Chapter 5

871 49 0
                                    

Malam yang terasa semakin dingin, di tengah kesunyiann kamar, Jaemin masih berkutik dengan tugas kuliahnya. Berbagai cara ia lakukan agar dapat fokus pada tugasnya, namun semuanya nihil. Pikirannya masih tertinggal pada kejadian siang tadi di kampus. Moment pertemuannya dengan Jeno terus mengahantuinya.

"Kak Jeno? Apa dia benar mate gue ya?"

Tugasnya sudah Jaemin tinggalkan dari sejam yang lalu. Sekarang ia hanya berkutik dengan ponselnya untuk mencari sesuaitu. Apa yang Jaemin cari? Jaemin membuka google, kemudian mengetikkan "Tanda tanda saat bertemu dengan mate"

"Saat bertemu dengan mate, secara alami feromon akan keluar lebih banyak, dan alpha maupun omega dapat merasakan bau feromon masing masing"

"Bukannya itu udah biasa? Gue juga bisa nyium feromon alpha lain"

Sambil terus menscroll layar Hpnya, Jaemin mencari tau lebih banyak lagi terkait hal tersebut.

"Pertemuan pertama antara alpha dan omega yang merupakan mate, dapat memicu siklus heat maupun rut sehingga dapat datang tiba-tiba"

"Siklus heat gue masih lama, dan setelah ketemu kak Jeno gk terjadi apa-apa sama siklus heat gue"

Jaemin merasa ia sudah membaca banyak informasi terkait pertemuan sepasang mate. Namun sepertinya belum ada informasi yang bisa memuaskan rasa ingin taunya. Sampai tangannya berhenti menscroll ketika menemukan satu faktu baru yang membuatnya bungkam.

"Alpha dan omega dominan memiliki warna kornea mata lain yang dapat berubah. Warna kornea itu hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri dan matenya. Warna itu akan berubah saat siklus heat atau rutnya muncul, ataupun saat bertemu dengan matenya."

Jaemin tidak mampu untuk berkata-kata lagi. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ia baca. Pikiranya kembali melayang pada kejadian saat ia bertemu dengan Jeno, dan tidak sengaja melihat perubahan warna pada netra Jeno. Netra yang awalnya berwarna hitam itu berubah warna menjadi biru pekat.

"Gue liat warna mata kak Jeno berubah. Berarti emang dia mate gue kan?"

"Tapi respon kak Jeno tadi biasa aja. Apa kak Jeno gk ngerasain apa yg gue rasain ya?"

"Aakkkhhhh, gue bingung" Jaemin berteriak keras frustasi. Ia sedikit menjambak rambutnya sendiri untuk melampiaskan rasa frustasinya.

Tanpa sadar teriakan kerasnya itu ternyata dapat didengar oleh keluarganya, termasuk adiknya. Ya, karena kamar Jisung dan Jemin bersebalahan. Tidak lama suara notif pesan menyadarkan Jaemin. Ia membuka kembali layar Hpnya untuk memeriksa pesan yang ia terima.

Jisung

"Kak na, are you oke?"

Jaemin seketika tersenyum membaca pesan tersebut. Itu lah Jisung, dia selalu menghawatrikan kakaknya. Meskipun sebenarnya Jaemin juga malu teriakannya sampai didengar adiknya itu.

Jaemin

"Kakak gpp Jie"

Jisung

"Kayaknya kakak ada masalah, mau cerita?"

Jaemin

"Kakak beneran gpp, yakin deh"

Jisung

"Emm, ya udh. Kalo ada masalah jangan dipendam sendiri ya. Jie siap dengerin kok"

Jaemin

"Siap adekku sayang, kakak baik-baik aja, jadi jgn khawatir"

Jisung

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang