Mencari Jawaban

1K 56 1
                                    


Sesampainya di depan kelas, Jaemin melihat keadaan yang ada di dalamnya. Dia masih melihat Dosennya itu berdiri untuk menerangkan materi. Lalu ekor matanya berkeliling mencari tempat duduk yang sempat ia tinggalkan tadi. Jaemin melihat Renjun yang duduk di samping bangkunya masih fokus memperhatikan dosen. Dengan pelan, Jaemin membuka pintu bagain belakang, dan masuk ke dalam kelas. Untung Dosen itu saat ini sedang fokus dengan materi, jadi tidak ada waktu untuk mempertanyakan kepergian Jaemin yang cukup lama tadi.

Akhirnya ia dudukkan pantatnya di samping Renjun, tapi emang Renjun yang termasuk mahasiswa ambis, dia tetap fokus dengan materi dan tidak sadar akan kedatangan Jaemin.

"Udah sampek mana materinya?"

"Oh, itu sampek materi..." Belum sempat menjawab pertanyaan Jaemin, renjun malah menunjukkan wajah kagetnya "Lah, Elo Na?"

"Ya emang dari tadi gue, knp sih?" yang ditatap heran tidak terima dengan reaksi temannya.

"Gue kira siapa, soalnya bukan bau feromon lo" Jawab Renjun sambil memajukan wajahnya ke badan Jaemin dan mengendusnya.

"Strowberi? Elo abis ngapain babi? Jangan bilang abis ngelesbi sama omega lain, baunya nempel banget di badal lo" oceh Renjun tanpa memberi Jaemin kesempatan untuk menjawab.

"Anjing! Ya kali ngelesbi. Gue masih normal" jawab Jaemin tidak kalah nyolot karena penuturan Renjun yang tidak masuk akal.

"Lah, terus?"

"Nanti gue ceritain"

"Oke"

Meskipun Renjun masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan sahabatnya, namun dia masih sadar kalau mereka masih ada di dalam kelas. Dan jangan lupakan kalo dosen yang ada di depan itu adalah dosen yang killer. Sebagai mahasiswa berprestasi, Renjun tentu tidak mau imagenya dipandang buruk oleh sang dosen karena banyak bicara saat di kelas.

"Oh iya, itu materinya apaan? Dari tadi gue tanya gk dijawab" Jaemin kembali mengingatkan Renjun.

"Mangkannya dengerin, itu materi Ikatan Karbon"

Iya, mereka adalah mahasiswa Jurusan Kimia yang saat ini sudah masuk semester 5. Mereka berteman sejak SMA, dan kini bersama-sama menempuh kuliahnya di Universitas Neo 7. Bukan kebetulan mereka masuk di jurusan yang sama. Untuk Renjun, ia memang menyukai kimia sejak SMA. Namun untuk Jaemin, dia tiba-tiba saja tertarik setelah membaca novel sebelum pendaftarannya. Novel itu bercerita tentang kisah perjalanan romantis mahasiswa kimia yang menjelajahi aroma alami sebuah parfum. Alhasil dia mendaftarkan dirinya di jurusan kimia dengan bermodal ketertarikannya setelah membaca novel. Memang cukup lucu, tapi dia tetap menekuni apa yang menjadi keputusannya itu. Menurtnya karena telanjur basah ya sekalian berenang aja, dan beruntunglah dia karena ada Renjun yang pintar dan bisa menemaninya belajar.

***

"Oke, cepet sekarang ceritain ke gue" Renjun membuka pembicaraan dan membuyarkan lamunan Jaemin.

Saat ini mereka telah berada di kantin fakultas untuk mekan siang. Mereka memutuskan untuk makan siang di kantin karena selisih dengan jam kuliah berikutnya hanya terpaut 2 jam saja.

"Apa?" Jaemin masih bergeming dalam kegiatannya mengaduk aduk kuah bakso yang dia pesan.

"Ya ini kenapa bau badan lo jadi bau strowbery?" Sahut Renjun dengan suara agak keras karena mulai kesal dengan Jaemin. Renjun berfikir bahwa Jaemin hanya pura pura tidak tau, karena tidak mungkin Jaemin tidak tau arah pertanyaannya itu.

"Gk ada apa apa, tadi gue cuman deketan aja sama omega dengan feromon strowbery" Jawab Jaemin seadanya karena memorinya masih berputar dan mengingat kejadian tadi.

"Plis ya, lo kira kita udah temenan berapa lama? Seorang Na Jaemin yang tidak suka bau strowbery bisa dengan sukarela deket deketan sama omega dengan feromon strowberi."

"Gue juga bukannya sengaja, dia tadi lagi Heat dan gk bawa supresant. so gue cuman mau nolong aja"

"Ya ampun Na, terus lo gpp kan?" Renjun mulai berbicara dengan raut muka khawatir. Pasalnya dia sangat tahu bahwa sahabatnya tidak menyukai strowberi, dan bahkan dengan baunya saja Jaemin bisa muntah.

"Ya awalnya juga gue udah muntah muntah, tapi gue tahan. Kasian juga omega itu kalo gk ditolongin Yang ada nanti digondol sama alpha hidung belang. Jadi gue jaga dia sampai alphanya dateng. Tapi..." Jaemin sedikit menjeda ucapannya, sedangkan Renjun masih mendengarkannya dengan tenang.

"Pas alphanya dateng entah kenapa gue ngerasa euforianya jadi beda. Kayaknya dia ngeluarin feromon buat nenangin omeganya, tapi entah kenapa feromon itu juga ngebuat gue ngerasa tenang. Rasa mual yang gue rasain mulai reda, dan untuk sepersekian detik gue cuman bisa nyium bau feromon alpha itu yang bener bener terasa nyaman. Dan..." Lagi lagi Jaemin menjeda ucapannya, dan itu membuat Renjun benar benar frustasi atas kelanjutan cerita sahabatnya.

"Ada yang aneh"

"Apa yang aneh??" Sahut Renjun tidak sabaran.

"Gue liat matanya saat tatapan kita tidak sengaja bertemu. Dan matanya berubah warna jadi Biru pekat"

Renjun terdiam mencerna semua cerita Jaemin, menurtnya ada yang aneh, tapi apa?

"Na.." Akhirnya Renjun mulai sadar dalam pikirannya, dan memanggil Jaemin dengan suara yang sangat pelan.

"Hmm?"

"Lo tau kan?"

"Apa?"

"Warna mata kita cuman bisa dilihat sama mate kita"

DEG, jantung Jaemin seketika berhenti. Dia menatap Renjun dengan seksama, menatap dalam ke dalam matanya. Ditelusuri apakah ada kebohongan dalam ucapannya. Meskipun Renjun tipe orang yang serius, tapi tidak menutup kemungkinan jika saat ini Renjun hanya mengerjai Jaemin.

Namun nihil, Jaemin meliat wajah Renjun yang benar benar serius dengan sedikit raut bahagia. Iya, Renjun bahagia jika kahirnya sahabatnya itu bisa menemukan matenya.

"Tidak mungkin" Jaemin berbicara sangat pelan, bahkan mungkin hanya sekedar bisikan. Dia masih tidak mempercayai apa yang didengarnya. Tidak mungkin kan? Alpha itu sudah memiliki Oemga. Alpha itu sudah memiliki mate, itulah yang ada di pikiran Jaemin saat ini.

***


Jangan bosen dulu ya, perjalanan Nana buat naklukin hati Jeno masih panjang banget. So, kita jalan pelan pelan aja, oke?

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang