Chapter 17

799 60 4
                                    

Keluar dari kelasnya, sang alpha bergegas menuju parkiran untuk menemui sang omega yang menunggunya di sana. Dapat Jeno lihat dari jauh Winter yang masih setia berdiri di samping motornya. Namun Jeno sedikit melihat raut wajah omeganya yang murung. Apakah dia murung karena Jeno meninggalkannya?. padahal dia yakin hanya meninggalkan omega cantik itu sebentar. Buktinya kini dia terengah berlari dari kelasnya setelah mengambil barang yang sempat tertinggal, agar tidak terlalu lama membiarkan Winter sendirian di sana.

"Kamu kenapa? Kok cemberut gitu, aku terlalu lama ya?" ucap Jeno setelah dirinya sudah berada di samping Winter. Dia takut jika Winter benar-benar merajuk karena dirinya.

"Emm? Gpp kok. Cuman agak panas aja." Balas Winter memaksakan senyumnya yang ceria agar Jeno percaya bahwa dirinya baik-baik saja.

"Ya udah, kita langsung pergi aja." Lanjut Winter segera mengajak Jeno pergi agar kekasihnya itu tidak bertanya tanya lagi.

Winter ambil helm yang diberikan Jeno, dan memakainkan ke kepalanya sendiri. setelah itu dia naik ke jok belakang motor Jeno. Tidak lupa tangannya yang siap bertengger memeluk pinggang Jeno, dan dagunya yang bersandar di pundak sang kekasih.

Motor Jeno melaju keluar dari halaman kampus, membelah jalanan yang cukup ramai dengan kendaraan mahasiswa yang juga berasal dari kampus Neo.

"Mau ke mana kita hari ini?" Pertanyaan yang berasal dari Winter itu tidak mendapat jawaban dari Jeno.

Jeno hanya diam saat tidak sengaja melihat seorang alpha dan omega yang duduk saling berhadapan di sebuah caffe. Dapat Jeno lihat mereka berdua berbincang santai, sambil sesekali melepaskan tawanya. Entah apa yang mereka bicarakan, sampai bisa membuat sang omega bisa melepas senyum semanis itu.

Hati Jeno terasa dicabik, entah kenapa dia merasa sakit saat melihat senyum dari sang omega yang duduk di caffe itu. Jeno cemburu, karena bukan dirinya alasan omega manis itu tersenyum, melainkan kakaknya sendiri. Tanpa pikir panjang, Jeno mengarahkan motornya ke parkiran caffe tempat Jaehyun dan Jaemin yang kini sedang bercengkrama.

"Kak, kita mau kemana?" Pertanyaan yang terus terucap dari bibir Winter karena bingung dengan Jeno yang tiba-tiba membelokkan motornya ke sebuah caffe. Padahal caffe tidak ada dalam list tempat yang akan mereka tuju hari ini.

Tanpa menjawab kebingungan Winter, Jeno hanya diam memakirkan motornya dan langsung masuk ke dalam caffe itu. Winter hanya mengekori sang kekasih dari belakang, melihat sang alpha yang ternyata terus berjalan menuju sebuah meja di dekat jendela. Dan betapa terkejutnya saat Winter tahu bahwa meja yang Jeno dekati itu terdapat Jaemin dan kakak dari sang kekasih.

Jeno berdiri tepat di samping meja Jaehyun dan Jaemin, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Alpha itu hanya melihat kakak dan omeganya secara bergantian yang sepertinya bingung dengan keberadaannya yang begitu tiba-tiba. Namun sepertinya Jeno tidak akan bisa menjelaskan kedatangannya, karena dia sendiri juga terkejut dengan reaksi tubuhnya yang sampai melakukan hal ini. Jika harus jujur, mungkin karena Jeno merasa cemburu melihat kedekatan kakak dan omeganya.

"Jeno? Lo ngapain ke sini?" Tanya Jaehyun bingung dengan kedatangan sang adik.

Jeno masih diam, sampai tiba-tiba ia rasakan ada tangan yang merengkul lengannya. Tentu saja Jeno tau itu adalah Winter. Untuk sesaat dia lupa telah meninggalkan sang kekasih. Namun kini ia telah sadar, bahwa perbuatannya saat ini memang cukup terlihat konyol di depan kakak dan omeganya.

"Halo kak Jaehyun, tadinya kita cuman mau mampir beli minuman, dan gk sengaja liat kalian. Boleh kita gabung?" Ucap Winter sopan kepada Jaehyun. Tentu saja itu semua hanya alasan, karena dia sendiri juga tidak tau mengapa tiba-tiba Jeno mengajaknya ke sini.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang