Ekstra Chapter : Reunian

115 6 0
                                    

2 tahun kemudian...

Pantai anyer.

"Wahh udah rame nih, kita gak telat kan??" Seru atsumu sambil menyeret sebuah koper besar warna toska. Ia menatap sekeliling vila dimana teman-teman SMA nya dulu berada.

"Wuihh!! Keluarga atlit baru sampe??" Kata motoya. "Ayo-ayo masuk dulu yang lain lagi kumpul di tengah"

Atsumu mengangguk sambil tersenyum. Ia mengajak keluarga nya untuk segera kedalam vila.

Vila besar ini milik tanaka yang kosong, meski gak di tempatin tapi seminggu sekali di bersihin sama tukang nya apalagi mengetahui banyak tamu yang akan berkunjung nanti nya.

"Oi pak bos!!" Kata tanaka.

"Pake baju napa tanaka, gak tau malu banget lu jadi orang" omel sakusa.

"Gerah cuy" kata tanaka.

"Gerah mata mu" chikara muncul sambil menjewer telinga suami nya. "Pake baju gak?!"

"Iya sayang iya..." abis itu dia ngacir ke kamar.

Meninggalkan tanaka yang ke atas, mari kita liat suasana di ruang tengah.

Ada para bocil yang lagi main bareng, ada juga yang gak mau lepas dari orang tua nya, ada juga yang tidur dan ada yang duduk mojok sendirian gak tau kenapa.

Atsumu tersenyum melihat pemandangan itu.

Pluk

"HWAAAAAAAA" kiyootsu menjerit kaget saat ada yang nyentuh pundak nya, reflek dia semprot pake disinfektan orang yang pegang dia sembarangan.

"Kiyo!" Ujar atsumu.

"HWAAAAA BUNAAAA!!!" Nah loh anak orang jadi nangis kan.

Chikara yang mendengar tangisan anak nya langsung memeluk nya.

"Ulululu sayang... cup cup jangan nangis, mas kiyo gak sengaja tadi dia kaget" hibur chikara. "Sini sini biar bunda tiup mana yang perih hem??"

Atsumu menyenggol anak nya, "ayo minta maaf sama dek rin"

Bukannya minta maaf kiyootsu malah bersembunyi di balik badan atsumu.

"Kiyo papa gak suka yah kamu kayak gini!! Ayo minta maaf!!" Ujar atsumu kepalang kesal. Kebiasaan anak nya ini kalo salah gak pernah mau minta maaf duluan. Persis sakusa waktu masih kecil.

Atsumu denger cerita dari mertua nya kalo sakusa waktu kecil itu sama sekali gak pernah ngucapin kata maaf sama orang meski dia yang salah duluan.

"Gak papa tsum, rin juga salah ngagetin kiyo" kata chikara.

Atsumu menatap tajam sang anak. Membuat kiyootsu mau gak mau memperlihatkan diri nya sambil menunduk.

"M-maaf"

"Ulurin tangannya"

"Tapi pah..."

"Ulurin tangannya papa bilang"

Kiyootsu semakin menunduk dalam, melihat itu chikara inisiatif mengulurkan tangan rin terlebih dahulu agar anak dari pasangan SakuAtsu ini dapat menyemprotkan disinfektan.

Ragu, disinfektan yang di keluarkan kiyootsu dia masukin balik ke kantong jaket nya. Meraih tangan rin tidak sampai 5 detik karena tepat di detik ke 3 sudah dia lepaskan.

Alasannya? Tentu saja jijik banyak kuman nya.

"Sudah-sudah lebih baik makan brownis ini dulu. Ayo kiyo juga ambil" kata osamu.

Kiyootsu mengulurkan tangannya, mengambil satu brownis coklat yang disodorkan paman nya itu dengan tisu. Lalu ia sodorin balik rin yang bengong heran natap dia.

My Boyfriend Is A Germaphobia || SakuAtsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang