Malam harinya, setelah hari yang panjang, Bimo menatap dirinya pada cermin di kamar mandi. Ia tertunduk menatap luka di beberapa spot tubuhnya yang belum pulih. Ia menghela nafas pelan sebelum mengambil kausnya dan keluar dari kamar mandi. Langkahnya terhenti sejenak menatap Ranti yang baru keluar dari kamar dalam balutan baju tidurnya. Wanita itu menoleh padanya dan Bimo sontak membeku di tempatnya dengan sebuah getaran aneh di dalam dadanya, "R-Ray udah tidur?"
"Eum…It's a long day for him. Rumahku segerah itu kah?"
"Ya?? Ah ini–" ucap Bimo kemudian menyadari Ia lupa memakai kausnya setelah mandi.
"Jangan dipake dulu bajunya," ujar Ranti.
"Ya??"
Ranti mengeluarkan obat oles luka, "Kamu harus pake ini dulu," ujarnya menghampiri Bimo dan menyerahkannya pada pria itu, "Bisa pake sendiri kan?" ujarnya lalu kembali menjauh dan mengecek kembali vitamin dan milik Bimo.
Pria itu mendekatinya lalu mulai memakaikan salep itu di tubuhnya sendiri dan tak menyadari jika Ranti memperhatikannya diam-diam,"Kamu pasti suka olahraga."
"Ya?"
"Seeing how big your posture is…kamu pasti suka olahraga."
"I don't know. Aku nggak inget apapun…"
"Bola." gumam Ranti pelan membuat Bimo sontak kembali menatanya, "Kamu suka main bola."
"Itu–" Tetiba suara berdenging yang membuat kepalanya sakit dirasakan Bimo.
"Bim!! Bimo!!" Suara panik Ranti terdengar olehnya hingga suara itu perlahan redup dan semuanya berubah gelap.
—
Lapangan sekolah
Teriakan orang-orang
Terdengar bersorak sorai. Sebagian besar didominasi oleh wanita. Aku mendapati diriku berada di tengah lapangan sekolahku saat SMA. Beberapa anak berlarian ke sana kemari mengejar sebuah bola.
Apa ini memori lamaku? Ranti benar, Aku suka main bola…dan setelah kupikir lagi, ucapan terakhirnya bukanlah Ia bertanya apa aku suka bermain bola atau tidak–Ia menegaskan bahwa aku suka bermain bola.
"BIMOOO!! SEMANGAATT!!"
Sebuah teriakan mengalihkan perhatianku. Murid yang berlarian membuka jalan untukku melihat siapa yang baru saja meneriakiku–seorang siswi di antara siswi lainnya. Aku melangkah mendekati siswi itu dan jantungku seperti berhenti berdegup ketika kuketahui siapa siswi tersebut.
—
Bimo perlahan membuka kedua matanya dan hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Ranti yang terlihat khawatir, "Kamu nggak apa-apa?!" seru wanita itu panik. Ia membantunya terbangun dan duduk di sofa tempat biasa Bimo tertidur, "T-Tadi tiba-tiba kamu kesakitan terus ping–"
"Kamu kenal aku?"
"Huh?" ucap Ranti lalu kemudian terkejut ketika pria itu tiba-tiba mencengkram kedua pundaknya.
"Kamu kenal aku kan?? Itu sebabnya kamu namain aku Bimo, karena memang itu nama asliku! You were my high school friend!"
Ranti membeku di tempatnya menatap pria itu penuh tanya.
—
Malam kecelakaan
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] 7 Days
RomanceApa yang akan kamu lakukan jika suatu hari kamu membuka mata dan menemukan dirimu berada di sebuah tempat asing tanpa satupun memori tersisa dalam ingatanmu? --- "Huh?!" Aku membuka kedua mataku ketika suara dentuman besar terdengar berdebam di kep...