Pagi ini Raihanah langsung mengecek apakah ia hamil atau tidak dan Pak Ilyas senantiasa berdoa supaya hasilnya positif.
Setelah menunggu beberapa lama akhirnya Raihanah keluar dengan raut wajah memelas membuat Pak Ilyas merasa heran.
“Kenapa ? Apa hasilnya ...”
“Maaf” seketika Raihanah menunduk merasa bersalah
“Tidak apa-apa, belum rezeki kita, semangat” sembari memegangi kepala Raihanah dan mengecup keningnya.
Tidak lama dari sana tiba-tiba Raihanah memeluk Pak Ilyas dengan erat sembari tertawa kecil.
“Bapak ! Rai jadi seorang ibu !” seketika Pak Ilyas membalas pelukan itu dengan begitu erat.
“Alhamdulillah, akhirnya kita dikasih kepercayaan oleh Allah, bapak turut senang dengarnya”
***
Dua bulan berlalu kini Raihanah menjadi wanita manja yang enggan jauh dari Pak Ilyas. Karena hal itu, Pak Ilyas menjadi kesulitan dalam bekerja yang ke mana-mana harus Raihanah ikuti, tapi ia adalah lelaki penyabar, sebisa mungkin mengertikan sifat kekanak-kanakan istrinya.
Malam ini keduanya tengah tidur pulas, namun tiba-tiba Raihanah terbangun, merasa tidak enak karena ingin membuang air kecil.
“Mmm... Pengen ke kamar mandi” ucapnya dalam keadaan kantuk berat
Setelah keluar dari kamar mandi, mata yang tadinya kantuk berat kini terbuka lebar dan terlihat segar membuatnya duduk di sofa sembari menonton TV.
“Wih, mangga muda .... Aaaa... Jadi pengen” seketika ia pergi ke kamar untuk membangunkan Pak Ilyas, “Pak, bapak bangun ih”
“Hmm..”
“Pengen itu ...”
“Hmm .... Apa ?”
“Bangun dulu bapaknya ih liat dulu”
Seketika Pak Ilyas bangun menghadapi istrinya yang sedari tadi merengek gak jelas.
“Apa ?”
“Pengen mangga muda”
“Hah ! Mangga muda ?! Jam segini ?!” seketika ia melihat jam dering di meja “ Jam dua pagi ? Yang bener aja Sayang”
Deg
Seketika Raihanah merasa canggung membuat pipinya yang mulai tembam memerah malu.
“Iya ih”
“Ya uda iya, tunggu di sini ya, jangan ikut, atau bapak gak akan beli in”
“Iya”
“Berangkat dulu ya, Assalamu’alaikum” sembari mengulurkan tangannya
“Wa’alaikumussalam” membalas uluran tangannya, saat Pak Ilyas berada di ambang pintu kamar tiba-tiba “ Hati-hati Aa Sayang”
“Hm”
Kini Pak Ilyas tengah memanaskan motornya, tiba-tiba terdengar suara Pak Galih dari teras rumah.
“Pak Yas, mau ke mana pukul segini uda panas in motor ? Bapak ngigo ya”
“Bukan pak, tapi istri saya pengen manggah muda, gak tahu harus cari ke mana”
“Oh mangga muda !”
Seketika Pak Ilyas bersemangat mendapati jawaban itu, “Di mana pak ?!”
“Di pasar, ahahah ... Bercanda pak, ada di rumah kebetulan kemarin sore saya belanja mangga muda untuk di rujak, sebentar ya saya ambilkan di dapur”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Biasa
Fanfiction🍉Selamat Membaca🍉 Cinta segitiga antara dua guru pria dan seorang siswi SMK sedangkan kedua guru tersebut tidak lain adalah guru SMP-nya dulu. Sebut saja Raihanah, ia adalah seorang siswi yang lugu dan pendiam, sangat anti dengan keramaian. Sedang...