Ranti menoleh menatap Ray yang tertidur di sampingnya. Ini malam keduanya menginap di tempat Bimo. Pria itu membantunya mengurusi barang pindahannya serta kepemilikam apartemen terdahulunya yang pada akhirnya mereka sepakat untuk sewakan agar uang mereka tetap berputar.
"Yang," tegur Ranti sambil menatap Ray.
"Hm?" Bimo memutar kursi kerjanya. "Tidur dia," ucap Ranti tertawa melihat Ray tertidur sambil memegang pensil yang belum diraut dan kertas yang sudah tak mulus lagi karena sejak tadi Ia mengganggu Ranti yang sedang merapikan dokumen pernikahannya sehingga Ia memberikannya pensil dan kertas agar Ray bisa bermain sendiri.
"Tch–dasar–" ucap Bimo lekas terbangun dari kursinya dan menggendong anak itu ke kamarnya sementara Ranti kembali mengurus dokumennya hingga Bimo kembali ke kursi kerjanya yang kini berpindah ke kamar pribadi mereka. "Udah belum?"
"Udah–sebentar aku susun dulu," ujar Ranti membereskan surat-suratnya.
"Ternyata nggak seribet yang kubayangin ya?"
Ranti tertawa pelan sambil meng-clip dokumennya, "Karena udah masuk usia legal. It'll be more complicated kalo mempelainya di bawah umur….persyaratannya lebih banyak. Pernah ada yang barengan aku…sekitar usia 21–miris sih karena masih muda banget."
"Tadi aku udah deg-degan aja pas baca persyaratan harus minta izin surat orang tua ternyata buat usia 21 tahun ke bawah."
Ranti tertawa pelan, "Oke! Done!" ucapnya menyerahkan berkasnya pada Bimo. Lalu mendekati Bimo yang lekas mengisi data pada laman online kantor urusan agama dan mengisi formulir pendaftaran dengan hati-hati. Ia lalu menoleh pada Ranti yang memeluk lehernya–menatapnya mengisi data pendaftaran pernikahan mereka, "Ready?"
Ranti balas menoleh dan menatap Bimo lalu mengangguk dan tersenyum yakin.
—
SATU MINGGU KEMUDIAN
—
Setelah menghadiri acara makan-makan di sebuah restoran yang sudah disewakan Bimo untuk merayakan pernikahan nya dengan Ranti, Para tamu yang terdiri dari keluarga Paman dari Ranti, Kedua orang tua Dirga yang kini sudah mengetahui semuanya, serta Tessa dan Dirga sendiri, pun berpamitan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] 7 Days
RomanceApa yang akan kamu lakukan jika suatu hari kamu membuka mata dan menemukan dirimu berada di sebuah tempat asing tanpa satupun memori tersisa dalam ingatanmu? --- "Huh?!" Aku membuka kedua mataku ketika suara dentuman besar terdengar berdebam di kep...