Chapter 26

931 55 0
                                    

Kawasan apartemen masih terlihat sepi, namun tetap saja Jeno dalam wujud serigalanya tidak mungkin bisa memasuki apartemen. Dan akhirnya di sinilah mereka, di sebuah taman yang cukup dekat dengan apartemen Jeno. Sang alpha tengah menunggu omeganya untuk mencarikan baju atau setidaknya kain yang bisa menutupi tubuh telanjangnya saat ia melakukan shift menjadi manusia kembali.

Ternyata cukup merepotkan melakukan shift jika mereka tinggal di kota. Karena itu, melakukan shift adalah pilihan terakhir Jeno. Ia harus melakukannya demi melindungi sang omega. Andai ia adalah rogue atau alpha liar yang biasa berkeliaran di hutan dan tidak terikat dengan peraturan, pasti dapat dengan mudah merubah dirinya menjadi serigala.

Kini dapat Jeno lihat seorang omega manis yang tengah berlari ke arahnya. Tampilannya cukup kacau dengan baju yang masih terlihat basah meskipun hujan kini mulai reda. Sang omega terlihat memegang sebuah paper bag, sepertinya berisi pakaian untuk alphanya.

Jaemin berikan satu buah celana dan sweater kepada Jeno. Digigitnya pakaian itu dan sang serigala membawanya pergi ke balik sebuah perosotan yang ada di taman bermain. Perosotan yang memiliki banyak cabang, cukup besar sehingga dapat menutupi keberadaan Jeno yang tengah menyembunyikan dirinya.

Jaemin hanya menunggu di tempatnya. Tidak lama terdengar suara gemretak seperti patahan tulang yang terjadi cukup lama. Tentu saja Jaemin tahu, bahwa itu lah proses yang terjadi ketika mereka melakukan shift.

"Arghhhhh!"

Omega manis itu cukup terkejut setelah mendengar teriakan Jeno. Tanpa banyak berfikir, ia segera berlari ke sumber suara. Dan dapat dilihatnya Jeno yang bersandar lemah pada dinding perosotan dengan hanya memakai celana. Jeno masih shritless karena badannya yang memiliki banyak luka terasa sakit saat bersentuhan dengan sweater yang diberikan Jaemin.

Tentu saja, sedari tadi Jeno bisa menahan rasa sakit dan lukanya karena masih dalam wujud serigala. Saat dalam wujud serigala, mereka memiliki kekuatan yang lebih besar, pengelihatan yang lebih tajam, dan kemampuan berlari yang lebih cepat. Dan setelah melakukan shift kembali menjadi manusia, tubuh Jeno tidak mampu lagi untuk menahannya. Tenaganya terasa terkuras habis, dan dirinya menjadi sangat lemah. Ingat, dia bukan alpha liar yang biasa merasakan pertarungan berdarah dalam wujud serigala seperti ini.

"Kak Jen! Punggung kakak? Ini cukup parah, Kita ke rumah sakit aja ya" Bujuk Jaemin lagi. Sang omega duduk tepat di hadapan Jeno yang tengah mengerang kesakitan. Ia jatuhkan kepala Jeno ke pundaknya agar dapat bersandar ke tubuh Jaemin.

Dapat Jaemin lihat luka yang ada di punggung Jeno dekat tulang selangka sebelah kanannya. Luka goresan terbuka yang cukup panjang. Tidak banyak mengeluarkan darah namun tetap saja terlihat menyakitkan. Mungkin darahnya sudah berhenti dari beberapa menit yang lalu, dan kini hanya menyisakan bekasnya.

"Gk perlu, anter gue ke apartemen aja." Suara Jeno mengecil karena teredam dalam pelukan Jaemin.

Dan sekali lagi Jaemin tidak bisa membantahnya. Akhirnya ia memapah Jeno dan membantunya berjalan sampai ke apartemennya. Jeno masih shritless, karena Jaemin juga tidak tega menimpa luka sang alpha dengan pakaian. Untung saja kawasan apartemen masih sepi, sehingga tidak ada orang yang menyadari keadaan mereka.

***

Di atas ranjang sang alpha, Jaemin dengan telaten membersihkan luka Jeno. posisinya tentu saja Jeno yang duduk membelakangi Jaemin, karena sang omega kini tengah menangani luka yang ada di punggung Jeno.

Dapat Jaemin dengar suara ringisan sang alpha yang tengah menahan sakit kala merasakan antiseptik yang bersentuhan langsung dengan lukanya. Sangat perih, Jeno hanya dapat mencengkram sprei untuk menyalurkan rasa sakitnya.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang