya menjawab tak kalah sinis.
Saat Rasya telah turun dari motor dan ingin membantu Alara turun tiba tiba saja pagar rumah Alara terbuka.

Terlihat seorang satpam tersenyum sambil berkata "bawa aja motornya kedalam neng, kalau di taruh di situ nanti bisa bisa hilang, di sini rawan pencurian" ucap sang satpam pada Rasya.

Mau tak mau Rasya kembali menaiki motor dan menjalankan motor Liam masuk ke dalam rumah Alara.

Setelah sampai di garasi dan Alana telah turun, Rasya yang membantu Alana berjalan mematung seketika.

"I-itu harimau ra?" Tanya Rasya dengan wajah ketakutan.

Belum sempat Alara menjawab pertanyaannya, tubuh Alara lebih dulu mrnyium rerumputan taman rumah nya.

Saat mendongak ingin memaki Rasya, Alara malah melihat sekitarnya yang sepi.
Alara menolehkan kepalanya ketika mendengar suara pagar yang berdecit.

Niat hati ingin memaki Rasya namun malah tertawa melihat tingkah temannya itu.

Rasa sakit yang Alara rasakan ketika mencium rumput hilang ketika melihat Rasya sedang mencoba keluar dari rumahnya melalui sela-sela  pagar.

Bahkan Alara semakin tertawa ketika melihat Rasya meliuk liukkan badan nya pada sela-sela pagar karena harimau papa nya berjalan berkeliling taman.

Bukannya membuka pagar yang tidak  terkunci, dia malah lewat dari sela-sela pagar yang sempit.

Memang ya, kalau sudah panik jadi ga fokus.

Flashback off

"ANJIRRRRR" Gesya berteriak heboh sambil menunjuk nunjuk kearah kandang besar yang berada di area pojok taman rumah Alara.

"Mulut lo mau gua geprek?" Ucap Rasya sambil melirik sinis Gesya.

Alara yang jengah melihat pertengkaran keduanya segera menarik tangan Alana agar masuk kerumahnya.

"Woi! Main ninggalin aja luu"

Rasya dan Gesya yang sadar di tinggal oleh Alara dan Alana langsung berlari menuju keduanya.
.
.
.
.
.
Sepulangnya dari rumah Alara, Alana langsung membersihkan diri dan berlalu menuju tempat tidurnya.

"Gara, aku tadi kenalan sama cowok, dia punya luka di alisnya kayak kamu, aneh kan? Luka nya juga sama persis, apa mungkin kebetulan?" Gumam Alana yang kini tengah berbaring sambil mengelus sebuah foto.

Bekas luka yang ada di alis Reygan membuat Alana dejavu dengan seseorang, seseorang yang sudah lama tidak ia jumpai.

Bekas luka Reygan dengan sahabat kecil Alana sama persis.
Berada di pangkal alis dan berbentuk goresan mendatar yang sedikit pendek.

Alis mereka juga sama, tidak terlalu tebal tapi hitam pekat dan tersusun rapi seperti di sulam.

Terlalu memikirkan masa lalu membuat Alana mengantuk dan memutuskan untuk meletakkan foto tersebut di atas nakas dan mematikan lampu sebelum dirinya menyelimuti tubuh nya dan tertidur.

Sedangkan di sebuah kamar, terlihat Reygan sedang merokok sambil duduk di tepi kasur.

"Kenapa dia masih tidak mengenal ku? Padahal tadi aku sudah menyugar rambut ku kebelakang agar dia bisa melihat luka itu" gumam Reygan sambil mematikan rokoknya yang tinggal setengah.

"Aku akan tetap berusaha agar kamu bisa mengingat ku kembali Ana, aku harap kita tidak berpisah kembali"
Setelah mengatakan itu, Reygan beranjak dari duduknya dan menutup pintu balkon, lalu berjalan menuju tempat tidur dan merebahkan diri.

Membaca doa sebelum tidur dan mematikan lampu kemudian menyusul sang sahabat kecil yang sudah masuk ke alam mimpi.

Hm nothing

MY WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang