Berubah

383 24 0
                                    

"GYAHHHHHHHH"

"AAAAAAAAAAAA"

Sebuah jeritan melengking mengundang tatapan tanya dari dua orang yang lebih tua dari ruang makan. Mereka mengernyitkan kening heran, ada apalagi ini dengan si kembar??

"Tsumu! Samu!! Kalian kenapa?!!" Tanya bunda.

"BUNDAAA!! AYAHHH!! MASA KITA BERDUA PUNYA EKORRRR" jerit atsumu.

"HAH?? JANGAN NGACO KAMU! KALIAN ITU MANUSIA BUKAN KUCING!!" Gas ayah.

"Tau nih kalian berdua bercanda nya gak lucu tau" kata bunda.

"TAPI KITA GAK LAGI BECANDA AYAH! BUNDA!!" Kata osamu emosi. Ia narik tangan atsumu kebawah nyamperin kedua orang tua nya. "Liat kan?? Kita punya ekor ini sama telinga kucing"

Bunda serta ayah syok ngeliat kedua putra kembarnya. Emang bener mereka punya ekor dan itu lebat banget bulu nya kayak rubah.

Punya atsumu warna kuning belang putih, sedangkan osamu abu belang putih juga. Telinga mereka pun sama dengan warna ekor mereka.

"Kalian kenapa bisa begini..." kata bunda khawatir. "Anak bunda jadi siluman rubah"

"Ya mana kita tau nda, orang bangun-bangun udah begini" kata atsumu.

"Coba ayah telpon abang mu bentar tanyain dia punya ekor juga apa nggak" kata ayah.

Bunda ngangguk, "tapi ini ekor asli? Apa kalian cuma mau kerjain kami doang??"

"Bund, masa kita bercanda si soal ginian" kata osamu pelan. Dia mau nangis sumpah.

"Nih liat bisa di gerakin ekornya" atsumu kibas-kibas ekor nya membuat bunda mau gak mau harus percaya kalo ini ekor asli.

Wajah ayah seketika pucat. "Abang mu gak punya ekor kok. Tapi pacarnya kenma punya"

"Loh kok bisa?!!" Kata ketiga nya.

Ayah ngangguk, "gak tau, mending kita cek ke rumah sakit ajh gimana? Tanyain dokter"

"Bunda kan dokter yah gak usah jauh-jauh"

"Bunda mu dokter jiwa, bukan dokter umum" kata ayah.

"Yaudah kita ke rumah sakit sekarang" kata bunda.

---

Dan benar saja, begitu sampai di rumah sakit sudah banyak banget orang yang antri. Mereka rata-rata yang memiliki ekor dan telinga kucing. Untungnya tadi ayah sempat nelpon kenalannya jadi mereka gak perlu ikut ngantri.

Ayah membawa kedua putra nya naik ke atas, dimana ruangan temannya berada.

Ia membuka pintu dan masuk setelah di persilahkan.

Seorang dokter berperawakan tampan dan masih muda tersenyum kala melihat keluarga tersebut.

"Atsumu... osamu... lama gak ketemu" sapa nya. Membuat kedua anak kembar itu mengernyitkan dahi heran.

"Siapa yah? Kok kenal kami??" Tanya atsumu.

"Ini dokter shirabu loh masa kalian lupa" kata ayah.

"Ohh" mata atsumu berbinar-binar. Udah lama dia mau ketemu dokter yang ngerawat mereka berdua waktu sakit dulu. "Halo hehe"

"Aduh... atsumu makin manis ajh, ayo-ayo duduk kita pemeriksaan gender" kata shirabu.

"Tapi kan gender kita udah fiks laki-laki dok" kata osamu heran.

"Maksud nya secound gender, gender kedua. Bisa di bilang jenis kalian yang lainnya gitu" kata shirabu. "Kalian pernah denger istilah omegaversi? Dunia dimana laki-laki bisa hamil??"

My Boyfriend Is A Germaphobia || SakuAtsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang